Pemberontak Houthi Setuju Gencatan Senjata Humaniter
11 Mei 2015
Tawaran gencatan senjata humaniter di Yaman yang diajukan Arab Saudi dengan didukung AS ditanggapi positif oleh pemberontak Syiah Huthi. Mereka menyatakan siap menyepakati gencatan senjata 5 hari.
Iklan
Pimpinan pemberontak Syiah Huthi serta milisi pendukungnya menegaskan siap menjalin kesepakatan gencatan senjata humaniter selama 5 hari yang dimulai Selasa (12/05/15). Hal itu bertujuan terutama untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil yang menderita akibat perang sektarian di Yaman.
"Kami menyetujui gencatan senjata humaniter. Akibat serangan pemboman dari udara dan blokade kami di Yaman mengalami bencana," ujar pimpinan pemberontak Mohammed Ali al-Huthi kepada harian Al Masry Al Youm yang terbit di ibukota Mesir, Kairo. Hal senada juga diungkapkan jurub icara militer pendukung Huthi, Kolonel Sharaf Luqman di Sanaa.
Namun begitu, angkatan udara koalisi Arab masih melancarkan dua kali serangan bom ke ibukota Sanaa, Minggu (10/05/15). Target serangan udara adalah kawasan pemukiman yang dijadikan kubu mantan Presiden Ali Abdullah Saleh, yang dituding mendalangi alinsi antara pemberontak Syiah Huthi yang didukung Iran serta satuan militer yang menyempal melawan Presiden Mansour Hadi.
Yaman Masih Membara
Koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi memasuki minggu ke 6 melancarkan serangan udara ke posisi pemberontak Syiah Huthi di Yaman. Tawaran gencatan senjata humaniter memunculkan setitik harapan diakhirinya perang.
Foto: Reuters/N. Rahma
Sanaa Terus Dimbombardir
Walau ada tawaran gencatan senjata humaniter, koalisi militer Arab yang dipimpin Arab Saudi terus melancarkan serangan pemboman dari udara. Kubu pertahanan pemberontak Huthi dan aliansi militer yang setia pada mantan presiden Ali Abdullah Saleh di Sanaa, kembali jadi sasaran pemboman koalisi Arab.
Foto: Reuters/M. al-Sayaghi
AS Usulkan Gencatan Senjata Humaniter
Menlu AS John Kerry (ki) dan Menlu Arab Saudi Adel al-Jubeir (ka), gelar konferensi pers, umumkan usulan AS untuk gencatan senjata humaniter di Yaman. Kerry mengatakan, konflik memicu kelangkaan bahan pangan, obat-obatan dan BBM di Yaman, serta menimbulkan masalah baru di negara tetangga akibat serbuan arus pengungsi.
Foto: picture-alliance/dpa/AP Photo/A. Harnik
Serangan Artileri Serdadu Arab
Artileri Arab Saudi yang disiagakan di perbatasan juga melontarkan tembakan balasan ke posisi pemberontak Syiah Huthi di Yaman. Jurubicara koalisi militer Arab, brigadir jenderal Ahmed al-Assiri menyebutkan, pemberontak Huthi berulangkali menembakkan roket ke wilayah Arab Saudi yang melukai sejumlah warga sipil.
Foto: picture-alliance/AP Photo/H. Jamali,
PBB Putuskan Resolusi Yaman
Dewan Keamanan PBB memutuskan resolusi untuk embargo pasokan senjata kepada pemberontak Syiah Huthi di Yaman. Asset global pimpinan kaum Huthi juga akan dibekukan dan diterapkan larangan bepergian. Iran akan mengajukan proposal untuk solusi damai dan mengimbau koalisi Arab hentikan serangan udara.
Foto: REUTERS/L. Jackson
Iran Kirim Kapal Perang
Iran kirim dua kapal perangnya ke Teluk Aden. Alasannya untuk melindungi kapal dagangnya dari serangan perompak. Manuver Iran ini membuat situasi di kawasan konflik sektarian Yaman makin panas. Arab Saudi menuding kapal perang itu hendak menyuplai senjata dan amunisi kepada pemberontak Syiah Huthi.
Foto: Noroozi/AFP/Getty Images
Aden Dikuasai Huthi
Pemberontak Syiah Huthi berhasil menguasi kawasan pusat kota Aden dan sekitar istana presiden (2/3). Dengan jatuhnya Aden secara simbolis kaum Huthi berhasil merebut kubu terakhir dari presiden Mansour Hadi yang menyingkir ke kota ini setelah ibukota Sanaa berhasil direbut pemberontak Syiah Yaman itu
Foto: picture-alliance/AP Photo/Wael Qubady
Serangan Udara Berlanjut
Asap tebal membumbung dari barak milisi di Jabal al-Jumaima kawasan perbukitan dekat ibukota Sanaa akibat serangan udara pesawat tempur koalisi Arab. Petinggi Arab Saudi menegaskan, gempuran lewat udara terhadap posisi pemberontak Syiah Huthi akan terus dilancarkan hingga mereka menyerah kalah dan stabilitas di Yaman kembali tercipta.
Foto: Reuters/M. al-Sayaghi
Operasi Decisive Storm
Jet tempur koalisi Arab yang terdiri dari lebih 10 negara dipimpin angkatan udara Arab Saudi sejak 26 Maret 2015 terus melancarkan serangan udara ke kawasan yang dikuasai pemberontak Syiah Huthi yang diduga didukung Iran. Lebih dari 100 jet tempur dikerahkan untuk aksi 'Decisive Storm' ke Yaman.
Foto: AFP/Getty Images/F. Nureldine
Menangkis Serangan
Pemberontak Syiah Huthi di Yaman menggunakan artileri anti pesawat terbang untuk menangkis serangan udara koalisi yang dipimpin Arab Saudi. Jet tempur koalisi menggempur ibukota Sanaa serta gudang amunisi milik pemberontak di pinggiran ibukota yang dikuasai kelompok pemberontak Syiah itu.
Foto: picture-alliance/dpa/Sinan Yiter / Anadolu Agency
Sanaa Luluh Lantak
Milisi Syiah Huthi menginspeksi kawasan bandar udara Sanaa yang nyaris hancur akibat gempuran pesawat pembom koalisi Arab. Perang itu diibaratkan antara jet tempur F-15 milik Arab Saudi lawan senapan Kalashnikov milik pemberontak. Kaum Syiah Huthi terus bergerak maju dan berhasil menguasai seluruh kawasan ibukota Sanaa serta kawasan lain di selatan Yaman.
Foto: Reuters/N. Rahma
10 foto1 | 10
Dalam operasi serangan udara tersebut, dilaporkan sebuah jet tempur F-16 milik angkatan udara Marokko hilang. Saat ini investigasi masih dilakukan. Pilot jet Marokko lainnya yang ikut dalam serangan udara menyebutkan tidak melihat rekannya dalam kondisi darurat atau adanya kursi pelontar pilot yang diluncurkan dari jet bersangkutan.
70 Ribu Warga Mengungsi
Walau dilaporkan perkembangan positif berkaitan dengan tawaran gencatan senjata, namun lebih dari 70.000 warga sipil dari Saada terpaksa mengungsi akibat terus berkecamuknya pertempuran. Koordinator bantuan kemanusiaan PBB untuk Yaman, Johannes van der Klaauw ,memperingatkan, ancaman bahaya pemboman membabi buta ke kawasan pemukiman di Saada.
Tapi juru bicara koalisi militer Arab, Brigadir Jenderal Ahmed al-Assiri menegaskan kepada kantor berita AFP, pihaknya tidak melancarkan serangan di kota tersebut. "Pesawat tempur kami juga menghindari serangan ke kawasan pemukiman," ujar Brigjen Al-Assiri. Ia menambahkan, pihaknya melancarkan serangan artileri ke kubu pemberontak sebagai balasan serangan roket yang melukai beberapa orang di Arab Saudi.
Sementara itu, juga dilaporkan kapal pengangkut bahan bantuan yang dicarter program pangan PBB-WFP sudah berlabuh di Hodeida kota pelabuhan di barat Yaman. "Terutama kami menyuplai lebih 300.000 liter diesel, untuk truk-truk pengangkut bahan pangan bagi puluhan ribu warga sipil yang membutuhkannya," ujar direktur WFP Yaman, Purnima Kashyap.
PBB melaporkan, warga terutama membutuhkan makanan, obat-obatan dan koridor aman untuk mengangkut yang cedera kalura dari kawasan pertempuran.