1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Rakyat Malaysia Muak dengan Korupsi Pemerintahan

11 Mei 2018

Hasil pemilu di Malaysia membuka jalan bagi Mahathir Mohamad untuk menjadi perdana menteri paling tua di dunia. Kemenangan Pakatan Harapan adalah kejutan bersejarah, ujar pakar Asia Tenggara Zachary Abuza.

Malaysia wählt neues Parlament
Foto: Reuters/Lai Seng Sin

DW: Apa arti hasil dari pemilu ini bagi Malaysia?     

Zachary Abuza: Saya akan selalu mengatakan, ini adalah kejutan yang bersejarah. Untuk pertama kalinya kekuasaan berpindah tangan di Malaysia sejak negara ini merdeka 61 tahun yang lalu. Sebenarnya ada banyak hal yang tidak menguntungkan bagi oposisi. Distrik-distrik sangat dikuasai oleh pemerintahan koalisi yang berkuasa; dan distrik-distrik itu sendiri sangat tidak seimbang dalam mendukung orang-orang Melayu pedesaan yang merupakan mayoritas dari pendukung Barisan Nasional (BN).

Meskipun Malaysia adalah negara dengan sebagian besar perkotaan, 80 persen kursi berada di daerah pedesaan. Selain itu, pemerintah mengontrol media dan menggunakan Komisi Pemilihan, yang seharusnya independen, sebagai perpanjangan tangan pemerintah untuk mencabut hak oposisi.

Sementara koalisi oposisi Pakatan Harapan (PH) diharapkan memenangkan mayoritas suara rakyat seperti yang mereka lakukan pada tahun 2013, persekongkolan dianggap cukup untuk membuat BN berkuasa.

Dengan asumsi bahwa transisi berlangsung damai dan lancar, dan tidak ada alasan untuk menyatakan bahwa itu tidak akan terjadi, ini benar-benar membuka jalan bagi Malaysia untuk mencapai potensinya sebagai demokrasi yang diatur oleh hukum. Untuk pertama kalinya dalam lima tahun, pemerintah memiliki mandat yang populer.

Pesan apa yang ingin disampaikan para pemilih di Malaysia dengan memberikan putusan seperti itu di kotak suara?

Ini jelas merupakan gerakan anti-inkumben. Mayoritas penduduk dari semua etnis benar-benar merasa bahwa pemerintah telah menjauh dari rakyatnya dan tidak tanggap dengan keprihatinan mereka tentang meningkatnya biaya hidup dan menurunnya pendapatan per kapita. Raksasa politik jatuh: kepala dua partai dalam koalisi yang berkuasa kehilangan kursi mereka, dua wakil perdana menteri, delapan menteri dan 19 deputi menteri semua kalah dalam pemilu.

Orang-orang muak dengan merajalelanya korupsi pemerintah, termasuk skandal korupsi senilai $ 4,5 miliaraa yang melibatkan dana kekayaan negara 1MDB. Meskipun skandal 1MDB terlalu rumit untuk dipahami oleh kebanyakan orang, skala korupsi itu membuat rakyat marah karena standar hidup mereka menurun.

Selain tingkat nasional, BN mendapat pukulan dalam pemilihan negara bagian. Sekarang BN hanya mengendalikan dua dari 12 negara bagian. Partai Islamis PAS sekarang mengendalikan dua negara bagian, sebelumnya satu negara bagian. Yang paling signifikan adalah keuntungan yang dihasilkan PH di tingkat negara bagian. Mereka diharapkan untuk berpegang pada Selangor dan Penang, tetapi mereka memperoleh tiga negara lainnya, termasuk Johor, di mana UMNO dilahirkan. PH membuat keuntungan besar di negara bagian Sabah dan Sarawak di Malaysia bagian timur.

Tantangan administratif apa yang dapat dihadapi Malaysia saat ini karena tidak memiliki pengalaman dengan transisi kekuasaan ke partai oposisi? Sejauh ini hanya satu koalisi yang memerintah negara itu sejak merdeka tahun 1957.

Saya mengantisipasi transisi kekuasaan yang lancar. Polisi telah menyatakan bahwa mereka tidak akan mengijinkan gangguan apa pun terhadap proses tersebut. Raja Malaysia telah mengatakan bahwa ia akan mengundang Dr. Wan Azizah Ismail untuk membentuk pemerintahan baru, karena ia adalah kepala PKR, partai terbesar di PH.

Sejauh ini gejalanya adalah peralihan akan berjalan tertib dan cepat. Itu bukan untuk mengatakan bahwa hal-hal akan mudah bagi pemerintah yang baru.

Tantangan yang sebenarnya adalah menjaga agar koalisi PH bersatu kuat dalam pemilu. Mudah disatukan ketika mereka semua melawan pemerintah. Koalisi itu lebih kohesif daripada setahun yang lalu ketika masih termasuk partai Islamis PAS. Tapi tetap saja, pemerintah koalisi tidak pernah mudah untuk tetap kohesif.

Mengingat bahwa Mahathir berusia 92 tahun, seberapa mungkin baginya untuk memberi jalan bagi orang lain untuk mengambil alih sebagai perdana menteri dalam waktu dekat?

Mahathir Mohamad berumur 92 tahun. Dia kemungkinan akan dilantik sebagai perdana menteri. Namun dia telah mengumumkan bahwa dia bekerja sama dengan raja untuk mengamankan pengampunan kerajaan untuk Anwar Ibrahim. Hari ini mereka mengumumkan tanggal pembebasan dari penjara 8 Juni. Anwar kemudian harus bersaing dalam pemilihan sela atau meminta seseorang mengosongkan kursi untuknya.

Sampai sekarang tampaknya Anwar pasti akan menjadi perdana menteri. Sementara itu, kita juga harus melihat ke istri Anwar, yang sekarang akan menjadi wakil perdana menteri. Dia sering digambarkan sebagai placeholder, tetapi dia adalah politisi yang tangguh dalam dirinya sendiri. Dan banyak orang di negara itu mencari putri Anwar, Nurul Izzah, yang berbagi karisma ayahnya, sebagai calon pemimpin.

Apakah hasil pemilihan ini bisa mempengaruhi perjuangan bangsa melawan korupsi?

Pemilihan ini akan membantu membasmi korupsi endemik, meskipun itu tidak akan menjadi obat mujarab. Pemerintah PH akan memungkinkan media untuk menjadi lebih bebas dan pengawasan publik lebih banyak. Ekspektasi akan sangat tinggi bagi mereka untuk menghilangkan beberapa kasus korupsi. Harus ada lebih banyak transparansi, terutama ketika menyangkut proyek pembangunan berskala besar.

Pertanyaan besar adalah apa yang akan terjadi pada Najib dan investigasi 1MDB. Najib secara efektif membatalkan penyelidikan pemerintah atas skandal itu. Sangat mungkin bahwa pemerintah baru akan membuka kembali kasus ini dan menyelidikinya, membawa tuntutan pidana, terutama untuk $ 700 juta dalam dana 1MDB yang masuk ke rekening bank pribadinya. Selain itu, ada investigasi 1MDB di 10 negara terpisah, termasuk Amerika Serikat, Australia, Singapura, dan Swiss.

Malaysia, di bawah Najib, kurang kooperatif dan terbuka. Itu tentu saja akan berubah. Saya mengharapkan kerja sama investigasi dan penegakan hukum yang signifikan dengan investigasi luar negeri ini. Jho Low, sekutu Najib, yang berada di balik banyak penipuan, akan menemukan kehidupan yang jauh lebih tidak menyenangkan, dengan sangat cepat.

Mahathir sangat cepat mengatakan bahwa tidak akan ada penyelidikan, atau penyelidikan berbasis luas terhadap korupsi dan kesalahan BN. Itu tidak akan menguntungkan baginya. Mereka perlu menjaga penyelidikan terfokus pada Najib dan lingkaran dalamnya.

Zachary Abuza adalah pakar politik Asia Tenggara dan profesor di National War College, Washington.

Interview dilakukan oleh Srinivas Mazumdaru (vlz/rzn)