Pemberontak Syiah Huthi berhasil merebut pusat kota Aden di selatan Yaman. Dengan itu secara simbolis kekuasaan presiden Mansour Hadi berhasil dilumpuhkan.
Iklan
Pemberontak Syiah Huthi yang diduga didukung Iran terus bergerak maju merebut satu persatu kawasan kekuasaan pemerintahan presiden Sunni Abedrabbo Mansour Hadi yang didukung koalisi Arab. Setelah merebut ibukota Sanaa enam bulan silam Kamis (2/3) pemberontak Huthi dilaporkan berhasil merebut pusat kota Aden di selatan Yaman yang jadi kubu terakhir presiden Hadi. Sukses ini menjadi simbol dari runtuhnya kekuasaan presiden Hadi.
Pemberontak Syiah yang didukung tank serta artileri berat bahkan sempat menduduki istana presiden di Aden, namun Jumat (3/3) pagi kembali mundur akibat serangan udara koalisi Arab sepanjang malam. Aden menjadi tempat pelarian presiden Abedrabbo Mansour Hadi yang terusir dari istananya di Sanaa, sebelum ia melanjutkan pengungsiannya ke Arab Saudi.
"Pertempuran di seputar kota Aden terus berlanjut", ujar para saksi mata. Terutama di sekitar istana presiden dan di bandar udara internasional pecah pertempuran baru. Pemberontak Huthi juga dilaporkan berhasil merebut kawasan pelabuhan penting Mualla, dan memblokir seluruh bantuan logistik lewat laut. Pasukan koalisi terpaksa melakukan dropping bantuan lewat udara bagi warga Aden.
Pasukan darat
Sejauh ini Arab Saudi yang memimpin koalisi Arab melawan pemberontak Syiah Huthi di Yaman belum mengerahkan pasukan daratnya. Walau begitu Kamis (2/3) warga di kawasan pelabuhan Mualla melaporkan adanya pergerakan pasukan tak dikenal yang menyebar ke pusat kota Aden.
Yaman Masih Membara
Koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi memasuki minggu ke 6 melancarkan serangan udara ke posisi pemberontak Syiah Huthi di Yaman. Tawaran gencatan senjata humaniter memunculkan setitik harapan diakhirinya perang.
Foto: Reuters/N. Rahma
Sanaa Terus Dimbombardir
Walau ada tawaran gencatan senjata humaniter, koalisi militer Arab yang dipimpin Arab Saudi terus melancarkan serangan pemboman dari udara. Kubu pertahanan pemberontak Huthi dan aliansi militer yang setia pada mantan presiden Ali Abdullah Saleh di Sanaa, kembali jadi sasaran pemboman koalisi Arab.
Foto: Reuters/M. al-Sayaghi
AS Usulkan Gencatan Senjata Humaniter
Menlu AS John Kerry (ki) dan Menlu Arab Saudi Adel al-Jubeir (ka), gelar konferensi pers, umumkan usulan AS untuk gencatan senjata humaniter di Yaman. Kerry mengatakan, konflik memicu kelangkaan bahan pangan, obat-obatan dan BBM di Yaman, serta menimbulkan masalah baru di negara tetangga akibat serbuan arus pengungsi.
Foto: picture-alliance/dpa/AP Photo/A. Harnik
Serangan Artileri Serdadu Arab
Artileri Arab Saudi yang disiagakan di perbatasan juga melontarkan tembakan balasan ke posisi pemberontak Syiah Huthi di Yaman. Jurubicara koalisi militer Arab, brigadir jenderal Ahmed al-Assiri menyebutkan, pemberontak Huthi berulangkali menembakkan roket ke wilayah Arab Saudi yang melukai sejumlah warga sipil.
Foto: picture-alliance/AP Photo/H. Jamali,
PBB Putuskan Resolusi Yaman
Dewan Keamanan PBB memutuskan resolusi untuk embargo pasokan senjata kepada pemberontak Syiah Huthi di Yaman. Asset global pimpinan kaum Huthi juga akan dibekukan dan diterapkan larangan bepergian. Iran akan mengajukan proposal untuk solusi damai dan mengimbau koalisi Arab hentikan serangan udara.
Foto: REUTERS/L. Jackson
Iran Kirim Kapal Perang
Iran kirim dua kapal perangnya ke Teluk Aden. Alasannya untuk melindungi kapal dagangnya dari serangan perompak. Manuver Iran ini membuat situasi di kawasan konflik sektarian Yaman makin panas. Arab Saudi menuding kapal perang itu hendak menyuplai senjata dan amunisi kepada pemberontak Syiah Huthi.
Foto: Noroozi/AFP/Getty Images
Aden Dikuasai Huthi
Pemberontak Syiah Huthi berhasil menguasi kawasan pusat kota Aden dan sekitar istana presiden (2/3). Dengan jatuhnya Aden secara simbolis kaum Huthi berhasil merebut kubu terakhir dari presiden Mansour Hadi yang menyingkir ke kota ini setelah ibukota Sanaa berhasil direbut pemberontak Syiah Yaman itu
Foto: picture-alliance/AP Photo/Wael Qubady
Serangan Udara Berlanjut
Asap tebal membumbung dari barak milisi di Jabal al-Jumaima kawasan perbukitan dekat ibukota Sanaa akibat serangan udara pesawat tempur koalisi Arab. Petinggi Arab Saudi menegaskan, gempuran lewat udara terhadap posisi pemberontak Syiah Huthi akan terus dilancarkan hingga mereka menyerah kalah dan stabilitas di Yaman kembali tercipta.
Foto: Reuters/M. al-Sayaghi
Operasi Decisive Storm
Jet tempur koalisi Arab yang terdiri dari lebih 10 negara dipimpin angkatan udara Arab Saudi sejak 26 Maret 2015 terus melancarkan serangan udara ke kawasan yang dikuasai pemberontak Syiah Huthi yang diduga didukung Iran. Lebih dari 100 jet tempur dikerahkan untuk aksi 'Decisive Storm' ke Yaman.
Foto: AFP/Getty Images/F. Nureldine
Menangkis Serangan
Pemberontak Syiah Huthi di Yaman menggunakan artileri anti pesawat terbang untuk menangkis serangan udara koalisi yang dipimpin Arab Saudi. Jet tempur koalisi menggempur ibukota Sanaa serta gudang amunisi milik pemberontak di pinggiran ibukota yang dikuasai kelompok pemberontak Syiah itu.
Foto: picture-alliance/dpa/Sinan Yiter / Anadolu Agency
Sanaa Luluh Lantak
Milisi Syiah Huthi menginspeksi kawasan bandar udara Sanaa yang nyaris hancur akibat gempuran pesawat pembom koalisi Arab. Perang itu diibaratkan antara jet tempur F-15 milik Arab Saudi lawan senapan Kalashnikov milik pemberontak. Kaum Syiah Huthi terus bergerak maju dan berhasil menguasai seluruh kawasan ibukota Sanaa serta kawasan lain di selatan Yaman.
Foto: Reuters/N. Rahma
10 foto1 | 10
Menanggapi laporan yang simpang siur itu, pejabat tinggi militer AS di Washington menyebutkan, Arab Saudi hanya memperkuat pertahanan darat di kawasan perbatasan dengan Yaman. Tujuannya untuk mencegah serbuah pemberontak Huthi ke kawasan kedaulatannya. "Kecil kemungkinan pengerahan pasukan darat Arab Saudi ke Yaman", ujar petinggi militer AS itu. Amerika Serikat menandaskan, akan terus membantu logistik bagi serangan udara koalisi Arab ke Yaman.
Terkait konflik sektarian di Yaman, sekjen PBB Ban Ki Moon mengimbau para pihak yang terlibat untuk menggelar perundingan perdamaian, Juga Turki mengimbau solusi politik, walau tetap menegaskan akan mendukung operasi militer koalisi yang dipimpin Arab Saudi.