Pemimpin Junta Myanmar Rencana Hadiri KTT ASEAN di Jakarta
17 April 2021
Jika jadi datang, kunjungan ke Jakarta ini akan menjadi perjalanan ke luar negeri pertama yang diketahui bagi pemimpin junta Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing setelah kudeta pada Februari lalu.
Iklan
Pemimpin junta Myanmar, Min Aung Hlaing, akan menghadiri KTT ASEAN di Jakarta pada 24 April mendatang, demikian menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand pada Sabtu (17/04). Ini adalah perjalanan luar negeri pertamanya yang diketahui sejak melancarkan kudeta 1 Februari lalu.
Myanmar berada dalam pergolakan sejak Min Aung Hlaing menggulingkan pemerintah terpilih yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi. Sejak itu, sedikitnya 728 orang telah tewas di tangan petugas keamanan dalam upaya membungkam protes, menurut penghitungan kelompok aktivis.
Negara tetangga Myanmar telah mencoba untuk mendorong pembicaraan antara pihak yang bertikai guna menyelesaikan krisis ini. Tetapi pihak militer hanya menunjukkan sedikit kesediaan untuk berdialog.
Beberapa pemimpin ASEAN telah mengonfirmasi kehadiran mereka pada pertemuan di ibu kota Jakarta, termasuk Min Aung Hlaing, ujar juru bicara Thailand, Tanee Sangrat.
Juru bicara junta Myanmar tidak menjawab panggilan telepon untuk dimintai komentar mengenai hal ini. Pemerintah Myanmar yang digulingkan kemungkinan akan mengecam partisipasi pemimpin junta dalam pertemuan itu.
Sejumlah politisi pendukung demokrasi, termasuk anggota parlemen yang digulingkan, pada hari Jumat (16/04) telah mengumumkan pembentukan Pemerintah Persatuan Nasional (NUG). Bergabung dalam pemerintahan ini termasuk Suu Kyi dan para pemimpin protes antikudeta dan etnis minoritas.
NUG mengklaim bahwa mereka adalah otoritas politik yang sah. Mereka juga telah menyerukan pengakuan internasional dan ASEAN untuk menolak partisipasi Min Aung Hlaing dalam pertemuan tersebut. Perwakilan dari NUG juga tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Puluhan ribu tahanan dibebaskan
Sebelumnya pada hari Sabtu (17/04), junta membebaskan lebih dari 23.000 tahanan dari penjara di seluruh negeri di bawah amnesti untuk Tahun Baru, kata seorang juru bicara Departemen Penjara Myanmar. Meski demikian, diduga hanya sedikit dari para tahanan yang dibebaskan itu adalah aktivis demokrasi yang ditangkap sejak kudeta.
Suu Kyi termasuk di antara 3.141 orang yang ditangkap sehubungan dengan kudeta Februari lalu, menurut penghitungan oleh kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP).
Aung San Suu Kyi: Ironi Pejuang Kemerdekaan
Aung San Suu Kyi dari Myanmar memiliki komunitas global yang mendukungnya ketika dia menjadi tahanan politik belasan tahun. Namun, dalam beberapa tahun terakhir dia dihujani protes soal militer membantai Muslim Rohingya.
Foto: picture-alliance/dpa
Lahir untuk demokrasi
Aung San Suu Kyi lahir tanggal 19 Juni 1945 di Yangon, yang dulu merupakan ibu kota Myanmar di yaman koloni Inggris. Ia anak perempuan pahlawan nasional Jenderal Aung San yang menjadi korban serangan tahun 1947. Suu Kyi mengenyam pendidikan di Inggris dan pulang ke Myanmar pada akhir 1980an. Dia menjadi tokoh kunci dalam pemberontakan 1988 melawan kediktatoran militer di negara tersebut.
Foto: dapd
Tahanan Rumah
Tahun 1989, sesaat sebelum pemilu, Aung San Suu Kyi untuk pertama kalinya menjadi tahanan rumah. Hampir selama 15 tahun ini hanya mendekam di rumahnya. Setelah tahun 1995, Suu Kyi dilarang bertemu kedua putra dan suaminya, Michael Aris, bahkan setelah suaminya didiagnosis menderita kanker. Aris, terlihat di foto menampilkan gelar doktor kehormatan yang diberikan kepada istrinya.
Foto: TORSTEN BLACKWOOD/AFP
Nobel Perdamaian
Tahun 1991 Aung San Suu Kyi diberi penghargaan Nobel Perdamaian bagi "usahanya memperjuangkan demokrasi dan hak asasi manusia." Karena ia khawatir, junta militer tidak akan mengizinkannya kembali ke Myanmar, putranya Kim yang menerima penghargaannya di Oslo. Setelah 20 tahun berselang, Aung San Suu Kyi baru bisa menyampaikan pidato penerimaannya.
Foto: AP
Bebas dari tahanan rumah
Masa tahanan rumahnya benar-benar berakhir tanggal 13 November 2010. Ini momen yang menandakan proses pendekatan antara Aung San Suu Kyi dan junta militer. Militer tidak ingin terus diisolasi oleh dunia internasional dan Aung San Suu Kyi sadar, bahwa ia hanya akan sukses juga melakukan dialog dengan pihak militer.
Foto: picture alliance/epa/N. C. Naing
Kunjungan Pertama Seorang Presiden AS
Akhir 2012, Presiden AS Barack Obama berkunjung ke Myanmar. Ia bertemu dengan Aung San Suu Kyi di rumah tempat ia menjadi tahanan selama bertahun-tahun. Lewat kunjungannya, Obama seakan menghormati perjuangan sang tuan rumah dan membantu Myanmar keluar dari isolasi.
Foto: Reuters/K. Lamarque
Penghargaan dari Berlin
Tahun 2014 Aung San Suu Kyi berkunjung selama dua hari ke Berlin. Ia bertemu dengan Presiden Jerman Gauck dan meraih penghargaan Willy-Brandt atau upayanya memperjuangkan HAM dan demokrasi. Saat itu ia menegaskan, masa depan demokrasi negaranya masih belum jelas.
Foto: picture-alliance/dpa
Disumpah sebagai anggota parlemen
Usahanya selama puluhan tahun akhirnya membuahkan hasil, dan pada tahun 2012 Suu Kyi diizinkan mencalonkan diri dalam pemilu. Dia memenangkan kursi di parlemen saat Myanmar memulai peralihannya dari pemerintahan militer. Ia menjadi pemenang dalam pemilu tahun 2015, tapi pada akhirnya ia menjabat sebagai menteri luar negeri dan penasihat negara - peran yang mirip perdana menteri.
Foto: AP
Dikritik soal Rohingya
Krisis pengungsi Rohingya sedikti mencoreng namanya. Lembaga pembela hak asasi manusia melontarkan kritik terhadap pemenang hadiah Nobel perdamaian itu. Ia dtuding tidak berupaya untuk mengatasi krisis ini. Suu Kyi dianggap takut ditinggalkan pendukungnya yang mayoritas Buddha dalam Pemilu Parlemen.
Foto: Reuters/D. Whiteside
Tidak lagi disukai
Ketika menjadi penasihat negara di tahun 2016, Suu Kyi membentuk komisi untuk menyelidiki klaim tindak kekejaman negara terhadap kaum Rohingya di negara bagian Rakhine. Suu Kyi menuding Rohingya menyebarkan "segunung informasi yang salah", dan prihatin dengan "ancaman teroris" yang ditimbulkan oleh para ekstremis. Sikapnya memicu protes di negara-negara mayoritas Muslim di seluruh dunia.
Foto: picture-alliance/Zumapress/J. Laghari
Pemilu kontroversial
Pada tahun 2020, Partai Liga Nasional untuk Demokrasi(NLD) yang berkuasa di Myanmar memenangkan pemilu 8 November, dengan kursi yang cukup untuk membentuk pemerintahan berikutnya. Namun, pihak militer, Partai Persatuan Solidaritas dan Pembangunan, mengklaim penipuan dan menuntut pemilihan baru yang diawasi oleh militer. Dengan itu muncul komentar-komentar yang menyinggung kemungkinan kudeta.
Foto: Shwe Paw Mya Tin/REUTERS
Militer menahan Aung San Suu Kyi
Aung San Suu Kyi bersama dengan beberapa sekutu politiknya, ditahan dalam penggerebekakan dini hari pada 1 Februari 2021 yang dipimpin oleh militer. Langkah itu dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara pemerintah sipil dan militer. Junta militer mengklaim kecurangan pemilu dan mengumumkan keadaan darurat selama setahun dan menunjuk seorang mantan jenderal sebagai penjabat presiden.
Foto: Franck Robichon/REUTERS
11 foto1 | 11
Hari Sabtu bertepatan dengan hari pertama Tahun Baru tradisional di Myanmar dan hari terakhir liburan lima hari yang biasanya dirayakan dengan kunjungan ke kuil Buddha dan dirayakan di jalan-jalan. Aktivis demokrasi menyerukan pembatalan perayaan Tahun Baru kali ini dan meminta orang-orang untuk fokus pada kampanye pemulihan demokrasi.
Iklan
Jalan terjal berliku Myanmar menuju demokrasi
Sementara militer membebaskan ribuan tahanan, mereka juga telah mengeluarkan surat perintah penahanan untuk 832 orang terkait aksi menentang kudeta, menurut AAPP.
Di antara mereka, 200 orang termasuk selebritas internet, aktor dan penyanyi yang menentang kudeta. Mereka dikejar dengan tuduhan mendorong perbedaan pendapat di angkatan bersenjata, dan berpotensi dijatuhi hukuman penjara hingga tiga tahun.
Dua di antaranya yaitu pasangan suami istri yakni sutradara film Christina Kyi dan aktor Zenn Kyi. Mereka telah ditahan di bandara di kota Yangon pada hari Sabtu saat mencoba meninggalkan negara itu menuju Bangkok dengan menggunakan pesawat, demikian situs berita Irrawaddy melaporkan.
Sekitar 80 dokter juga telah ditetapkan sebagai buron dengan tuduhan berusaha "merusak perdamaian dan stabilitas."