Jalur perlintasan kereta api yang tak jelas arahnya, dana bantuan COVID-19 yang rentan penipuan, hingga kerugian jutaan euro oleh hotel milik pemerintah, adalah beberapa kasus pemborosan pajak terburuk Jerman tahun 2020.
Iklan
Federasi Pembayar Pajak Jerman memperingatkan tentang pemborosan belanja publik, bahkan di tengah situasi pandemi virus corona. Hal itu dituliskan dalam laporan "Buku Hitam" 2020 yang diterbitkan pada Selasa (27/10).
Pengawas pajak itu merinci merinci contoh-contoh penggunaan dana publik yang terlalu mahal atau tidak perlu dalam laporan tahunannya. Laporan ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan akuntabilitas.
DW merangkum beberapa proyek paling mahal dan mengejutkan yang disorot oleh pengawas pajak dalam laporan mereka. Berikut ini beberapa yang terparah di tahun 2020.
Jalur penyeberangan rel kereta api yang melintas entah kemana
Di negara bagian timur Saxony, penduduk setempat telah mengajukan petisi selama beberapa dekade agar jalur sepeda dibangun di sepanjang jalan antara kota Pulsnitz dan Kamenz.
Ketika rel kereta direnovasi, persimpangan untuk pejalan kaki dan pengendara sepeda dipasang. Tetapi jalurnya tidak selesai dibangun. Jalur penyeberangan di rel kereta api yang tidak jelas ke mana arahnya itu membutuhkan biaya pembangunan sekitar € 30.000 (Rp 518 juta) serta ratusan euro setahun untuk biaya pengoperasian dan pemeliharaan.
Hotel pemerintah merugi jutaan euro
Sebuah hotel besar milik pemerintah federal juga masuk dalam daftar “Buku Hitam” tahun ini, karena mengalami rugi jutaan euro dalam beberapa tahun terakhir. Hotel Petersberg, yang menghadap ke bekas ibu kota Jerman Barat, Bonn, berfungsi selama bertahun-tahun sebagai wisma resmi pemerintah.
Bahkan setelah ibu kota Jerman beralih ke Berlin, hotel tetap sepenuhnya dimiliki oleh negara. Sejak 2013, pemerintah telah menginvestasikan sekitar € 45 juta (Rp 777 miliar) untuk merenovasi dan memodernisasi hotel. Namun, dalam jangka waktu yang sama, bisnis tersebut ternyata merugi sekitar € 7 juta (Rp 120 miliar) selama tujuh tahun terakhir.
Iklan
Pagar yang tak diinginkan
Di kota utara Schwerin, pagar yang mengelilingi lapangan olahraga dikritik oleh beberapa penduduk setempat yang tinggal di dekatnya. Beberapa penduduk menyerukan agar pemerintah membangun pagar peredam kebisingan untuk membantu meminimalkan suara dari pertandingan olah raga setempat.
Sebaliknya, pemerintah kota itu justru membangun pagar logam sepanjang 130 meter yang berfungsi untuk menahan bola. Proyek ini menelan biaya total lebih dari € 91.000 (Rp 1,5 miliar), termasuk biaya perencanaan proyek. Klub olahraga lokal juga mengeluh karena mereka tidak dilibatkan dalam proyek tersebut hingga konstruksi dimulai.
Jembatan tak bermanfaat
Pemerintah kota Ladenburg, Jerman barat menghabiskan sekitar € 1,2 juta (Rp 20 miliar) untuk membangun jembatan yang belum terhubung ke jalan. Menurut Federasi Pembayar Pajak Jerman, alasan awal dibangunnya jembatan adalah untuk jalur menyeberang di atas jalur kereta yang mengarah ke kawasan industri swasta. Namun, perusahaan industri swasta tersebut akhirnya membongkar rel kereta. Dengan demikian alasan utama pembangunan jembatan tersebut menjadi sia-sia.
Pengawas pajak peringatkan dana bantuan krisis corona
Di tengah pandemi virus corona, pengawas pajak mendesak penanganan dana publik yang lebih hati-hati. Terutama ketika melihat potensi dana bantuan untuk industri yang terkena dampak paling parah seperti penerbangan sipil.
Secara khusus, mereka menunjuk pada masalah yang muncul saat memberikandana bantuan krisis coronakepada pemilik usaha kecil dan pekerja lepas di awal pandemi. Banyak penipu yang menggunakan situs web palsu dan pernyataan palsu untuk mengakses dana.
Pada Juli, pihak berwenang Jerman mengatakan mereka sedang menyelidiki lebih dari 5.000 kasus dugaan penipuan terkait dana bantuan tersebut. Reiner Holznagel, Presiden Federasi Pembayar Pajak Jerman, menekankan mereka percaya bahwa bantuan negara selama keadaan darurat seperti pandemi virus corona itu penting.
Namun, dia mendesak pejabat federal, negara bagian dan kota untuk menetapkan batasan dan kriteria ketat terkait penyaluran dana bantuan.
"Bahkan dalam krisis, Anda harus menetapkan prioritas," kata Holznagel kepada wartawan.
Pengeluaran Pajak Paling Aneh di Jerman Tahun 2019
Apa jadinya kalau uang pajak dikeluarkan untuk membuat jembatan tikus dan mencetak ulang kertas pemilu karena kesalahan ketik? Simak pengeluaran pajak paling aneh yang memancing kemarahan Federasi Wajib Pajak Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Schutt
Tenaga surya yang diletakkan di tempat teduh
Setiap tahun, Federasi Wajib Pajak Jerman (BdSt) mengawasi daerah yang mereka curigai gunakan uang pajak untuk hal yang tidak berguna dan merangkumnya lewat "buku hitam". Tahun 2019 ditemukan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup Thuringia, membangun panel tenaga surya yang justru diletakkan di tempat teduh. Namun kementerian mengatakan bahwa tenaga panel ini tidak untuk memberi daya pada bangunan.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Schutt
Jembatan untuk tikus
Setelah menyadari bahwa pembangunan jalan di dekat kota Passau, Jerman selatan telah memotong habitat alami dormouse, pemerintah punya ide untuk membangun jembatan bagi tikus-tikus ini, agar mereka aman melintas di atas jalan. Federasi Wajib Pajak Jerman (BdSt) merasa perlu membicarakan hal ini lebih lanjut dengan pihak bertanggungjawab.
Foto: picture-alliance/dpa/O. Schreiter
Tidak ada petunjuk jembatan
Untuk melintas, tikus harus memanjat tangga kayu setinggi 7 meter dan berlari sepanjang 20 meter untuk menyebrang jalan. Proyek ini akhirnya membebani pembayar pajak sebesar 93 ribu euro. BdSt mengatakan tidak jelas apakah benar ada tikus dormouse yang melintasi jembatan. Namun pejabat di kota Passau berusaha menjelaskan kegunaan jembatan dan mengatakan bahwa koloni tikus ditemukan di dekat jalan.
Foto: idowa.de
Sarang burung emas yang dicuri
Ini adalah sarang burung yang terbuat dari emas yang terdapat di sebuah sekolah dasar di Berlin, dan telah dicuri. Sarang burung ini terdiri dari 74 cabang yang terbuat dari emas murni dan ditempatkan di etalase dengan kaca anti-tembus pandang. Menurut BdSt, karya seni tersebut bernilai seharga 92 ribu euro. Pencuri berhasi membawa kabur sarang burung ini setelah berusaha mendobrak beberapa kali.
Foto: picture-alliance/dpa/L. Vossen
Pembangunan tol yang gagal
Salah satu kejanggalan dalam laporan "buku hitam" yang paling disorot adalah kegagalan pembangunan tol Jerman, oleh Menteri Transportasi, Andreas Scheuer. Pengadilan Eropa memutuskan untuk tidak melakukannya, karena menganggap pembangunan akan mendiskriminasi orang non-Jerman. Padahal Scheuer telah menandatangani kontrak pembangunan, yang memakan biaya "ratusan juta euro".
Kapal pelatihan angkatan laut Jerman, "Gorch Fock," menjadi lambang pemborosan pada pengeluaran pajak awal tahun ini. Terungkap bahwa biaya merenovasi kapal yang dibebankan kepada para pembayar pajak sebesar 135 juta euro. Auditor menuduh Kementerian Pertahanan telah salah kelola atas proyek tersebut. BdSt berpendapat, dengan membeli kapal baru justru akan lebih murah.
Foto: picture-alliance/dpa/C. Rehder
Pemeliharaan kucing liar
Sebuah proyek yang bertujuan memperkenalkan kembali lynx, jenis kucing liar di Jerman barat, juga dikritik. Meskipun BdSt setuju bahwa penting untuk melindungi spesies ini, namun sebagian besar dari anggaran senilai 2,7 juta euro, dihabiskan untuk biaya administrasi dan hubungan masyarakat. Organisasi yang memimpin proyek itu mengatakan melindungi lynx lebih dari "tujuan mulia,".
Foto: picture-alliance/blickwinkel/R. Sturm
Cat ulang yang tidak pernah dikerjakan
Awal tahun ini, pihak kota Hanover memutuskan untuk mengecat ulang dan memasang tiang penyangga disekitar patung karya seniman Amerika Serikat, Alexander Calder. Namun pekerjaan renovasi yang seharusnya cepat, justru berakhir lebih lama karena belum dapat izin. Meskipun tidak pernah dicat ulang, tiang penyangga tetap dibangun selama empat bulan sebelum akhirnya diturunkan, seharga 14 ribu euro.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Schuldt
Kesalahan ketik
Pemilihan umum di kota Mainz dan tiga distrik lain di negara bagian Rhineland-Pfalz, menghabiskan biaya lebih banyak dari biasanya, setelah nama-nama kandidat yang ditulis ternyata salah eja. Lebih dari 500.000 surat suara baru harus dicetak ulang. Kesalahan ketik berupa "Aexandra", seharusnya "Alexandra" dan "Freidrich", bukannya "Friedrich." Seluruh proses menelan biaya 80 ribu euro.
Foto: picture alliance / dpa
Pesta yang mahal
Pihak-pihak penyelenggara pesta di kota Papenburg diperiksa, setelah mengadakan pesta di sebuah rumah tua senilai 30 ribu euro, yang ternyata menghabiskan dua kali lipat dari dana yang dianggarkan. Sekitar 250 pengunjung diundang ke jamuan makan malam, dengan persembahan iringan kuartet tali. Semuanya tercantum dalam lembar wajib pajak BdSt. (Ed: pkp/yp)