Pemerintahan Baru Sosialis di Bulgaria
29 Mei 2013Sebetulnya kubu konservatif adalah partai terkuat di Bulgaria, tapi tidak ada yang ingin bekerja sama dengannya. Meskipun menang dalam pemilu 12 Mei lalu, partai berhaluan kanan GERB di bawah pimpinan Bojko Borissow, kekurangan mitra koalisi yang mampu membentuk pemerintahan. Pemerintahan minoritasnya bulan Februari lalu mundur, menyusul aksi protes jalanan menentang meluasnya kemiskinan, masalah sosial dan korupsi.
120 dari 240 anggota parlemen Bulgaria memberikan suaranya bagi pakar ekonomi Plamen Oresharski (53) sebagai perdana menteri baru. Tokoh non partai itu merupakan wakil dari kubu oposisi sosialis.
Fraksi dari partai pemerintah GERB (97 mandat) sebelumnya meninggalkan ruang sidang. Hal itu sebagai ungkapan protes bahwa partai nasional sosialis dan anti Uni Eropa Ataka ikut memberikan "satu suara yang diperlukan", agar sidang parlemen di Sofia dapat dimulai.
Juga kabinet baru disahkan oleh parlemen. Partai sosialis dengan 84 mandat, mendominasi jajaran menteri di bawah pimpinan PM Oresharski. Tiga dari 16 kementerian diberikan kepada partai minoritas Turki DPS (36 Mandat.)
Oresharski Bukan Tokoh Baru
Plamen Oresharski (53) sudah pernah menjabat menteri keuangan 2005-2009, dalam koalisi pemerintahan yang dipimpin sosialis. Kini meskipun kurangnya mayoritas di parlemen, pakar ekonomi non partai itu berhasil membentuk pemerintahan. Ia diharap membawa Bulgaria keluar dari krisis.
Oresharski mewakili partai sosialis yang berasal dari partai komunis. Tapi karir politiknya dimulai di kubu anti komunis. Ia menjabat wakil ketua Perhimpunan Kekuatan Demokratis (SDS). Dalam masa pemerintahan SDS 1997-2001 Oresharski menjabat wakil menteri keuangan.
Oresharski dikenal sebagai pakar keuangan yang liberal dan pragmatis. Sebagai menteri keuangan di pemerintahan sosialis dulu, ia meluncurkan pajak merata 10 persen yang sampai sekarang masih diperdebatkan. Kini sebagai perdana menteri Bulgaria, ia tetap ingin mempertahankan pajak tersebut, meskipun partai sosialis dalam program pemilunya menjanjikan penghapusan "pajak sosial yang tidak adil."
Plamen Oresharski menempuh studi ekonomi di Universitas UNSS di Sofia. Dan setelah mengambil program doktor bekerja sebagai dosen di universitas tersebut .