Pemilu Jerman: Merkel Memimpin Jauh Di Atas Schulz
1 September 2017
Tidak sampai sebulan lagi Jerman akan melangsungkan pemilu nasional. Petahana Kanselir Angela Merkel (CDU) ditantang pendatang baru Martin Schulz (SPD).
Iklan
Kedua kandidat utama, Angela Merkel dan Martin Schulz, akan berhadapan pertama kali dalam sebuah duel TV hari Minggu malam, 3 September 2017. Diperkirakan setengah dari 61 juta pemilih Jerman akan menyaksikan perdebatan kedua kandidat yang bakal bertarung dalam pemungutan suara 24 September.
Semua jajak pendapat hingga kini menunjukkan keunggulan Merkel dalam preferensi pemilih. Sekitar 49 persen pemilih menyatakan akan memilih Merkel, seandainya dilaksanakan pemilihan langsung. Hanya 26 persen yang menyatakan akan memilih Schulz.
Tapi dalam sistem pemilu Jerman, yang dipilih adalah partai, bukan nama politisinya. Dalam hal inipun, CDU memimpin dengan 36 persen, SPD hanya 30 persen. Posisi Martin Schulz memang tidak mudah. Saat ini, CDU dan SPD justru berkoalisi dalam membentuk pemerintahan. Karena itu, Schulz tidak bisa sembarangan mengeritik kegiatan pemerintah saat ini.
Hampir dua pertiga pemilih yakin, Merkel akan memenangkan pemilu kali ini dan kembali menjabat sebagai Kanselir. Hanya sekitar 17 persen pemilh yang yakin, Schulz punya peluang menang. Bahkan di kalangan partainya sendiri (SPD), pemilihnya percaya bahwa Merkel akan mengalahkan Schulz.
Banyak pengamat melihat duel TV ini sebagai peluang terakhir Schulz untuk merebut simpati pemilh. Dalam perbandingan langsung, Merkel juga masih mengungguli Schulz. Hanya pendukung Partai Kiri – Die Linke yang menjagokan Martin Schulz.
Pertanyaan yang lebih menegangkan sebenarnya adalah: Koalisi apa yang nanti akan terbentuk untuk memerintah Jerman. Selama ini, koalisi besar CDU-SPD memang merupakan yang paling mungkin dan paling stabil. Antara lain karena kelemahan Partai Hijau, yang biasanya menjadi mitra koalisi SPD, dan Partai FDP, mitra koalisi CDU yang dalam pemilu lalu malah gagal menembus ambang batas 5 persen dan harus keluar dari parlemen Jerman.
Dua partai lain, Die Linke dan AfD, adalah partai yang tidak diinginkan sebagai mitra koalisi oleh CDU dan SPD. Tetapi mereka bisa menggerogoti perolehan suara kedua partai besar itu. Jadi, konstelasi pemilu Jerman kali ini memang menarik, apalagi dengan menguatnya partai FDP yang kemungkinan besar akan kembali ke parlemen nasional.
Banyak pengamat menilai, duel TV antara Merkel dan Schulz tidak akan banyak mempengaruhi preferensi pemilih. Perubahan preferensi mungkin hanya akan bergerak pada angka 2-3 persen saja.
Berarti, posisi Kanselir Merkel saat ini sebagai petahana memang hampir tidak tergoyahkan. Dan tentu saja, CDU dan SPD bisa kembali membentuk koalisi besar lagi, walaupun banyak pengamat mengatakan, dalam jangka panjang koalisi besar tidak sehat bagi perkembangan demokrasi.
Langkah Pemilu Jerman 2017
2017 jadi tahun penting politik Jerman, yang juga dianggap penting bagi masa depan Uni Eropa. Tahun ini digelar tiga pemilu negara bagian dan pemilu parlemen. Inilah tahapan langkah menuju pemilu parlemen.
Foto: picture-alliance/dpa/C. Rehder
Tahun Pemilihan Umum
Tahun ini Kanselir Angela Merkel kembali mencalonkan diri untuk periode legislatur ke empat. Keistimewaan lainnya, partai ektrem kanan Jerman Alternatif untuk Jerman (AfD) semakin mendapat dukungan pemilih dengan program anti imigran dan anti-Islamnya.
Foto: Getty Images
26 Maret - Pemilu Parlemen Saarland
Pemilu pertama diadakan di negara bagian kecil Saarland, di bagian Barat Jerman, yang berbatasan dengan Perancis. Partai Kristen Demokrat (CDU) di bawah Kanselir Angela Merkel jadi partai terkuat dengan mendapat 40% suara. Kubu ektrem kanan AfD untuk pertama kalinya terwakili dalam parlemen Saarland dengan 6,2% suara. Foto: PM Saarland Annegret Kramp-Karrenbauer (kiri) bersama Merkel.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Kappeler
7 Mei - Pemilu di Schleswig-Holstein
Partai Kristen CDU secara mengejutkan juga berhasil jadi partai terkuat dalam pemilu di negara bagian Schleswig-Holstein. Sementara Partai Sosial Demokrat (SPD) yang memerintah kehilangan banyak suara. CDU dengan calonnya Daniel Günther (foto) mendapat 32% suara, sementara SPD hanya 27%. Partai anti imigran AfD juga berhasil terwakili di parlemen, setelah lewati "treshold" 5%.
Foto: Getty Images/M. MacMatzen
14 Mei - Pemilu di Nordrhein Westfalen
Nordrhein Westfalen (NRW) adalah negara bagian Jerman dengan populasi penduduk terbanyak, yaitu 17,5 juta. Oleh sebab itu NRW adalah negara bagian yang paling diperebutkan semua partai. Secara tradisional hasil pemilu di NRW juga dianggap barometer bagi hasil pemilu tingkat federal.
Foto: picture-alliance/dpa/F. Gambarini
19 Juni - Semua Partai Sudah Ajukan Nama
97 hari sebelum pemilu parlemen federal-Bundestag adalah hari penutupan pengajuan daftar nama kandidat dari semua partai yang ikut bersaing. Semua partai harus memasukkan daftar nama paling lambat pukul 6 sore. Sejauh ini tercatat 51 partai yang mendaftar. Ketua komisi pemilu Roderich Egeler (foto) memimpin rapat proses pemilu.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Burgi
7 Juli - Siapa Yang Boleh Ikut?
79 hari sebelum pemilu, partai-partai yang diperbolehkan ikut pemilu diumumkan oleh Ketua komisi Pemilu. Jika ada partai yang tidak setuju dengan keputusan, partai itu punya waktu empat hari untuk mengajukan protes kepada Mahkamah Konstitusi.
Foto: picture-alliance/dpa/U. Deck
17 Juli - Siapa Yang Masuk Daftar?
Semua partai politik punya waktu hingga 69 hari sebelum pemilu untuk menentukan calon mana yang akan akan dicantumkan dalam daftar dan di wilayah mana. Wakil partai ini namanya akan tercantum di daftar pertama pada kerta suara. Untuk daftar kedua pad kertas suara yang sama, partai-partai juga harus memasukkan nama.
Foto: picture-alliance/dpa/O. Berg
13 Augustus - Kampanye Resmi Dimulai
Berbeda dengan negara-negara lain, partai-partai Jerman hanya diijinkan menggantung poster kampanye atau memutar iklan di televisi, enam pekan menjelang pemilu. Jadi mulai 13 Agustus, pintu kampanye terbuka dan poster-poster akan bergantungan di tiap tiang listrik, dan menampilkan wajah calon dari berbagai partai.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Balk
20 Agustus - Siapa Berhak Memilih?
Sekitar sebulan sebelum pemilu, disusun daftar terpenting yakni daftar nama warga yang berhak memilih. Di Jerman semua warga yang berusia di atas 18 tahun berhak memilih dalam pemilu parlemen federal- Bundestang. Tahun ini jumlah pemilik hal pilih seluruhnya 61,5 juta.
Foto: picture-alliance/dpa/K.-D. Gabbert
3 September - Kartu Hak Pilih Tiba
Di tahap ini, semua warga yang berhak memilih sudah mendapatkan kartu hak pilih yang dikirim lewat pos. Pemilih yang berhak tapi tidak terdaftar bisa melapor. Pemilih yang ingin memberikan suara lewat pos bisa meminta agar kertas suara dikirim ke alamatnya.
Foto: picture-alliance/R. Goldmann
18 September - Mempersiapkan TPS
Kurang dari sepekan sebelum pemilu, persiapan akhir dimulai. Kertas suara, bilik tempat mencoblos dan kotak-kotak untuk mentranspor dokumen mulai berjejer, dan relawan yang membantu proses pemberian suara dilatih. Pemerintah lokal harus memberi informasi kepada warga tentang lokasi TPS. Penduduk masih bisa mendaftarkan diri hingga 36 jam sebelum TPA dibka.
Foto: picture-alliance/R. Goldmann
24 September - Hari Pemilu Bundestag
Inilah hari penentuan. Gedung sekolah dan perkantoran difungsikan menjadi tempat pemungutan suara. TPS mulai buka pukul 8 pagi, dan tutup pukul 6 sore. Setelah penghitungan cepat, Kantor komisi Pemilu mengumumkan hasil penghitungan awal malam hari itu juga.
Foto: picture-alliance/dpa
25 September - Penentuan Pemenang dan Pecundang
Setelah semua kertas suara dihitung, hasil akhir pemilu diumumkan. Jika seorang wakil partai tidak menang di wilayahnya, ia masih bisa dapat kursi di Bundestag, jika termasuk daftar wakil partai di tingkat regional.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Kappeler
24 Oktober - Sidang Pertama Parlemen Jerman ke-19
Parlemen yang baru terpilih harus bersidang untuk pertama kalinya, paling lambat sebulan setelah pemilu. Karena setelah itu dimulai perundingan pembentukan koalisi pemerintahan, yang diikuti dengan voting secara tertutup untuk memilih kanselir.
Foto: picture-alliance/dpa
24 November - Segalanya Berjalan Bebas dan Adil?
Jika ada yang ingin memprotes hasil pemilu, mereka punya waktu dua bulan. Semua orang yang memberikan suara, pengamat pemilu, ketua parlemen dan Ketua Komisi Pemilu Roderich Egeler (foto) punya hak untuk memprotes hasil pemilu. Penulis: Rebecca Staudenmaier (ml/as)