1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Penerbit Diwajibkan Tarik Buku "Aku Bisa Melindungi Diri" 

23 Februari 2017

Pemerintah Indonesia memerintahkan penerbit untuk menarik buku pendidikan seks untuk anak-anak, yang membahas subyek mengenai masturbasi. Buku terbitan Tiga Serangkai itu dipandang terlalu vulgar.

Instagram Screenshot tigaserangkai
Foto: Instagram/tigaserangkai

Penerbit buku seri "Aku Bisa Melindungi Diri" telah meminta maaf atas polemik buku pendidikan seks tersebut. Namun pihaknya menandaskan bahwa buku ini bertujuan untuk membantu orang tua mengajar anak-anak bagaimana melindungi diri dari ancaman pelecehan seksual.

Kementerian Pendidikan menyatakan buku yang ditulis oleh Fita Chakra, berisi konten pornografi. Salah satunya, gambar kartun seorang anak memeluk sebuah guling ketika dia tidak bisa tidur. Sang anak tersebut digambarkan menemukan permainan baru dengan meletakkan tangannya di dalam celananya.

"Isi buku ini tidak sesuai untuk anak-anak. Itu terlalu vulgar," demikian dinyatakan kementerian pedidikan dalam sebuah pernyataan, dan menambahkan pihak penerbit harus menarik buku dari peredaran, jika tidak akan menghadapi sanksi yang berat.

Kepala pusat pelayanan untuk kurikulum dan perbukuan Kementrian pendidikan dan Kebudayaan, Awaluddin Tjalla mengatakan kementerian telah mendesak asosiasi penerbit untuk mengambil tindakan terhadap penerbit. 

Tujuan penerbit membantu orangtua mendampingi anak-anak

Pihak penerbit, Tiga Serangkai, mengatakan telah berkonsultasi dengan psikolog serta dokter anak tentang buku tersebut. "Tujuan kami dalam meluncurkan buku itu adalah kami dapat membantu orang tua menjelaskan kepada anak-anak tentang pentingnya melindungi diri sendiri... dari orang-orang yang punya niat tidak baik terhadap mereka," demikian dinyatakan Tiga Serangkai dalam sebuah pernyataan.

Buku ini juga berisi materi pengetahuan mengenai penyakit menular seksual dan "pengetahuan dasar yang penting untuk diketahui anak sejak usia dini ", tandas penerbit.

Pada akun Instagram-nya, Tiga Serangkai mengatakan: Pada akhirnya, kami sadar bahwa sebagian masyarakat kita mungkin belum siap untuk menerima pendidikan seksual sejak usia dini." Mereka mempersilahkan bagi konsumen yang sudah membeli buku itu dan ingin mengembalikan buku tersebut ke penerbit, uangnya akan dikembalikan. Penerbit mengatakan buku tersebut sebenarnya telah ditarik sejak Desember lalu.

Pro kontra di medsos

Namun, buku-buku itu masih dijual di beberapa toko online. Sepekan belakangan, beberapa orang di media sosial mengeluhkan buku tersebut. 

Pemilik akun Instagram @Sitikamilla menulis: "Kami sebagai masyarakat awam mungkin hanya bisa mengeluarkan opini dan berharap kejadian ini tidak terulang lagi.. Mungkin kontennya bisa lebih ramah anak lagi (sesuai dengan ilustrasinya yang imut)."

Sementara:@ putripute18 menulis: Tetap aja salah. Pendidikan sejak dini macam apa itu. Merusak otak anak dan masa depan anak. Nanti yang ada malah timbul kriminalitas seks”.

Di lain sisi, ada juga netizen yang punya pendapat berbeda. @nakayume13 misalnya: "Saya rasa tidak ada yang salah baik dari diksi maupun isi konten, tapi memang kenyataannya masyarakat Indonesia belum siap memberikan sex education. Bahkan dari kehebohan yang ada, saya melihat justru orang dewasa memakai pola pikirnya untuk memahami dunia anak. Pola pikir yang jauh lebih kompleks dari anak kecil. Untuk author dan penerbit, tetap semangat. Saran saja mungkin perlu diberi label khusus untuk seri sex education, sehingga mereka yg membeli adalah mereka yang siap mendampingi anak belajar kesehatan seksual bersama-sama, bukan yang sekedar membelikan buku bacaan tanpa pendampingan.”

Sebelumnya juga pernah terjadi kontroversi atas buku terbitan Brillian Internasional yang berjudul "Saatnya Aku Belajar Pacaran”. Dikutip dari liputan6.com, penulis buku itu, Toge Aprilianto yang juga merupakan psikolog, meminta maaf melalui laman Facebook pribadinya dan berjanji menghentikan distribusi buku tersebut sekaligus mengembalikan uang pembeliannya jika pembaca meminta.

ap/vlz (rtr/liputan6/instagram)