1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pemilu Jerman 2025: Bagaimana Peluang Partai Baru BSW?

15 Januari 2025

Partai BSW menyandang nama pendiri dan tokoh paling populernya: Sahra Wagenknecht. Dia keluar dari Partai Kiri dan mendirikan BSW karena menuntut politik yang lebih keras terhadap imigran.

Pendiri dan ketua partai BSW, Sahra Wagenknescht sedang berpidato dalam Kongres Partai BSW, 12.01.2025
Pendiri dan ketua partai BSW, Sahra WagenkneschtFoto: Hannes P Albert/dpa/picture alliance

Akhir minggu lalu, Aliansi Sahra Wagenkencht, BSW, menggelar kongres partai di Kota Bonn. Partai yang didirkan setahun yang lalu itu, untuk pertama kalinya akan ikut dalam pemilu parlemen di Jerman, 23 Februari mendatang.

Sebelumnya, dalam tiga pemilu negara bagian di timur Jerman, BSW berhasil mencapai kemenangan gemilang. Di negara bagian Brandenburg, Sahsen, dan Thüringen, mereka masuk parlemen regional dengan meraih suara di atas 11 sampai 15 persen.

Namun, tidak berarti BSW juga punya peluang kuat di tingkat federal. Pendukungnya terutama ada di timur Jerman, Sedangkan di seluruh Jerman, jajak pendapat terkahir menunjukkan bahwa BSW berada di ambang batas 5 persen. Artinya, partai ini juga bisa gagal masuk parlemen. Dalam pemilu Eropa pada Juni 2024, BSW mendapai 6,2 persen.

Pada kongres partai di Bonn, Sahra Magenknecht mengkritik hasil jajak pendapat dan media Jerman, yang menurutnya berpandangan negatif tentang partainya. Dalam pidato yang penuh semangat, dia menegaskan bahwa sebagai partai baru, BSW sangat berhasil.

Germany's new BSW party shakes up political landscape

02:48

This browser does not support the video element.

BSW: Kami satu-satunya partai perdamaian

Sahra Wagenkencht menggambarkan BSW sebagai "satu-satunya partai perdamaian” di Jerman, yang secara konsisten menolak penumpukan dan pengiriman senjata ke zona perang. Padahal, hal itu juga sejak dulu dituntut oleh Partai Kiri, yang ditinggalkan Sahra Wagenknecht dan pengikutnya.

Faktor penentu perpecahan di Partai Kiri adalah perselisihan tentang politik migrasi. Partai Kiri selama ini menolak tindakan yang lebih ketat terhadap imigran, sedangkan Sahra Wagenknecht menuntut langkah radikal pengetatan migrasi. Dia juga menuntut kebijakan deportasi secara luas terhadap pengungsi yang terkait tindakan kriminal dan pengetatan pengawasan di perbatasan. Kebijakan migrasi yang dicanangkan BSW mirip dengan tuntutan partai populis kanan, AfD.

Mengenai perang Ukraina, BSW membela langkah Putin dan menyerukan gencatan senjata tanpa syarat. "Perang (hanya bisa) diakhiri melalui negosiasi," katanya. Dalam posisi pro-Rusia, BSW juga sejalan dengan AfD.

Kritik keras terhadap operasi militer Israel di Jalur Gaza

BSW menggambarkan situasi Timur Tengah sebagai "tong mesiu" yang siap meledak setiap saat. Dalam menifesto pemilu BSW disebutkan: "Apa yang dimulai sebagai upaya pembelaan diri Israel terhadap pembantaian Hamas, telah lama berubah menjadi kampanye balas dendam dan pemusnahan yang kejam oleh pemerintah Netanyahu terhadap perempuan dan anak-anak di Jalur Gaza." Semua kekuatan besar di kawasan itu, kata BSW, akan melancarkan konflik mereka dengan mengorbankan penduduk sipil.

Sahra Wagenknecht juga menolak secara tegas peningkatan anggaran militer. Dalam menifesto pemilu BSW disebutkan, kisah bahwa angkatan bersenjata Jerman Bundeswehr ditelantarkan selama ini adalah "mitos belaka". Sejak 2014, anggaran militer Jerman meningkat lebih dari dua kali lipat dan akan mencapai hampir 90 miliar euro pada tahun 2024, kata BSW. Sahra Wagenknecht mengatakan, Jerman justru harus melucuti senjatanya.

Pemilu 2025 memang menjadi pertaruhan bagi Sahra Wagenknecht. Jika partainya gagal melewati ambang batas 5 persen, hal itu akan menjadi kekalahan pribadi baginya, sang pendiri partai.

Pada akhir kongres partai, Sahra Wagenknecht menyerukan kepada sekitar 600 anggota delegasi untuk memasuki masa kampanye pemilu dengan penuh percaya diri: "Sekarang mari kita berjuang bersama! Maka kita akan membuat 23 Februari menjadi sukses besar!"

Diadaptasi dari artikel DW bahasa Jerman.

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait