Ambisi presiden Turki Erdogan untuk memperluas kekuasaan dihambat pemilih dalam pemilu parlemen. Partai pemerintah AKP kini kehilangan mayoritas di parlemen dan harus membentuk pemerintahan koalisi.
Iklan
Pemilih di Turki dengan tegas tunjukan penolakan atas ambisi presiden Recep Tayyip Erdogan untuk memperluas kekuasaannya. Dalam pemilu parlemen yang digelar Minggu (07/06) partai untuk pembangunan dan keadilan-AKP dari Erdogan, sesuai perhitungan sementara yang sudah mencapai 94 persen kartu suara, hanya meraih kurang dari 41 persen suara.
Target partai yang saat ini memerintah AKP dalam pemilu kali ini adalah meraih 60 persen suara agar menguasai mayoritas absolutnya di parlemen. Dengan begitu rencana perubahan konstitusi untuk memperluas kekuasaan Erdogan gagal total dihancurkan para pemilih. Yang juga menjadi kejutan adalah terwakilinya partai pro-Kurdi HDP yang untuk pertama kali ikut pemilu parlemen, dengan sukses meraih 13 persen suara.
Walau mengalami penurunan suara hampir 9 persen dibanding pemilu sebelumnya, PM Ahmet Davutoglu mengatakan di depan pendukung partai AKP, partainya tetap menjadi pemenang dalam pemilu kali ini. "Kami akan berusaha sekuat tenaga untuk mencegah goyahnya stabilitas di Turki", ujar Davutoglu. PM Turki itu mengimbau partai-partai lainnya yang lolos masuk parlemen, untuk ikut memikul tanggung jawab untuk itu.
AKP sulit rangkul mitra koalisi
Dengan komposisi hasil pemilu tersebut, kini partai AKP dari presiden Erdogan punya dua pilihan untuk membentuk pemerintahan. Pertama membentuk pemerintahan minoritas yang dipastikan akan goyah, atau merangkul partai lain yang lolos ke parlemen untuk membentuk pemerintahan koalisi. Namun tren politik yang terlihat saat ini menunjukkan, AKP akan kesulitan merangkul mitra koalisi.
Istana Presiden: Kemewahan dalam Politik
Rusia punya Kremlin, Amerika punya Gedung Putih, dan Perancis punya istana Elysée. Sekarang Turki juga punya istana baru, dan tidak jauh beda dengan lainnya. Terutama: pamer kemewahan.
Foto: picture-alliance/dpa/Kay Nietfeld
Istana Presiden Turki Bermasalah?
Presiden Turki Recep Erdogan mulai tinggal di kediaman barunya, "Istana Putih." Di kompleks raksasa itu terdapat seribu kamar. Di sini juga ada ruang perundingan yang anti sadap dan pusat komando yang tahan bom atom. Tapi kritikus menyebutnya gila kemewahan dan bangunan liar, karena tetap didirikan walaupun kehakiman tidak merestui.
Foto: picture alliance/AA/M.Ali Ozcan
Kemewahan dari Kekayaan Negara
Gedung pemerintah di ibukota Kazakhstan berubah-ubah warnanya di malam hari. Istana presiden dibuat meniru Gedung Putih di Washington. Nursultan Nasarbayev sudah memerintah sejak Kazakhstan masih termasuk Uni Soviet. Keluarganya diperkirakan punya kekayaan senilai tujuh milyar Dolar AS. Kazakhstan adalah negara yang kaya bahan mentah.
Foto: picture alliance/dpa
Gila Kemewahan di Turkmenistan
Di istana berkubah emas di kota Ashgabat ini berdiam Presiden Gurbanguly Berdimuhamedow. Ia dulunya dokter gigi almarhum presiden Saparmurat Nyyazow, yang menyebut dirinya sebagai pendiri Turkmenistan dan tidak mentolerir kritikus. Ketika ia meningal 2006, Berdimuhamedow jadi penerusnya. Sekarang Berdimuhamedow membentuk pemujaan bagi dirinya sendiri.
Foto: picture alliance/dpa
Tempat Tinggal Feodal Dekat Kiev
Tempat tinggal mewah di Mezhgorye dekat ibukota Ukraina, Kiev didirikan Februari 2014 oleh Viktor Yanukovich ketika masih jadi presiden. Setelah ia melarikan diri, aktivis mempublikasikan di internet dokumen yang tampaknya dibuang ke danau dekat vilanya. Menurut dokumen, Yanukovich perintahkan pembelian lampu kristal seharga 123 milyar Rupiah usai terpilih sebagai presiden tahun 2010.
Foto: AFP/Getty Images/Genya Savilov
Kemewahan Tanpa Batas
Beginilah rupa kediaman bekan presiden Yanukovich: banyak emas, kemewahan dan hiasan. Ia dituduh melakukan korupsi dan nepotisme. Kabarnya ia berhasil melarikan ratusan juta Euro. Dua putranya, Viktor dan Alexander juga berhasil kaya di kalangan industri papan atas berkat pengaruh ayahnya.
Foto: AFP/Getty Images/Yuriy Dyachyshyn
Kegilaan Besar
Bangunan ini berdiri di ibukota Rumania Bukares. Ini bangunan kedua terbesar di dunia setelah Pentagon. Tingginya 84 meter, luasnya 265.000 meter persegi dan punya lebih dari 3.000 kamar. Idenya diperoleh Nicolae Ceausescu 1984 setelah berkunjung ke Korea Utara. Biaya dulu mencapai milyaran Dolar. Untuk mendirikannya sebagian kota diratakan dengan tanah. Dan Diktator Ceausescu? Dihukum mati 1989.
Foto: tony4urban/Fotolia.com
Kemewahan Monarki di Paris
Tempat memerintah di dekat sungai Seine sangat mewah. Ini meja tulis Presiden Perancis. Pusat kekuasaan di Paris tampak seperti museum. Istana Elysée dipenuhi karya seni bersejarah dan mebel. Dinding beton hanya ada di ruang bawah tanah, di mana terdapat pintu-pintu baja yang melindungi pusat komando senjata nuklir Perancis.
Foto: picture-alliance/dpa/Giancarlo Gorassini
Kemewahan di Persia
Kompleks bangunan Saadabad di Teheran timur laut mencakup 18 istana. Di tahun 1920-an, Reza Shah Pahlavi beberapa kali memerintahkan perluasan kompleks dan menggunakannya untuk kediaman dan tempat pemerintahan. Istana Hijau, salah satu bangunan di kompleks itu, jadi tempat tingal musim panas Shah Iran yang terakhir bersama istrinya Soraya.
Foto: picture-alliance/dpa/Orand-Viala
Istana Megah di Doha
Di istana ini berdiam Sheikh Hamad bin Khalifa al-Tsani. Ia membuka Qatar ke dunia Barat dan mendirikan media Al Jasira 1996. Dulu Qatar mendapat nama baik karena politik luar negeri yang ambisius. Sekarang Emirat tersebut terisolasi, antara lain karena mendukung Ikhwanul Muslimin. Selain itu Qatar diduga membiayai aktivitas kelompok teroris.
Foto: picture-alliance/dpa/Rainer Jensen
Istana Accra
Dalam istana mewah ini, tingal presiden Ghana. Memang Ghana jadi teladan Afrika dalam hal stabilitas dan kemajuan ekonomi. Negara itu mendapat pemasukan besar dari ekspor kakao dan emas. Tetapi hampir separuh dari 23 juta warga Ghana masih hidup dalam kemiskinan, yang terutama disebabkan korupsi pemerintahan lalu.
Foto: picture-alliance/dpa/UPPA/Photoshot
Seni Yang Mengagumkan
Di banyak pusat pemerintahan di dunia bisa ditemukan banyak karya seni mengagumkan. Di istana presiden di Meksiko City, Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier sedang mengagumi sebuah lukisan besar.
Foto: picture-alliance/dpa/Bernd von Jutrczenka
Istana Yang Dekat dengan Rakyat
Tempat tinggal resmi presiden Jerman adalah Istana Bellevue di Berlin. Gedung berwarna putih bergaya neoklasik tersebut berdiri di tepi sungai Spree. Kompleks istana yang terdiri dari dua tingkat itu didirikan 1786 sebagai tempat kediaman Pangeran August Ferdinand von Preußen. Sekarang setiap musim panas diadakan pesta bagi rakyat, yang selalu ramai pengunjung.
Foto: picture-alliance/dpa/Kay Nietfeld
12 foto1 | 12
Partai behaluan kanan Pergerakan Nasional-MHP yang meraih 16 persen suara sebelumnya digadang-gadang akan menjadi mitra koalisi pemerintahan bersama AKP. Namun seusai pemilu, ketua partai MHP Devlet Bahceli sudah menyatakan menolak menjalin koalisi. "Hasil pemilu itu merupakan pratanda awal dari akan berakhirnya kekuasaan AKP", ujar Bahceli.
Dua partai lainnya yang juga terwakili dalam parlemen di Ankara, Partai Republik Kerakyatan-CHP yang meraih 25 persen suara serta partai pro-Kurdi HDP sudah menyatakan penolakannya menjalin koalisi dengan AKP. Alasan para pemimpin partai senada, yakni diskusi mengenai perluasan kekuasaan presiden yang akan mengarah ke sistem diktatur harus diakhiri. Hasil pemilu merupakan kemenangan para pemilih yang menghendaki konstitusi baru yang pro rakyat dan pluralistis.
Jika Partai AKP gagal membentuk pemerintahan minoritas atau menjalin koalisi, presiden Erdogan harus mengumumkan digelarnya pemilu parlemen baru. Para pengamat masih menunggu hasil akhir pemilu dan kemungkinan pembentukan pemerintahan oleh AKP yang mengalami pukulan telak dalam pemilu kali ini.