Rencana pembentukan Satgas PHK disampaikan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat merespons pertanyaan terkait kenaikan upah minimum provinsi (UMP) sebesar 6,5% yang dikhawatirkan memicu gelombang PHK.
Iklan
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih membayangi pekerja dalam negeri. Sebagai tindak lanjut tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berencana pemerintah membentuk Satuan Tugas (Satgas) PHK.
Airlangga menjelaskan Satgas tersebut nantinya akan mempelajari dan dasar-dasar berbagai industri dalam negeri. Hal ini disampaikan Airlangga saat ditanya kenaikan upah minimum provinsi (UMP) sebesar 6,5% memicu gelombang PHK.
"Pemerintah akan buat Satgas terkait PHK. Yang kita lihat adalah fundamental industrinya. Nanti kita akan pelajari di sana," kata Airlangga saat ditemui di Hotel Mulia Jakarta, Minggu (1/11/2024).
Sebagai informasi, jumlah pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia bertambah. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mencatat sudah ada 64.288 tenaga kerja yang jadi korban PHK.
Data tersebut tercatat per 15 November 2024 sejak awal tahun. Jumlahnya lebih besar dari rilisan data Kemenaker pada akhir Oktober yang tercatat sebesar 63.947 tenaga kerja yang kena PHK.
Jumlah tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Kemenaker Indah Anggoro Putri ketika dihubungi detikcom, Minggu (17/11/2024) lalu.
Adapun dari total 64.228 tenaga kerja yang terkena PHK, Jakarta menjadi provinsi paling banyak mengalami PHK ada sekitar 14.501 tenaga kerja. Kemudian Jawa Tengah sebanyak 12.492 tenaga kerja dan Banten sebanyak 10.702 tenaga kerja.
Masih dalam data yang dipaparkan Indah, 3 sektor tertinggi yang melakukan banyak PHK adalah industri pengolahan sebanyak 28 ribu lebih tenaga kerja. PHK pada industri tekstil termasuk di dalamnya. Lalu, sektor aktivitas jasa lainnya sebesar 15 ribu lebih tenaga kerja, dan sektor ritel atau perdagangan bebas dan eceran sebanyak 8 ribu lebih orang.
"Ada 3 sektor PHK tertinggi. Pengolahan sebanyak 28.021. Aktivitas jasa lainnya sebanyak 15.572. Terakhir, perdagangan besar dan eceran sebanyak 8.399," tulis Indah dalam data yang dipaparkan kepada detikcom. (gtp/gtp)
Tujuh Negara Tujuan Favorit TKI
Sebanyak lebih dari 6 juta tenaga kerja Indonesia saat ini bekerja di 146 negara di seluruh dunia. Tujuh di antaranya adalah negara yang paling banyak mempekerjakan buruh asal Indonesia.
Foto: Getty Images
#1. Malaysia
Dari tahun ke tahun Malaysia menjadi tujuan utama tenaga kerja asal Indonesia. Menurut data BNP2TKI, sejak tahun 2012 sudah lebih dari setengah juta buruh migran melamar kerja di negeri jiran itu. Tidak heran jika remitansi asal Malaysia juga termasuk yang paling tinggi. Selama tahun 2015, TKI di Malaysia mengirimkan uang sebesar dua miliar Dollar AS kepada keluarga di Indonesia.
Lebih dari 320.000 buruh Indonesia diterima kerja di Taiwan sejak tahun 2012. Lantaran Taiwan membatasi masa kerja buruh asing maksimal 3 tahun, kebanyakan TKI mendarat di sektor formal. Tahun lalu TKI Indonesia yang bekerja di Taiwan menghasilkan dana remitansi terbesar ketiga di dunia, yakni 821 juta Dollar AS.
Foto: picture-alliance/dpa/D. Chang
#3. Arab Saudi
Sejak 2011 Indonesia berlakukan moratorium pengiriman TKI ke Timur Tengah, terutama Arab Saudi. Namun larangan itu cuma berlaku buat sektor informal seperti pembantu rumah tangga. Sementara untuk sektor formal, Indonesia masih mengrimkan sekitar 150 ribu tenaga kerja ke Arab Saudi sejak tahun 2012. Dana yang mereka bawa pulang adalah yang tertinggi, yakni sekitar 2,5 miliar Dollar AS tahun 2015
Foto: picture-alliance/dpa/M. Irham
#4. Hong Kong
Sedikitnya 137 ribu TKI asal Indonesia diterima bekerja di Hongkong sejak 2012. Uang kiriman mereka pun termasuk yang paling besar, yakni sekitar 673,6 juta Dollar AS. Kendati bekerja di negara makmur dan modern, tidak sedikit TKI yang mengeluhkan buruknya kondisi kerja. Tahun 2014 silam ribuan TKW berunjuk rasa di Hong Kong setelah seorang buruh bernama Erwiana dianiaya oleh majikannya.
Foto: Getty Images/AFP/P. Lopez
#5. Singapura
Menurut BNP2TKI, sebagian besar buruh Indonesia di Singapura bekerja di sektor informal sebagai pembantu rumah tangga. Sejak 2012 sebanyak 130 ribu TKI telah ditempatkan di negeri pulau tersebut. Tahun 2015 saja tenaga kerja Indonesia di Singapura mengirimkan duit remitansi sebesar 275 juta Dollar AS ke tanah air.
Foto: Getty Images
#6. Uni Emirat Arab
Lebih dari 100 ribu tenaga kerja Indonesia ditempatkan di Uni Emirat Arab sejak tahun 2012. Dana remitansi yang mereka hasilkan pun tak sedikit, yakni 308 juta Dollar AS pada tahun 2015.
Foto: picture-alliance/dpa
#7. Qatar
Lantaran moratorium, pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Timur Tengah banyak menurun. Qatar yang tahun 2012 masih menerima lebih dari 20 ribu TKI, tahun 2015 jumlahnya cuma berkisar 2400 tenaga kerja. Sejak 2012 sedikitnya 46 ribu buruh Indonesia bekerja di negeri kecil di tepi Arab Saudi itu. Hampir 100 juta Dollar AS dibawa pulang oleh TKI Indonesia tahun 2015 silam.