Jerman Akan Larang "Terapi Konversi" Homoseksualitas
11 Juni 2019
Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn akan mengajukan RUU pelarangan "terapi homoseksualitas" yang ditawarkan beberapa pihak di Jerman. Majelis Tinggi Jerman Bundesrat Mei lalu menuntut aturan perundangan mengenai hal ini.
Iklan
"Homoseksualitas bukan penyakit dan tidak memerlukan terapi," kata Menteri Kesehatan Jens Spahn hari Selasa (11/6). Dia mengumumkan rencananya untuk melarang apa yang disebut terapi konversi gay. Meskipun praktik ini tidak lazim di Jerman seperti di negara-negara lain, tetapi terkadang masih diterapkan di komunitas agama.
Jens Spahn mempresentasikan rencananya setelah berkonsultasi dengan komisi ahli dari 46 perwakilan dari bidang politik dan ilmu pengetahuan tentang apakah larangan terapi konversi gay disarankan atau tidak, baik secara hukum maupun medis.
Spahn menambahkan, bahwa meskipun sering disebut "terapi, dalam praktiknya apa yang dilakukan malah "membuat Anda sakit dan bukannya sehat."
Setidaknya 1.000 kasus di Jerman setiap tahun
Gagasan di balik terapi konversi adalah memrogram ulang pikiran orang-orang muda atau anak-anak atau remaja untuk membuat mereka menolak gagasan atau romansa homoseksualitas, melalui metode seperti terapi kejut listrik dan teknik "pengkondisian permusuhan". Banyak praktik itu oleh para profesional medis dianggap tindakan "kejam" secara mental.
Menteri Kesehatan Jens Spahn mengatakan, yang dipertimbangkan adalah sanksi denda biasa atau menggolongkan tindakan semacam itu sebagai tindakan kriminal. Saat ini, materi persoalan sedang dibahas dalam sebuah komisi ahli beranggotakan para pakar hukum, kesehatan dan penelitian seksual.
Christopher Street Day (CSD) di Köln Rayakan Toleransi
Ratusan ribu orang meramaikan parade Christopher Street Day di kota Köln, Jerman. Digelar setiap minggu pertama bulan Juli, inilah pawai terbesar kaum LGBT di Eropa. Tema tahun ini: Toleransi.
Foto: picture-alliance/dpa/H. Kaiser
Perjuangan anti diskriminasi
CSD di Köln adalah acara tahunan kaum LGBT yang terbesar di Eropa. Tahun ini, ada 85 kelompok yang ikut parade jalanan, ditonton ratusan ribu pengunjung. Penyelenggara dan peserta ingin menghilangkan diskriminasi dan stigma terhadap kaum LGBT.
Foto: picture-alliance/dpa/H. Kaiser
Setiap awal Juli di Köln
Parade CSD mulai digelar di Köln tahun 1991 dan sejak itu diarayakan setiap tahun dengan pawai menyusuri jalan-jalan utama di pusat kota. Acara ini didukung oleh pemerintah Jerman dan pemerintahan lokal.
Foto: picture-alliance/dpa/H. Kaiser
Kompensasi untuk korban Nazi
Pawai tahun ini juga mengenang para LGBT korban rejim Nazi Hitler. Ketika itu, orang LGBT dimasukkan ke dalam kamp konsentrasi dan diharuskan memakai tanda pita hitam bagi perempuan dan pita merah muda bagi lelaki. Banyak yang kemudian dibunuh.
Foto: picture alliance/R. Goldmann
Pawai, pesta dan Konser musik
Pesta CSD di Köln dimulai dengan pawai dan berakhir dengan pesta besar dan konser musik di tempat-tempat publik. Tahun ini diramaikan dengan band Inggris, Erasure.
Foto: picture-alliance/dpa/H. Kaiser
Bir melawan diskriminasi
Menteri Kehakiman Jerman, Heiko Maas, menengguk segelas bir khas Köln yang dinamakan "Kölsch". Pesan Maas dalam pidatonya: "Tidak ada lagi diskriminasi." Sebelum tahun 1994, homoseksualitas antara lelaki menurut UU Jerman dilarang. Parlemen Jerman tahun 1994 menghapus UU yang dikenal sebagai Paragraf 175 itu.
Foto: picture-alliance/dpa/H. Kaiser
Jerman ijinkan pernikahan sejenis
Tahun ini, perayaan LGBT makin meriah karena parlemen Jerman baru saja mengesahkan pernikahan sejenis, akhir Juni 2017. Komite panitia CSD 2017 menuntut pemerintah Jerman secepatnya mengeluarkan peraturan pemerintah untuk prosedur pernikahan sejenis, agar segera dapat dilaksanakan di kantor-kantor catatan sipil.
Foto: picture-alliance/dpa/H. Kaiser
Banjir sponsor dari kalangan bisnis
Banyak perusahaan yang sekarang ingin menjadi sponsor CSD Köln. Misalnya maskapai penerbangan Eurowings, dengan motto: "Bersama Kami Lebih Dekat ke Pelangsi". Hampir satu juta pengunjung CSD Köln bisa dicapai dengan promosi seperti ini. Untuk Eurowings bisnis yang menguntungkan.
Foto: picture alliance/dpa/H.Galuschka
Berawal dari New York
Tradisi pawai CSD berawal dari New York. Paawai ini mengenang insiden Kerusuhan Stonewall tahun 1969, ketika aktivis LGBT berkumpul di Stonewall Inn, sebuah bar di Christopher Street. Mereka menggelar protes menentang diskriminasi masa itu terhadap kaum LGBT. Ketika polisi memaksa mereka bubar, terjadi bentrokan dan kerusuhan. (Teks: Friedel Taube/hp,rn)
Foto: imago stock&people
8 foto1 | 8
Menurut keterangan lembaga penelitian Magnus Hirschfeld, di Jerman ada sedikitnya 1000 kasus "terapi konversi" dengan metode-metode yang meragukan, dari "terapi keluarga" sampai praktik eksorsisme atau "pengusiran setan".
Seksolog Peer Briken dari Hamburg menekankan, efek psikologis negatif dari praktik "terapi konversi" itu termasuk depresi dan pikiran untuk bunuh diri. Kementerian Kesehatan menerangkan, bulan Agustus nanti komisi ahli akan menyiapkan laporan akhir dari pembahasan mereka.
hp/ap (dpa, epd)
Hak-hak LGBT di Asia - Perjuangan Yang Berat
Bisa dibilang hak LGBT agak membaik di beberapa negara Asia dalam beberapa tahun terakhir. Tapi tetap saja tidak mudah hidup secara terbuka bagi komunitas LGBT, termasuk di Indonesia.
Foto: picture-alliance/Photoshot
Momen pelangi di India
September 2018 bendera pelangi berkibar di India. Dalam keputusan penting, Mahkamah Agung menghapus pasal 377 KUHP India, sebuah langkah yang berarti homoseksualitas tidak lagi ilegal di negara Asia Selatan ini. Walau ini adalah cukup alasan untuk merayakannya, prospek pernikahan sesama jenis di India masih jauh.
Foto: picture-alliance/AP Photo/A. Nath
Ratu kecantikan transgender
Thailand memiliki pendekatan yang lebih terbuka terhadap komunitas LGBT. Pada tahun 2019, negara ini menyelenggarakan kontes kecantikan untuk para kontestan transgender. Dalam pemilihan umum 2019, salah seorang kandidatnya juga transgender. Jadi tema ini juga mendapat perhatian politik. Walau demikian, pernikahan sesama jenis, masih tidak sah di Thailand.
Foto: Reuters/J. Silva
Belum bisa menikah di Taiwan
Tahun 2018, pasangan sesama jenis di Taiwan penuh harapan bahwa mereka bisa segera menikah. Namun harapan mereka pupus setelah warga menolak untuk melegalkan pernikahan sesama jenis dalam referendum. Namun, para aktivis LGBT tetap optimis bahwa Taiwan akan menjadi negara pertama di Asia yang memperkenalkan kesetaraan pernikahan atau setidaknya kemitraan sipil untuk pasangan sesama jenis.
Foto: Reuters/A. Wang
Menteri Malaysia abaikan komunitas LGBT
Menteri Pariwisata Malaysia Mohamaddin Ketapi memicu protes setelah membuat komentar tegas tentang komunitas LGBT. Ketika ditanya oleh wartawan menjelang pameran pariwisata terbesar di dunia, ITB Berlin, apakah kaum gay disambut di Malaysia, ia berkata: "Saya kira kita tidak memiliki hal seperti itu di negara kita." Para menteri lain juga membuat komentar menghina tentang LGBT.
Foto: picture-alliance/dpa/B. von Jutrczenka
Momen kebebasan yang langka
Para peserta pawai "gay pride" di Singapura menikmati momen langka di tempat terbuka. Meskipun Singapura progresif dalam banyak aspek, negara itu memiliki pandangan seksualitas yang sangat konservatif. (vlz/hp)