Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan merilis minyak goreng curah kemasan merek ‘Minyakita’ dengan harga Rp13.000 per liter, Rabu (06/07). Minyak tersebut akan didistribusikan sekitar 10.000 liter ke seluruh Indonesia.
Iklan
Hari ini (06/07), minyak goreng curah dalam kemasan sederhana telah resmi diluncurkan. Peresmian ini ditandai dengan prosesi gunting pita oleh Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan. Dengan mengenakan atasan putih disertai senyum sumringah, menteri yang akrab disapa Zulhas ini datang memasuki area peluncuran minyak goreng curah kemasan yang diberi merek Minyakita itu pada pukul 10.40 WIB.
PLT Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Syailendra menyampaikan, dalam pembukaan di Kantor Kemendag ini akan dijual sebanyak 5.000 liter Minyakita. Minyak-minyak tersebut akan dijual bagi para masyarakat yang berada di sekitar kantor.
"Di sini, ada sebanyak 5.000 liter Minyakita yang akan dijual untuk masyarakat di sekitar kantor kita, beberapa RT dan RW," ujar Syailendra di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (06/07).
Dalam momen sambutannya itu, Syailendra juga menyampaikan hari ini (06/07) akan didistribusikan sekitar 10.000 liter Minyakita ke seluruh Indonesia.
Sawit Indonesia yang Gegerkan Dunia
Larangan ekspor turunan minyak sawit membuat banyak negara gerah. Tiba-tiba disadari sawit Indonesia memainkan peranan vital dalam ketahanan pangan dunia. Bahan minyak goreng itu kini jadi gorengan politik global.
Foto: Yuli Seperi/Zumapress/picture alliance
Faktor Pemicu
Minyak goreng di dalam negeri tiba-tiba langka. Antrian panjang warga untuk membeli minyak goreng jadi pemandangan mengenaskan sekaligus ironi di negara penghasil “Crude Palm Oil” tebesar sedunia. Permainan mafia migor terbongkar, beberapa orang kini dijadikan tersangka. Presiden Joko Widodo mengeluarkan kebijakan tegas: Setop sementara ekspor produk turunan sawit.
Foto: Eko Siswono Toyudho/AA/picture alliance
Perkebunan Sawit Terluas Sedunia
Kelangkaan migor, ibarat sebuah tamparan keras untuk pemerintah Indonesia. Betapa tidak, Indonesia adalah produsen CPO global terbesar yang memiliki lahan perkebunan sawit paling luas sedunia sekitar 22,6 juta hektar (data 2021). Total produksi tahunan sawit Indonesia sekitar 36 juta ton. Disusul Malaysia dengan produksi separuh kapasitas Indonesia.
Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
Komoditas Ekspor Unggulan
Dari rata-rata produksi tahunan global 77 juta ton minyak sawit, sekitar 59%-nya diproduksi di Indonesia. Saat dunia alami kelangkaan minyak nabati dan harga melambung naik akibat perang di Ukraina, pengusaha oportunis dibantu pejabat korup, mengekspor sebagian besar produksi minyak sawit ke luar negeri. Inilah yang diduga kuat memicu kekosongan pasokan minyak goreng di dalam negeri.
Isu Kerusakan Lingkungan
Sawit bukan hanya berkah. Pembukaan lahan untuk perkebunan sawit di Indonesia, juga berdampak negatif pada kelestarian alam. Biasanya industri melakukan tebang habis dan pembakaran hutan. Organisasi pelindung lingkungan kerap mengangkat topik ini di forum dunia. Juga sejumlah negara ikut menggoreng isu ini, untuk menekan Indonesia dan Malaysia terkait isu lingkungan dari perkebunan sawit.
Foto: Ulet Ifansasti/Getty Images
Dari Makanan, Biodiesel hingga Sabun
Minyak sawit punya kegunaan luas dan sangat beragam. Memang sebagian besarnya diolah menjadi minyak goreng. Namun minyak nabati yang harganya paling murah ini, oleh sejumlah industri raksasa di Eropa, juga digunakan sebagai campuran biodiesel, makanan, kosmetik hingga keperluan sehari-hari di rumah tangga seperti sabun atau sampo.
Foto: AP
Berkontribusi Pada Ketahanan Pangan Global
Setelah dihantam kelangkaan pasokan gandum, merosotnya suplai minyak nabati di pasar dunia dan melonjaknya harga, membuat banyak negara menjerit kebingungan. Terlepas dari efek negatif industri sawit bagi lingkungan, ternyata manfaatnya bagi ketahanan pangan global juga tidak bisa diremehkan. IMF mencemaskan kelangkaan ini akan memicu krisis pangan di negara-negara miskin di dunia.
Peran minyak sawit yang harganya murah dan kapasitas produksinya tinggi, saat ini sulit tergantikan oleh minyak nabati lainnya. Setiap hektar kebun sawit, bisa memproduksi 3,3 ton minyak per tahun. Sementara bunga matahari dan rapa hanya 0,7 ton minyak per ha/tahun. Harga minyak sawit saat ini terus naik, dan menembus rata-rata 1.300 USD/ton.
Foto: dpa
Kelangkaan Migor Juga Landa Eropa
Kenaikan harga minyak nabati global, tidak hanya dirasakan di Indonesia, juga di Eropa rak minyak goreng di sejumlah supermarket mulai kosong. Di Jerman pemicunya adalah "panic buying" dipicu perang Ukraina dan perilaku tidak logis warga. Namun di beberapa negara memang ada kekurangan pasokan dan menetapkan pembatasan, satu orang hanya boleh membeli satu botol minyak goreng. (as/vlz
Foto: MiS/IMAGO
8 foto1 | 8
Acara tersebut pun dilanjutkan dengan sambutan sekaligus pembukaan secara simbolis oleh Zulhas. Zulhas menyampaikan kepada para hadirin semua bahwa di momen pembukaan ini, Minyakita akan dijual dengan harga Rp13.000.
"Jadi di sini ibu-ibu bisa beli minyak di Rp13.000, Rp1.000-nya subsidi dari asosiasi," ujar Zulhas.
Tidak hanya itu, ia menyatakan, dalam beberapa hari belakangan harga minyak goreng curah sudah di Rp14.000.
"Pendek kata minyak Rp14.000. Alhamdulillah 2 minggu ini, minggu ke-3 sudah berhasil. Sudah ada di mana-mana, tidak ada antrean, tidak ada keluhan," tuturnya.
Zulhas menambahkan, distribusi Minyakita ke seluruh Indonesia sudah dimulai hari ini (06/07), bahkan ada beberapa yang sudah mulai kemarin (05/07). (ha)