1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pemerintah Afganistan dan Taliban Sepakat Kurangi Kekerasan

9 Juli 2019

Wakil-wakil pemerintah Afganistan dan kelompok Taliban melakukan perundingan di Doha, Qatar. Pertemuan dua hari itu berlangsung di bawah prakarsa Jerman sebagai pihak penengah.

Katar | Friedenskonferenz Afghanistan
Foto: AFP/Getty Images/K. Jaafar

Delegasi Taliban dan Afganistan telah menyetujui "komitmen untuk mengurangi kekerasan," kata Markus Potzel, utusan Jerman dalam perundingan di Doha. Konsultasi damai Afganistan-Kabul di ibukota Qatar itu diprakarsai oleh Jerman sebagai pihak penengah.

Kedua pihak kini merilis pernyataan bersama dan menyatakan mereka sepakat untuk mengurangi jumlah korban sipil dalam konflik.

Pihak Taliban setuju untuk menghentikan serangan terhadap "pusat keagamaan, sekolah, rumah sakit, pusat pendidikan, pasar, bendungan air dan tempat kerja," demikian tertulis dalam pernyataan.

Konsultasi di Doha berakhir dengan "seruan dan janji bersama untuk mengurangi kekerasan di Afganistan," kata Markus Potzel, yang menjadi tuan rumah di Qatar.

Pernyataan bersama itu juga memberikan jaminan pada "hak-hak perempuan dalam urusan politik, sosial, ekonomi, pendidikan dan budaya dalam konteks nilai-nilai Islam," kata redaksi Pashto DW, yang mendapat rilisnya.

Afghanistan: Taliban attack Ghazni, talk peace in Doha

02:45

This browser does not support the video element.

"Cukup mengejutkan"

Taliban tetap menolak untuk mengakui pemerintah pusat Afganistan di Kabul, dan menyebutnya sebagai "boneka AS". Meskipun begitu, perwakilan Taliban setuju melakukan pertemuan dengan para pejabat Afganistan di Doha dan menyebut kedatangan mereka "dalam kapasitas pribadi."

"Kami benar-benar terkejut betapa seriusnya kedua belah pihak," tambahnya, "dan mereka sangat berkomitmen untuk mengakhiri konflik ini," kata utusan khusus Qatar Mutlaq al-Qahtani.

Presiden Afganistan Ashraf Ghani dan para pejabat AS mengatakan bahwa Taliban harus berkomunikasi dengan pemerintah jika mereka ingin menandatangani perjanjian damai. Pertemuan itu antara perwakilan Afganistan dan Taliban sebelumnya direncanakan bulan April lalu, namun gagal menyepakati jumlah delegasi yang akan ikut serta.

Para perunding AS dan Afghanistan akan memulai perundingan mereka pada hari Selasa (9/7). Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan dia berharap akan ada perjanjian damai sebelum 1 September mendatang.

AS menyatakan menyambut pertemuan delegasi Afganistan dan Taliban di Doha.

"Pertemuan warga Afganistan dengan Taliban merupakan keberhasilan besar," kata Zalmay Khalilzad, pemimpin negosiator AS.

hp/na (afp, ap, dw)