1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kesehatan

Pemerintah Kaji Evakuasi WNI dari Kapal Diamond Princess

21 Februari 2020

Pemerintah terus berkomunikasi dengan otoritas Jepang terkait rencana penjemputan WNI yang tidak terjangkit virus corona di kapal pesiar Diamond Princess. Menko PMK sebut keputusan evakuasi akan diambil dalam waktu dekat

Kapal Pesiar Diamond Princess
Kapal Pesiar Diamond Princess beelabuh di Yokohama, JepangFoto: picture-alliance/Xinhua/Du Xiaoyi

Pemerintah Indonesia disebut berencana menjemput warga negara Indonesia (WNI) yang tidak terjangkit virus corona dari kapal pesiar Diamond Princess di Jepang. Kementerian Luar Negeri mengaku masih terus komunikasi dengan otoritas Jepang.

"Tentunya ada memberi masukan dan pertimbangan, khususnya mengacu pada pandangan dari KBRI kita di Tokyo. KBRI terus berkomunikasi dan berinteraksi dengan otoritas Jepang," kata Plt Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah saat dihubungi, Kamis (20/02) malam.

Teuku menyebut sejauh ini sudah ada 4 WNI yang positif terkena corona. Dia pun menyebut rencana pemulangan WNI lainnya juga sudah dibahas lintas kementerian.

Teuku juga mengatakan pihak Kementerian Luar Negeri juga sudah menyampaikan hasil komunikasi dengan otoritas Jepang saat rapat lintas kementerian. Sejauh ini belum ada keputusan terkait cara pemulangan WNI tersebut.

"Hasil dari komunikasi itu yang disampaikan dalam rapat pembahasan pemulangan WNI kita, saya belum dengar keputusannya," ujar Teuku.

TNI AL bersiap

Salah satu opsi rencana evakuasi 74 WNI di kapal pesiar Diamond Princess tersebut adalah dengan menggunakan KRI dr. Soeharso. TNI Angkatan Laut (AL) akan menyiapkan upaya yang terbaik.

"Kita siapkan yang terbaik," kata Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AL Laksamana Pertama TNI Mohamad Zaenal kepada wartawan, Kamis (20/02) malam.

Zaenal mengaku belum mengetahui kapan KRI dr. Soeharso akan diberangkatkan. TNI AL masih menunggu perkembangan informasi lebih lanjut.

"Belum tahu kapan akan diberangkat atau berangkat atau tidak, yang jelas TNI AL menyiapkan seoptimal mungkin," ujar dia.

KBRI upayakan penyelesaian tuntas

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo menyampaikan terima kasih atas perhatian semua pihak terhadap 74 WNI yang dikarantina di kapal pesiar Diamond Princess Jepang dan 4 WNI yang positif terjangkit virus corona COVID-19. KBRI Tokyo memastikan terus berkomunikasi dengan WNI tersebut.

"KBRI Tokyo terus kontak dengan mereka dan mengupayakan penyelesaian yang tuntas dengan semua pihak terkait," tulis akun Twitter @KBRITokyo, Kamis (20/02).

Dua WNI tersebut dirawat di RS Chiba dan dua orang lainnya dirawat rumah sakit di selatan Tokyo. Sedangkan 74 WNI lainnya yang masih berada di kapal pesiar masih menjalani tes kesehatan.

"KBRI Tokyo sejak awal masa karantina tersebut telah memohon dan kemudian diberikan akses untuk berkomunikasi dengan para WNI yang seluruh 78-nya adalah pekerja di atas kapal Diamond Princess yang berbendera Inggris dan baru saja kembali dari pelayaran round-trip dari Yokohama (dekat Tokyo) dan berakhir 14 hari kemudian setelah mampir antara lain di Okinawa dan Hongkong," demikian lanjutan keterangan tertulis dari KBRI Tokyo.

Sebelumnya, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas rencana evakuasi bagi WNI yang negatif virus Corona di kapal pesiar Diamond Princess yang berada di Jepang. Keputusan evakuasi akan diambil dalam waktu dekat. (rap/vlz)

 

Baca selengkapnya di: Detik News

Kaji Evakuasi WNI di Kapal Diamond Princess, KBRI Komunikasi ke Otoritas Jepang

KRI Soeharso Jadi Opsi Jemput WNI di Jepang, TNI AL: Kami Siapkan yang Terbaik

Soal 74 WNI di Kapal Pesiar Jepang, KBRI Upayakan Penyelesaian yang Tuntas