1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pemilu "Kecil" Jerman di Nordrhein Westfalen

12 Mei 2012

Pemilu Nordrhein Westfalen selalu ibarat pemilu kecil Jerman. Negara bagian dengan singkatan NRW itu penting secara politis dan ekonomi. Pemilu NRW Minggu (13/5) juga menyangkut masa depan Kanselir Merkel.

Wahlplakate der SPD und der CDU stehen am Freitag (11.05.2012) in Schleiden in der Eifel am Straßenrand. Am 13. Mai 2012 ist in NRW Landtagswahl. Foto: Oliver Berg dpa/lnw
Plakat kampanye pemilu di Nordrhein WestfalenFoto: picture-alliance/dpa

Pemilu di negara bagian Nordrhein Westfalen sudah selalu ibarat pemilu kecil Jerman. Negara yang dikenal dengan NRW itu amat penting secara politis maupun ekonomis. Dengan jumlah penduduk 13,2 juta jiwa, Nordrhein-Westfalen juga negara bagian dengan penduduk terpadat di antara 16 negara bagian di Jerman. Pemilu NRW Minggu (13/05) juga menyangkut masa depan Kanselir Merkel (CDU).

Merkel dan Röttgen dalam kampanye pemilu NRW di Bonn AprilFoto: DW

Norbert Röttgen, adalah pria yang berambisi menjadi Perdana Menteri baru di Nordrhein-Westfalen. Ia didukung Kanselir Angela Merkel yang amat populer di kalangan warga Jerman. Punya bonus kanselir sebetulnya menguntungkan, tapi tidak untuk Röttgen, yang menjabat menteri lingkungan dalam kabinet Hitam-Kuning. Pria yang oleh lawan politiknya disebut „anak mama yang terpintar“ ini, sejak beberapa pekan terhambat justru akibat julukan ini.

Pers menyebutnya „anak mama yang terpintar“

Karena ia tidak menutupi ambisi politiknya di tingkat nasional dan sejak lama sudah memainkan peran penerus Merkel „pada hari-H“ , pemilu baru di kawasan Rhein dan Ruhr bagi Röttgen, amat tidak tepat. Rencana karirnya menjadi kacau. Seandainya terpilih sebagai perdana menteri, kekuasaan di kawasan pemerintahannya akan meningkat. Tapi sebagai pimpinan oposisi, ia tidak ingin pindah dari Berlin ke Düsseldorf (ibukota negara bagian NRW).

Memang Röttgen tidak secara gamblang mengatakan hal itu, tapi partai Uni Kristen Demokrat CDU di NRW mengerti akan hal itu dan menjadi kesal. Sejak awal kampanye pemilu, Röttgen yang memiliki intelektual tinggi dan prestasi politik gemilang, sudah kehilangan posisi. Tanpa pengakuan terhadap negara bagian, ia tidak akan mampu meraih jumlah suara yang diperlukan. Dan ini sudah ditunjukkan jajak pendapat. Jadi tampaknya kekuasaan sudah akan berlalu bagi CDU dan Angela Merkel.

Norbert Röttgen dan Hannelore KraftFoto: dapd

Ibu Negara Bagian Hannelore Kraft

Juga pada Partai Sosial Demokrat SPD hasil pemilu di Nordrhein Westfalen (NRW) memiliki arti bagi Berlin. Di tingkat nasional, Hannelore Kraft yang lama tidak mencolok, mulai mencuat sejak menjadi perdana menteri pemerintah minoritas di NRW. Para pakar memprediksi pada Minggu (13/05) malam setelah pemilu SPD akan unggul telak dari CDU. Jika dibandingkan langsung dengan Röttgen, „ibu negara bagian“ Kraft bahkan jauh lebih baik. Jika prediksi ini terbukti pada hari pemilu Minggu (13/05), maka pada Partai SPD di Berlin kartunya juga harus kembali dikocok.

Steinbrück, Gabriel, Steinmeier (dari kiri ke kanan)Foto: picture alliance/dpa

Selama ini dalam partai SPD, selain ketua partai Sigmar Gabriel, mantan menteri keuangan Peer Steinbrück dan mantan menlu dan wakil kanselir Frank-Walter Steinmeier adalah nama-nama kuat kandidat calon kanselir. Ketiga pria ini cukup terpandang di dalam partai SPD. Meskipun demikian, jika sampai memenangkan pemilu di NRW, Hannelore Kraft dapat mengubah kandidat „trio pria“ itu menjadi „kuartet campuran“.

FDP yang lesu, Bajak Laut di atas angin

Seberapa banyak pemilu di NRW dapat mempengaruhi konstelasi politik di Berlin akan tampak amat jelas pada partai liberal demokrat FDP. Puluhan tahun partai liberal ini menjadi pelengkap mayoritas bagi kedua partai besar CDU dan SPD. Dengan perolehan suara antara lima sampai 8 persen, kadang menjadi mitra yunior partai konservatif CDU, kadang bersama sosial demokrat SPD. Tapi pada periode legislatur kali ini perolehan suara FDP dalam berbagai pemilihan negara bagian merosot tajam, bahkan sampai berkisar dua persen.

Apakah dengan kandidat utama Christian Lindner FDP dapat meraih hasil baik dalam pemilu Minggu (13/05) dan membuat stabilnya koalisi pemerintah konservatif liberal di Berlin, masih diragukan.

Pemilu di NRWFoto: picture alliance / dpa

Yang melangkah lebih pasti adalah Piraten yakni Partai Bajak Laut. Partai itu sudah hampir pasti dapat memasuki parlemen negara bagian di Düsseldorf. Masih menjadi tanda tanya besar, mengapa partai dengan program yang begitu minim dapat sedemikian cepat memobilisir para pemilihnya. Partai Bajak Laut ingin menghapus waktu musim panas, program yang dilontarkan dalam sidang partai ini April lalu masih melekat di ingatan. Dan dengan berfokus pada komputer, partai bajak laut menjawab kebutuhan era internet. Pada kenyataannya, Partai Bajak Laut ikut berkiprah pada peta partai-partai politik Jerman seperti halnya Partai Hijau pada tahun 1980-an. Jika saja Partai Kiri berhasil memasuki parlemen di Düsseldor, maka parlemen NRW dengan enam partai akan menjadi kenyataan.

Volker Wagener/Dyan Kostermans

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait