Mayoritas pemilih Skotlandia menolak opsi kemerdekaan dalam referendum. Menurut perhitungan suara, hanya sekitar 45 persen pemilih memberi suara "Yes" dan 55 persen memberi suara "No".
Iklan
Para pemimpin politik dan masyarakat di Inggris bisa menarik napas lega. Mayoritas pemilih Skotlandia memilih tetap bergabung dengan Inggris dalam referendum yang berlangsung ketat sampai tengah malam hari Kamis(18/09).
Menurut perhitungan suara Jumat pagi, kubu yang setuju dengan kemerdekaan hanya berhasil mengumpulkan 44,7 persen suara, sementara kubu yang menolak kemerdekaan berhasil mencapai mayoritas 55,3 persen suara. Tingkat partisipasi sangat tinggi, mencapai hampir 85 persen.
Salah satu pimpinan pengusung kemerdekaan, Nicola Sturgeon, langsung mengakui kekalahan mereka, setelah perbedaan suara makin mencolok.
"Setiap pendukung kampanye 'Yes' merasa kecewa. Tapi (referendum) ini sudah mengubah Skotlandia untuk seterusnya", kata Surgeon kepada stasiun siaran BBC.
Pemerintah Inggris lega
Perdana Menteri Inggris David Cameron memberi ucapan selamat kepada pimpinan kampanye penolakan opsi kemerdekaan, Alistair Darling.
"Saya sudah bicara dengan Alistair Darling, dan mengucapkan selamat atas kampanye yang berhasil", tulis Cameron lewat Twitter.
Skotlandia Pisahkan Diri dari Inggris?
Skotlandia akan melangsungkan referendum tentang kemerdekaan 18 September mendatang. Masih belum jelas, apakah opsi "Ya" atau "Tidak" yang akan menang.
Foto: Getty Images
Antara Harapan dan Kecemasan
Skotlandia bisa menjadi negara independen. Ini akan menjadi tantangan besar, tidak hanya bagi Inggris, melainkan juga bagi Eropa dan NATO.
Foto: Andy Buchanan/AFP/Getty Images
Pilih "Yes"
Para pendukung opsi kemerdekaan punya visi jelas: Skotlandia, yang berpenduduk sekitar lima juta orang, mampu berdiri sendiri. Dengan kekayaan sumber minyak di Laut Utara, yang selama ini dikuasai Inggris.
Foto: Getty Images/J. J Mitchell
Opsi "No"
Yang menentang opsi kemerdekaan menegaskan, persatuan jauh lebih baik dari perpecahan. Mereka khawatir akan ada dampak negatif bagi perekonomian. Masih belum jelas, apakah simpanan minyak di Laut Utara akan cukup membiayai perkembangan Skotlandia.
Foto: Getty Images/A. Buchanan
Soal mata uang
Mata uang apa yang akan digunakan Skotlandia jika merdeka? Apa mereka akan tetap menggunakan Poundsterling Inggris, atau memberlakukan mata uang Euro? Atau mereka membuat mata uang sendiri?
Foto: Getty Images/J. J Mitchell
Kawasan bebas atom?
Saat ini, ada pangkalan kapal selam bersenjata nuklir di muara sungai Clyde dekat Glasgow. Apa yang akan terjadi dengan pangkalan itu seandainya Skotlandia memisahkan diri?
Foto: AFP/Getty Images/A. Buchanan
Bentuk negara?
Apakah Skotlandia yang merdeka akan mempertahankan model monarki Inggris dengan Ratu Elizabeth II sebagai kepala negara? Sebagian penduduk Skotlandia ingin negaranya menjadi republik.
Foto: imago/i Images
Kewarganegaraan dan utang
Apakah warga Skotlandia nantinya akan memiliki kewarganegaraan ganda? Jika merdeka, apakah Skotlandia juga akan mengambil alih sebagian utang negara Inggris?
Foto: imago/United Archives
Keanggotaan di Uni Eropa
Masih belum jelas, apakah Skotlandia yang merdeka bakal otomatis menjadi anggota Uni Eropa. Pemerintah Inggris berpendapat, kalau merdeka, Skotlandia harus mengajukan lagi permohonan keanggotaan baru ke Uni Eropa.
Foto: Getty Images
8 foto1 | 8
Menjelang pagi hari, kemenangan kubu penolak kemerdekaan makin jelas, setelah setengah suara dihitung. Beberapa kota besar seperti Glasgow dan Dundee memang menyetujui kemerdekaan. Tapi kawasan-kawasan lain sebagian besar memilih tetap bergabung dengan Inggris.
Sekitar 4,3 juta pemilih Skotlandia berhak memberikan suara dalam referendum kemerdekaan, untuk memisahkan diri dari Inggris setelah bergabung selama lebih 300 tahun. Untuk pertama kalinya, warga Skotlandia di atas usia 16 tahun boleh ikut memilih.