1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Pemerintah: Tak Ada Alasan Tolak Jenazah Penderita Corona!

11 April 2020

Kasus penolakan terhadap jenazah positif COVID-19 masih terus terjadi di Indonesia. Pemerintah meminta masyarakat tidak menolak jenazah penderita COVID-19 untuk dimakamkan.

Coronavirus Brasilien Sao Paulo Gräber Luftbild
Foto: Reuters/A. Perobelli

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, meminta masyarakat tidak lagi menolak pemakaman jenazah terkait virus corona. Yuri menegaskan bahwa pengurusan jenazah telah sesuai dengan protokol medis, surat edaran Kementerian Agama (Kemenag), serta fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). 

"Kami berharap tidak ada lagi alasan oleh masyarakat untuk takut, bahkan menolak tentang hal ini. Kami berupaya melindungi semuanya dengan sungguh-sungguh. Kementerian Agama dan fatwa MUI pun telah mendukung bersama-sama untuk penatalaksanaan jenazah ini sebaik-baiknya," ujar Achmad Yurianto dalam konferensi pers di saluran YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sabtu (11/04). 
 
Pemerintah menjelaskan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan fatwa tata cara pemakaman jenazah penderita corona. Pemakaman dilakukan dengan menjalankan protokol kesehatan. 

"Protokol tentang penguburan jenazahtelah dibuat sesuai edaran Kementerian Agama dan aturan fatwa MUI nomor 8 tahun 2020," jelas Yuri. 
 
Yuri juga mengatakan jika pengurusan jenazah warga yang terpapar corona selama ini telah dilaksanakan sesuai aturan medis yang ketat dan dilakukan oleh para pihak-pihak yang terlatih. 

Yuri pun berpesan kepada masyarakat untuk memberikan penghormatan yang layak bagi para warga yang meninggal akibat virus Corona. Dia juga mengajak semua lapisan masyarakat bersama-sama bergotong-royong dalam menghadapi wabah ini. 
 
"Mereka adalah saudara kita yang harus gugur dalam melaksanakan tugasnya. Mereka adalah keluarga kita yang karena penyakit ini telah menjadi korban dan harus meninggal. Oleh karena itu mari kita hormati mereka," imbuhnya. 

Jateng siapkan taman makam pahlawan 

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sedang menyiapkan lahan Taman Makam Pahlawan jika ada tenaga medis yang gugur dalam penanganan virus corona. Ganjar tidak ingin ada lagi penolakan jenazah para tenaga medis. 

"Masa seorang pejuang yang sudah berjuang ditolak. Ini menyakitkan betul," kata Ganjar di rumah dinasnya, Semarang, Sabtu (11/04). 

Ia menjelaskan, sudah melakukan persiapan tempat dan pengurusan administrasi kepada pihak terkait termasuk kepala daerah di kabupaten/kota untuk pemakaman seseorang di Taman Makam Pahlawan. 

"Saya sudah perintahkan Dinsos dan Kesra untuk mempersiapkan ini. Satu soal tempatnya, kedua soal administrasinya, agar penempatan seseorang di Taman Makam Pahlawan sesuai," lanjutnya. 

"Kalau satu dua hari ini selesai proses itu, minggu depan sudah bisa dilaksanakan," kata Ganjar. 

Selain Taman Makam Pahlawan, Ganjar juga menyiapkan skenario kedua. Skenario tersebut akan diambil apabila Taman Makam Pahlawan tidak cukup, dirinya siap membuatkan tempat pemakaman baru yang diberi nama Taman Makam Pahlawan. Upaya Ganjar tersebut merupakan bentuk penghormatan kepada dokter, perawat, dan tenaga medis yang gugur dalam penanganan wabah Corona. 

Tiga provokator diamankan 

Sebelumnya Polda Jawa Tengah mengamankan 3 orang terkait penolakan jenazah perawat positif virus corona di Kabupaten Semarang. Tiga orang tersebut kini masih diperiksa di Mapolda Jateng. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng, Kombes Pol Budi Haryanto mengatakan tiga orang pria tersebut diamankan karena diduga menjadi provokator dalam aksi penolakan jenazah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Siwarak, lingkungan Sewakul, Kelurahan Bandarjo, Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang pada Kamis (09/04) lalu. 

"Kami dari pihak kepolisian mengamankan 3 orang yang kita duga jadi provokator, memprovokasi warga sehingga warga menolak acara pemakaman yang sudah sesuai standar dan SOP," kata Budi kepada wartawan di Mapolda Jateng, Sabtu. 

Budi juga menjelaskan polisi paham dengan kekhawatiran sejumlah masyarakat soal penyebaran virus Corona. Namun ia memastikan pemerintah tidak ceroboh dalam pemakaman pasien positif virus corona. 

Dari informasi yang diperoleh, 3 orang yang diamankan merupakan tokoh masyarakat. Mereka terlibat dalam upaya blokade untuk menolak pemakaman jenazah perawat yang rencananya akan dimakamkan di sebelah makam ayahnya. (Ed: ae/yp) 
 

Baca selengkapnya: detiknews  

Ganjar Siapkan Taman Makam Pahlawan Bagi Tenaga Medis Corona yang Gugur

3 Terduga Provokator Penolakan Jenazah Perawat Semarang Diamankan Polisi!

Pemerintah: Tak Ada Lagi Alasan Takut dan Tolak Jenazah Penderita Corona!