1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Pembunuhan Anak Gadis Setelah Diperkosa Ramai-ramai di India

13 Agustus 2021

Pemerkosaan beramai-ramai dan pembunuhan anak gadis berusia 9 tahun dari komunitas kasta rendah Dalit di India sekali lagi menunjukkan masalah kekerasan seksual yang merajalela di negara itu.

Aksi protes menentang kekerasan terhadap kasta Dalit di India
Aksi protes menentang kekerasan terhadap kaum Dalit di IndiaFoto: Francis Mascarenhas/Reuters

Menurut pihak berwenang, gadis itu memberi tahu ibunya pada Minggu, 1 Agustus lalu, bahwa dia akan mengambil air dari krematorium dekat rumahnya di barat daya New Delhi. Sekitar 30 menit kemudian, kata polisi, pendeta krematorium menelepon sang ibu dan memberitahu bahwa putrinya mati tersengat listrik.

Keluarganya mengatakan, ketika anak gadis itu tidak kembali ke rumah, mereka pergi mencarinya. Sang ibu mengatakan dia melihat tubuh putrinya di lantai krematorium dengan memar di sekujur tubuhnya. Dia mengatakan imam krematorium dan tiga pria lain di sana mengancam dia agar tidak menelepon polisi.

Para tersangka kemudian membakar tubuh gadis itu di luar keinginan keluarga dan tanpa menghubungi pihak berwenang, kata polisi. Empat pria itu sekarang ditangkap atas tuduhan pemerkosaan, pembunuhan dan intimidasi kriminal.

Ini adalah kasus terbaru dari serangkaian kejahatan seksual yang brutal terhadap perempuan di India. Insiden mengerikan itu seperti adegan ulangan kasus pemerkosaan dan pembunuhan beramai-ramai tahun lalu terhadap seorang remaja Dalit di negara bagian Uttar Pradesh. Ketika itu, polisi bahkan secara paksa mengkremasi tubuh korban, meskipun ada protes dari keluarganya.

Polisi memeriksa kasus terbunuhnya dua gadis Dalit berusia 13 dan 16 tahun di negara bagian Uttar Pradesh, Februari 2021Foto: Sameeratmaj Mishra/DW

Kasta masih mendikte setiap segi kehidupan di India

Kelompok hak asasi manusia mengatakan, perempuan dari tingkat terendah dalam hierarki kasta Hindu - yang dikenal sebagai kaum Dalit - sangat rentan terhadap kekerasan seksual dan serangan lainnya.

Mereka mengatakan, laki-laki dari kasta dominan sering menggunakan kekerasan seksual untuk mempertegas hierarki kasta dan dominasi mereka. Aktivis menerangkan, polisi sering gagal menyelidiki kejahatan semacam itu dan para penyintas dan keluarga korban harus berjuang keras untuk mendapatkan keadilan.

"Kasta masih mendikte setiap aspek kehidupan di India, dan kejahatan seperti di Delhi ini tidak lain adalah manifestasi dari kebenaran yang buruk dan malang ini. Bagian terburuknya adalah para pelaku lolos karena pengaruh politik," kata Beena Pallical, seorang aktivis dari Kampanye Nasional Hak Asasi Manusia Dalit, kepada DW.

Diskriminasi dan ketidakamanan yang meluas

Meskipun sudah ada undang-undang yang ketat melindungi kaum Dalit - seperti Undang-Undang Pencegahan Kekejaman Terhadap Kasta dan Suku Tertinggal - penegakan hukum masih terlalu lemah. Pembunuhan bermotif kasta, pengucilan sosial dan pelanggaran lainnya masih menjadi kejadian sehari-hari di India. Banyak kejahatan terhadap masyarakat bawah juga tidak dilaporkan.

Komisi Hak Asasi Manusia Nasional India mengatakan, kejahatan terhadap seorang Dalit terjadi setiap 18 menit di India, dan yang paling mengerikan rata-rata tiga wanita Dalit diperkosa dan dua wanita dibunuh setiap hari.

Sepanjang tahun 2019, tercatat ada lebih dari 32.000 kasus pemerkosaan - jadi rata-rataa hampir setiap empat jam ada satu kasus perkosaan. Para ahli mengatakan, angka sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi, karena stigma yang melekat pada pelanggaran seksual. Sepanjang tahun 2019, ada lebih dari 100.000 kasus penculikan perempuan, dalam sepertiga kasus itu tujuannya adalah memaksa perempuan untuk menikah.

(hp/as)

 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait