Pemberontak Suriah Alami Kekalahan Telak di Aleppo
28 November 2016
Militer berhasil mengamankan dua kawasan kunci di timur Aleppo dari tangan pemberontak. Kekalahan tersebut adalah yang terparah sejak Free Syrian Army merebut kota terbesar kedua Suriah itu tahun 2012 silam.
Iklan
Pasukan pemberontak Suriah menelan kekalahan telak di wilayah timur kota Aleppo. Sebanyak 30% kawasan yang dikuasai kelompok Free Syrian Army di kota terbesar kedua Suriah itu kini jatuh ke tangan pemerintah. Kekalahan tersebut adalah yang terbesar sejak pemberontak FSA merebut Aleppo 2012 silam.
Militer berhasil merebut dua pemukiman yang menjadi basis pertahanan pemberontak di Aleppo melalui serangan beruntun sejak Sabtu (26/11). Pemantau Syrian Observatory for Human Rights mengatakan basis pertahanan FSA ambruk setelah sebelumnya berhasil menahan laju pasukan pemerintah selama lima bulan.
Lima Penyebab Pemberontak Aleppo Kalah
01:16
Serangan yang disertai dengan pemboman itu memaksa 6.000 warga sipil mengungsi ke Syeikh Maqsoud, sudut kota yang dikuasai kelompok Kurdi. Sementara 4.000 lain menyebrang ke kawasan milik pasukan pemerintah. Ibrahim Ibrahim, seorang perwira Kurdi, mengklaim pasukannya telah diperintahkan untuk membantu evakuasi warga sipil.
"Mereka membantu mengurus anak-anak, perempuan dan ibu hamil," ujarnya. "Ini adalah tanggungjawab moral dan humaniter, juga tugas patriotis karena bagaimanapun juga mereka adalah warga Suriah."
Wilayah timur Aleppo yang dikuasai pemberontak kini nyaris rata dengan tanah setelah dibombardir oleh pasukan pemerintah selama empat tahun terakhir. Tidak jarang serangan tersebut mengenai fasilitas sipil. Kelompok Doctors Without Borders mengklaim serangan pemerintah menghancurkan delapan dari sembilan rumah sakit yang ada.
Sejauh ini tidak jelas apakah pasukan pemerintah akan melanjutkan serangan terhadap sisa kawasan pasukan pemerintah di timur Aleppo. Wilayah padat penduduk itu merupakan benteng pertahanan terbesar kelompok pemberontak Free Syrian Army.
'Armagedon' di Aleppo
Kota Aleppo di Suriah jadi "neraka" diluluhlantakkan serangan udara pasukan pemerintah Suriah dibantu Rusia bulan September 2016. Kehancuran luar biasa yang ditimbulkan dapat disimak dalam galeri foto ini:
Foto: Reuters/A. Ismail
Luluh lantak
Seorang pria berjalan di antara reruntuhan gedung-gedung di kawasan al Qaterji, Aleppo yang hancur luluh akibat serangan udara saat pecah pertempuran antara pasukan pemerintah melawan kaum pemberontak..
Foto: Reuters/A.Ismail
Kota membara
Seorang pria berjalan melewati kepulan asap dari sebuah bis yang terbakar, akibat serangan udara di kawasan Salaheddin yang dikuasai pemberontak. Perserikatan Bangsa-bangsa menyatakan, dalam tahun-tahun terakhir, ini adalah serangan terburuk yang pernah dilakukan dalam menghancurkan sebuah kota.
Foto: GettyImages/AFP/A. Alhalbi
Korban cedera dan tewas terus berjatuhan
Pekerja bantuan Suriah bersama warga setempat bergotong royong mengangkut tubuh korban serangan di Salaheddin..
Foto: GettyImages/AFP/A. Alhalbi
Apa yang tersisa?
Usai serangan, warga di distrik Bustan al Qasr memeriksa kerusakan yang terjadi akibat pertempuran dan mencari sesuatu yang masih bisa diselamatkan. Foto diambil anggota Helm Putih.
Foto: Picture-Alliance/dpa/Syrian Civil Defense White Helmets
Lahan pun amblas
Anak-anak melewati lahan yang amblas di kawasan Muyeser setelah pasukan Suriah dan Rusia melancarkan serangan udara.
Foto: picture-alliance/abaca/J. Al Rifai
Lubang menganga
Sebuah gedung masih berdiri tanpa atap dan didingnya berlubang besar akibat serangan udara. Penghuni gedung terpaksa menyingkir, karena bangunan senmacam ini pasti akan jadi sasaran serangan berikutnya.
Foto: picture-alliance/abaca/J. Al Rifai
Kemana mencari air?
Nyaris seluruh infrastruktur di kota kedua terbesaar Suriah itu hancur karena pertempuran sengit. Warga kini kesulitan mendapat air bersih, karena bansyak pipa air bersih hancur terkena ledakan.
Foto: Reuters/A. Ismail
Keluarga yang terporak-poranda
Makin banyak warga terpaksa meninggalkan rumah kediaman mereka yang remuk redam dihantam bom dan tak ada lagi yang tersisa. Keluarga cerai berai dan kota porak poranda.
Foto: Getty Images/AFP/T. Mohammed
Nyawa tak ada harganya
Pekerja bantuan Suriah bersama warga setempat bergotong royong mengangkut jenazah korban serangan tanggal 23 September 2016 di Al Marja. Di ajang pertempuran di Aleppo nyawa manusia nyaris tak ada harganya lagi.
Foto: Getty Images/AFP/A. Alhalbi
Masihkah ada masa depan?
Seorang anak di Tariq al Bab hanya mampu memandangi kerusakan di lingkungan tempat tinggalnya. Sulit membayangkan bagaimana masadepan mereka. Bahkan harapan untuk gencatan senjata-pun kini nyaris musnah.