1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiJerman

Pemerintah Jerman Ambil Alih 30% Saham Uniper

22 Juli 2022

Pemerintah Jerman akan mengambil alih 30% saham Uniper, importir gas Rusia terbesar Jerman, sebagai bagian dari dana talangan miliaran euro yang disalurkan untuk mencegah bangkrutnya perusahaan itu.

Kantor pusat Uniper di Düsseldorf
Kantor pusat Uniper di DüsseldorfFoto: Ina Fassbender/AFP

"You'll never walk alone," kata Kanselir Jerman Olaf Scholz mengutip sebuah lagu populer di kalangan klub sepakbola. Hal itu dikatakannya hari Jumat (22/7) ketika mengumumkan pengambil alihan 30% saham perusahaan gas Uniper oleh pemerintah Jerman sebagai bagian dari dana talangan miliaran euro. Dia menekankan, pemerintah tidak akan meninggalkan seorang pun sendirian menghadapi masa-masa krisis energi yang diakibatkan oleh perang di Ukraina.

Olaf Scholz menerangkan, pemerintah menyediakan dana talangan sampai 7,7 miliar euro dan memperluas jalur kredit Uniper sampai 9 miliar euro melalui Bank Pembangunan Jerman, KfW.

"Uniper adalah perusahaan yang sangat penting bagi pembangunan ekonomi negara kita dan untuk pasokan energi warga kita," kata Olaf Scholz. Dia menyebut langkah-langkah yang telah disepakati sebagai "kontribusi substansial untuk menyelamatkan perusahaan," yang akan memungkinkan Uniper "menstabilkan masa depan."

Kanselir Jerman Olaf Scholz: "You'll never walk alone."Foto: Markus SchreiberAP/picture alliance

Terpukul perang di Ukraina

Uniper terpukul keras oleh pengurangan pasokan gas dari Rusia melalui jaringan pipa Nord Stream 1, setelah Rusia mereduksi dan untuk beberapa hari menghentikan pengiriman gas. Untuk memenuhi kontraknya dengan perusahaan-perusahaan di Eropa, Uniper terpaksa membeli gas di pasar bebas dengan harga yang jauh lebih tinggi. Karena terikat kontrak, Uniper tidak bisa menaikkan harga jual gasnya.

Uniper menjual listrik dan gas ke pelanggan besar, seperti perusahaan energi regional. Selama ini Uniper membeli gas dengan harga murah dari Rusia dan merupakan importir gas Rusia terbesar di Jerman. Setelah raksasa energi Rusia Gazprom memotong pengiriman gasnya, Uniper dua minggu lalu meminta bantuan pemerintah karena terancam bangkrut.

Kanselir Olaf Scholz mengatakan, Uniper sekarang akan diizinkan untuk meneruskan kenaikan biaya kepada pelanggannya, meskipun memiliki kontrak harga tetap. Dia juga menambahkan, penduduk Jerman harus bersiap menghadapi kenaikan harga energi berikutnya mulai musim gugur nanti. Pemerintah juga menjanjikan bantuan lebih lanjut kepada rumah tangga yang memiliki masalah membayar tagihan energi mereka.

Pasokan gas dari Rusia mengalir lagi

Awal pekan ini, Direktur Utama Uniper Klaus-Dieter Maubach mengatakan, perusahaannya telah memanfaatkan jalur kredit senilai 2 miliar euro dari KfW karena  diharuskan mengamankan pasokan gas dari sumber-sumber lain.

Kementerian Ekonomi Jerman mengatakan, Rusia menyuplai 26% dari gas yang dikonsumsi secara nasional pada bulan Juni. Baru-baru ini Rusia menghentikan pengiriman gas ke Jerman lewat jaringan Nord Stream 1 yang mengalir di bawah Laut Baltik. Selama 10 hari tidak ada gas yang dikirim ke Jerman dengan asalan ada inspeksi rutin.

Hari Kamis (21/7) gas dari Rusia kembali mengalir, sekalipun hanya 40% dari kapasitas normal. Namun Presiden Rusia Vladimir Putin sewaktu-waktu bisa memerintahkan penghentian pasokan gas sebagai pembalasan atas sanksi Barat terhadap Rusia.

hp/as (dpa, rtr, ap)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait