Pemimpin ISIS Tewas, Amerika Amankan Ladang Minyak Suriah
29 Oktober 2019
Gedung Putih peringatkan pihak-pihak luar agar tidak mengganggu posisi AS saat ini dengan mengatakan mereka akan menghadapi kekuatan militer besar. Menteri Pertahanan AS sampaikan pasukan Ameika tetap berjaga di Suriah.
Iklan
Senin (28/10), Menteri Pertahanan Amerika Mark Esper, mengatakan pasukan Amerika telah mengamankan ladang minyak di wilayah timur Suriah setelah suksesnya operasi khusus yang menargetkan pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.
Dalam konferensi pers yang dihelat di Pentagon, Esper mengatakan Amerika akan merespon dengan menurunkan kekuatan militer besar melawan pihak mana pun yang mencoba mengancam keselamatan pasukan mereka yang berada di Suriah.
"Pada puncak kepemimpinan al-Baghdadi, ladang-ladang minyak ini menjadi sumber daya finansial ISIS dan digunakan untuk mendanai aksi terornya," jelas Esper.
"Pasukan Amerika akan tetap berjaga di area strategis ini untuk menghalangi ISIS mengakses sumber daya vital tersebut," tambahnya.
Esper mencatat bahwa ladang minyak tersebut juga berfungsi sebagai sumber pendanaan bagi milisi Kurdi, Pasukan Demokratik Suriah (SDF), pionir perang melawan ISIS yang didukung AS. Ia mengatakan ladang minyak tersebut membantu pasukan SDF dalam pendanaan operasi mereka serta dalam mengelola kamp tahanan ISIS.
Sebelumnya, pada Minggu (27/10), Presiden Amerika Donald Trump mengumumkan bahwa al-Baghdadi tewas dalam operasi khusus pasukan AS. Pemimpin ISIS tersebut meledakkan diri dengan rompi yang berisikan bahan peledak, ketika ia telah tersudut di ujung terowongan bawah tanah. Ledakan tersebut juga menewaskan tiga orang anaknya.
"Baghdadi dan para pengikutnya bertanggung jawab atas aksi-aksi teror brutal yang telah terjadi," tegas Esper. "Kematiannya menjadi pukulan bagi pengikutnya yang masih tersisa di ISIS, sekarang mereka kehilangan sosok pemimpin setelah sebelumnya mereka juga banyak kehilangan wilayah kekuasaan awal tahun ini."
Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas mengatakan tewasnya al-Baghdadi tidak menandai berakhirnya gerakan organisasi ISIS.
"Saya yakin ini lah yang diyakini Jerman dan memang jelas demikian, bahwa kita mengambil peran dalam perang melawan ISIS dan kita memiliki tanggung jawab itu," pungkasnya.
rap/na (dpa, rtr)
Inilah Sumber Keuangan ISIS
Sumber utama keuangan ISIS adalah penjualan minyak, penjarahan bank, pajak dari rakyat di daerah pendudukan dan penjualan barang antik. Dengan kekayaan 2 milyar Dolar ISIS bisa bertahan 2 tahun jika jalur dana diputus.
Foto: picture alliance/abaca
Penjualan Minyak Illegal
Sumber utama pemasukan ISIS adalah dari penjualan minyak ilegal. ISIS berhasil merebut beberapa ladang minyak penting di Suriah dan Irak. Sudah jadi rahasia umum jalur penyelundupannya adalah lewat Turki. Pentagon menaksir tiap bulan ISIS meraup omset 40 juta Dolar dari pasar gelap minyak.
Foto: Getty Images/J. Moore
Penjarahan Bank
ISIS selalu menjarah bank-bank di kawasan yang mereka rebut di Suriah dan Irak. Pemerintah Amerika menaksir antara 500 juta hingga satu milyar Dolar berhasil diraup ISIS dari bank-bank tersebut. Saat menaklukkan kota Mossul di utara Irak, dilaporkan 420 juta Dolar raib dijarah. Jumlah ini cukup buat membayar gaji 50.000 jihadis selama setahun.
Foto: Getty Images/S. Platt
Pajak dan Pemerasan
8 juta rakyat di kawasan kekuasaan ISIS harus membayar pajak Antara 5 sampai 15 persen dari pendapatan. Pemerintah Jerman melaporkan, ISIS juga terapkan pajak khusus bagi warga non Muslim. Juga perusahaan di kawasan taklukan harus membayar rutin sejumlah uang perlindungan.
Foto: DW/Andreas Stahl
Penjualan Barang Antik
Para "jihadis" biasa mempropagandakan aksi menghancurkan berhala dari kota-kota antik yang dikuasai ISIS. Tapi barang antik berharga tinggi biasanya diamankan dan diselundupkan untuk dijual di pasar gelap. Juga banyak artefak temuan arkeolog yang disita dan dijual di pasar gelap. Sejauh ini tidak ada angka pasti omset penjualannya.
Foto: Getty Images/AFP/J. Eid
Penculikan dan Uang Tebusan
Penculikan dan permintaan uang tebusan, ibarat pisau bermata dua bagi ISIS. Di satu sisi sumber pemasukan, dan di sisi lain propaganda teror. ISIS diyakini kantungi puluhan juta Dolar uang tebusan. Sandera yang punya efek propaganda besar, biasanya dieksekusi dan videonya ditayangkan lewat Internet. Dengan sekali pukul, ISIS mencapai dua sasaran.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Sumbangan
Simpatisan ISIS cukup banyak tersebar di mana-mana dan menyumbang dana bagi kelompok teror ini. Total sumbangannya ditaksir 40 juta Dolar pertahun. Lembaga riset terorisme internasional melaporkan, kasus tertinggi dipegang Arab Saudi, yang sejak 2010 menghukum 860 orang dengan tuduhan membiayai teror. Posisi kedua diduduki AS dengan 100 vonis.