1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

290708 Istanbul Lage

31 Juli 2008

Polisi masih menemui jalan buntu dalam pencarian pelaku serangan bom di Turki. Perdana Menteri Erdogan menyerukan agar warga bersatu dalam perang melawan terorisme.

PM Turki Erdogan (kiri) dan Walikota Istanbul mengangkat peti jenazah korban bom di IstanbulFoto: AP

Pihak kepolisian masih belum menemukan titik terang dalam pencarian para pelaku dua serangan bom di Istanbul. Aparat keamanan menduga organisasi terlarang Partai Buruh Kurdistan (PKK) berada di balik serangan itu, namun petunjuk mengenainya masih buram. Dua pekan sebelum serangan, seorang pemimpin PKK Murat Karayilan dalam wawancaranya dengan stasiun penyiaran Inggris BBC memperingatkan kemungkinan serangan yang dilakukan organisasinya. Dalam wawancaranya, Karayilan berbicara tentang sasaran perekonomian dan militer di kota-kota Turki.

Tapi masih belum dapat dipastikan apakah pusat perbelanjaan Güngören di Istanbul juga termasuk sasaran PKK. Seorang perwakilan PKK, yaitu pimpinan sayap politik Zubeyir Aydar menyangkal tudingan itu, tapi juga diragukan. Karena masih belum jelas bagaimana PKK ingin merepresentasikan diri. Pernyataan dari seorang anggota tidak dapat mewakili keseluruhan organisasi yang terlarang itu. Dugaan apakah PKK adalah dalang di balik serangan itu, harus tetap dijauhkan.

Yang penting, dari temuan paling baru diketahui bahwa bahan peledak yang digunakan dalam serangan berjenis TNT dan bukan bahan peledak plastik RDX. Selain itu, di bom kedua ditemukan paku dan bahan logam ditambahkan dalam bom tersebut supaya lebih banyak korban yang terluka.

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan yang membatalkan sidang kabinet Senin lalu (28/07) dan langsung meninjau lokasi kejadian, Selasa kemarin (29/07) sekali lagi menyerukan agar warga bersatu dalam perang melawan terorisme.

"Aparat keamanan akan mencari kejelasan mengenai serangan ini, seperti yang sudah dilakukan sebelumnya. Kemarin kami sudah mengebumikan 17 korban. Kita tetap yakin bahwa luka kita akan sembuh tapi kita harus gigih berjuang meningkatkan persatuan dan solidaritas,“ kata Erdogan dalam pidatonya di televisi.

Saat ini telah dilakukan penelitian terhadap isi kamera-kamera pengintai yang berada di sekitar lokasi kejadian. Beberapa media yang menyatakan bahwa mereka punya informan yang bagus, melaporkan bahwa para pelaku adalah lelaki berusia antara 20 hingga 25 tahun, dengan tinggi 170 cm, tidak bercukur rapi dan mengenakan kaus hijau.

Karena belum ada petunjuk jelas, pemerintah mengumumkan nama kelompok lain yang diduga bertanggung jawab dalam serangan di Istanbul, yaitu „Ergenekon“. Ergenekon merupakan kelompok fasis yang salah seorang anggotanya adalah mantan jenderal yang ditahan atas tuduhan upaya pemberontakan. Jumat lalu (25/07), 86 anggota Ergenekon mulai disidangkan menyangkut upaya pemberontakan tersebut. Hingga ditemukan kejelasan mengenai siapa pelaku serangan bom Istanbul, spekulasi dan teori konspirasi masih terus berkembang.(ls)