Pemilu Mesir: El Sisi Berjaya
29 Mei 2014Otak kudeta Mesir, Jenderal Abdel Fattah el Sisi, berhasil meraup suara mayoritas dalam pemilu presiden di negara itu. Sisi yang juga merupakan mantan Menteri Pertahanan Mesir memperoleh sekitar 23,38 juta suara atau lebih dari 92 persen suara. Pesaing el Sisi, politisi sayap kiri Mesir ,Hamdeen Sabahi hanya mendapat sekitar 3,2 persen suara. Sementara suara yang tidak sah berjumlah mencapai sekitar 4,6 persen.
Dalam kampanye terakhirnya pekan lalu di televisi, el Sisi menargetkan perolehan suara tinggi, dengan mengatakan menginginkan lebih dari 40 juta pemilih – dari hampir 54 juta pemilih yang terdaftar.
Kemenangan el Sisi telah diperkirakan sebelumnya. Dukungan padanya terus-menerus mengalir saat masa kampanye atau sebelum pencalonan presiden. Sisi merupakan otak dari penggulingan Mohammed Morsi dari jabatannya sebagai presiden. Sebelumnya, masyarakat luar cemas, apabila El Sisi terpilih, maka akan terjadi serangan balasan dari kelompok pendukung Morsi, di antaranya dari kelompok Ikhwanul Muslimin.
Merayakan kemenangan
Merayakan kemenangan, pendukung el Sisi bergembira sepanjang malam di Kairo. Ribuan orang berkumpul di pusat alun-alun Tahrir, tempat kelahiran aksi pemberontakan yang menggulingkan otokrat lama, Hosni Mubarak. Kembang api meletus di Kairo ketika el Sisi muncul.
Para pendukung meramaikan jalan-jalan Mesir dengan mengibarkan bendera bergambar Sisi dan membunyikan klakson kendaraan mereka. Perayaan lain juga terlihat di kota-kota lainnya di Mesir.
Minimnya partisipasi pemilih
Pemilu Mesir digelar pada 26-27 Mei 2014 kemarin. Namun karena minimnya warga yang datang ke TPS untuk memberikan hak suaranya, pemilu pun diperpanjang hingga 28 Mei. Sejumlah polisi disiagakan di berbagai lokasi.
Saat pemilihan berlangsung, pendukung Morsi dan kelompok Islamis lainnya memboikot dan menebar aksi protes yang dengan cepat dibubarkan oleh pasukan keamanan. Di Fayoum, provinsi barat daya Kairo, polisi anti huru hara menembakkan gas air mata setelah pengunjuk rasa melemparkan batu sambil meneriakkan slogan-slogan menentang pemilu.
Kritik dalam pemilu itu adalah, kurangnya antusiasme masyarakat dalam pemungutan suara. Sebagian dari para pendukung el Sisi, mengetahui bahwa kemenangan el Sisi adalah suatu kepastian. Lainnya menunjukkan ketidakpuasan dengan el Sisi, bahwa ia dianggap tidak memiliki rencana konkret untuk membawa keluar Mesir dari kesengsaraan serta cemas jika Sisi akan memimpin Mesir dengan gaya otokratik seperti yang dilakukan Hosni Mubarak dulu.
Sementara para pendukung menyanjung el Sisi dengan menggambarkan dia sebagai seorang prajurit melawan terorisme dan satu-satunya orang yang mampu mengatasi masalah ekonomi Mesir, tingginya angka pengangguran, inflasi dan ketidakstabilan.
ap/cp (ap/rtr/dpa)