Indonesia Akan Perketat UU Perlindungan Satwa Liar
8 Juni 2016
Pemerintahan Jokowi berencana meningkatkan sanksi hukum secara drastis untuk perburuan dan perdagangan ilegal satwa yang dilindungi. Sanksi maksimal akan naik dari 5 menjadi 20 tahun penjara.
Iklan
Pemerintahan Jokowi akan meningkatkan sanksi hukum untuk perburuan dan perdagangan ilegal satwa yang dilindungi sampai empat kali lipat. Rancangan undang-Undang (RUU) Perlindungan Satwa Liar yang baru sudah disiapkan menggantikan UU Nomor 5 Tahun 1990.
"Kami ingin penegakan hukum yang lebih kuat, kami ingin orang-orang yang melanggar hukum mendapat sanksi yang lebih tinggi," kata Tachrir Fathoni, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kepada kantor berita AFP.
Indonesia adalah salah satu negara yang kaya keanekaragaman hayati di dunia, kawasan utama hutan tropis dengan bermacam satwa langka yang dikenal dunia, seperti orang utan, harimau dan badak.
Banyak satwa langka yang saat ini berada di ambang kepunahan, karena habitat mereka rusak oleh penebangan hutan. Hewan langka juga sering menjadi sasaran pemburu ilegal yang menjual bagian-bagian tubuh mereka untuk digunakan sebagai bahan pengobatan atau obat kuat.
Sejak lama kelompok-kelompok lingkungan mengeritik undang-undang perlindungan satwa yang terlalu lemah.
Kementerian Kehutanan dan Lingkungan berharap, revisi UU Nomor 5 Tahun 1990 bisa memperbaiki situasi. RUU yang baru akan diajukan ke parlemen dalam waktu dekat dan diharapkan bisa mulai berlaku tahun depan.
Kelompok lingkungan WWF menyambut baik perbaikan yang diusulkan, namun memperingatkan bahwa hal itu tidak akan memecahkan masalah lemahnya penegakan hukum, terutama di daerah-daerah terpencil. Di banyak daerah di luar Jawa dan Sumatera, penegakan hukum masih sangat lemah.
"Memiliki seperangkat aturan baru tidak berarti banyak, jika hukum tidak bisa ditegakkan," kata juru bicara WWF Indonesia, Nyoman Iswarayoga.
"Pengawasan yang lebih baik, penyelidikan kasus yang lebih intensif, dan pemantauan jalur-jalur perdagangan ilegal hewan sama pentingnya," kata dia.
Kritik lain menyebutkan, perubahan hukum tidak selalu diterjemahkan ke dalam sanksi hukum yang berat. Kesadaran masyarakat tentang kejahatan terhadap satwa liar masih kurang, dan pengadilan tidak cukup serius menindak perburuan dan perdagangan ilegal. Banyak pengadilan hanya menjatuhkan sanksi ringan.
Tachrir Fathoni dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menegaskan, sedang dilakukan upaya keras untuk meningkatkan penegakan hukum. Pemerintah sedang fokus pada penegakan hukum dan pendidikan polisi spesialis yang bisa dikirim ke setiap provinsi untuk mengatasi kejahatan satwa liar.
Namun Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem itu mengakui, perjuangan pemerintah masih berat, karena permintaan pasar untuk spesies langka tetap tinggi.
"Selama ada permintaan, pasokan akan terus datang," katanya.
Satwa Liar Terancam Punah
Mereka diburu dan disantap atau dikuliti. Yang paling terancam adalah hiu, macan tutul salju dan singa Afrika.
Foto: picture alliance/WILDLIFE
Raja Hutan dalam Ancaman
Kendati bernama "Singa Afrika," satwa ini dulunya juga berkeliaran di kawasan Balkan dan Timur Tengah. Namun persaingan dengan manusia memangkas populasi Singa Afrika. Kini fauna yang dilindungi itu cuma bisa ditemukan di kawasan kecil India dan selatan gurun Sahara.
Foto: picture alliance/dpa-Zentralbild
Si Tua dari Rusia
Saiga Antilop sudah mendiami muka bumi sejak zaman es. Satwa yang kini hidup di kawasan steppa Rusia, Kazakhstan dan Mongolia itu terancam punah lantaran perburuan. Selain mampu berjalan 120 kilometer sehari, hewan ini juga bisa berenang.
Foto: picture-alliance/dpa/dpaweb
Sirip Pembawa Petaka
Sirip ikan hiu sangat digemari di Jepang dan Cina. Nelayan memotong sirip hiu ketika satwa itu masih hidup lalu melemparkannya kembali ke laut, di mana mereka biasanya mati. Jikapun ditangkap seutuhnya, daging hiu akan mendarat di atas meja makan sebagai Surimi atau "Fish and Chips." Adapun tulang rawan hiu dipakai sebagai bahan campuran pupuk. Sementara kulitnya laku keras di industri fashion
Foto: picture-alliance/dpa
Gergaji Membawa Sial
Hiu gergaji yang bisa tumbuh sepanjang delapan meter ini termasuk satwa yang terancam punah. Ironisnya karena bentuk gergaji yang panjang, banyak hiu sentani mendarat secara tidak sengaja di jala nelayan.
Foto: TORSTEN BLACKWOOD/AFP/Getty Images
Racun buat Pemangsa
Diclofenac adalah musuh non alami buat semua burung pemangsa. Obat penahan rasa sakit itu diberikan kepada sapi, babi atau kuda di Asia Selatan atau juga Italia dan Spanyol. Burung pemangsa yang memakan bangkai binatang tersebut akan mengalami gagal ginjal dan mati.
Foto: Vulture Conservation Foundation
Pengungsi di Kebun Binatang
Keledai liar Asia kini punya julukan baru, yakni pengungsi di kebun binatang. Populasi satwa yang berumahkan di Asia Selatan ini berkurang separuhnya selama 15 tahun terakhir. Kini satwa yang terbiasa membawa beban berat itu termasuk yang paling terancam punah. Lebih mudah menemukan keledai Asia di kebun binatang Eropa ketimbang di habitat alaminya di Kazakhstan.
Foto: picture alliance/blickwinkel/D. & M. Sheldon
Tumpuan Harapan
Anjing laut yang sering terlihat bermalas-malasan di tepi pantai ini sangat sensitif terhadap iklim, lingkungan dan penyakit infeksi. Sejak lama satwa ini rajin diburu untuk diambil kulitnya. Namun populasi anjing laut semakin bertambah berkat program perlindungan yang gencar dilakukan sejak beberapa tahun terakhir.
Foto: picture-alliance/dpa
Satwa pra sejarah Pemakan Plastik
Penyu telah mendiami bumi sejak 225 juta tahun lantaran kemampuan uniknya yang mampu beradaptasi pada evolusi. Namun satwa yang mampu menempuh jarak jauh ini kini sedang terancam dan sebabnya dilindungi. Kendati begitu ancaman tetap ada lantaran manusia kerap mencuri telur penyu yang ditanam di pantai atau mati lantaran memakan sampah plastik yang mengambang di laut.
Foto: picture-alliance/dpa
Hilang Bumi Dipijak
Beruang kutub terancam kehilangan tempat berpijak. Pasalnya satwa pemangsa terbesar di muka Bumi ini hidup di atas lempengan es benua Arktik. Perubahan iklim yang memangkas lapisan es kutub memaksa beruang kutub untuk berburu sembari berenang.
Foto: picture alliance/dpa
Santapan Berduri
Duri kecil yang memenuhi punggungnya memberikan nama pada jenis ikan pari ini. Kendati bersenjata, ikan pari punggung duri tidak mampu menahan gelombang kepunahan. Lantaran tubuhnya yang lebar dan pipih serta gerak geriknya yang lambat, satwa ini sering mendarat di jala nelayan. Selain sirip, ekor pari juga digemari sebagai santapan kuliner. Sementara sisanya mendarat di tempat sampah.
Foto: picture-alliance/ZB
Penjelajah Malam Mencari Habitat
Kelelawar pemakan serangga terancam penggusuran. Penebangan hutan merenggut tempat istirahat mereka di siang hari. Sementara pengeringan kawasan rawa menghilangkan serangga yang menjadi santapan alaminya. Di Jerman jenis kelelawar bertubuh kecil ini masuk dalam daftar satwa yang terancam punah.