Pemimpin Prancis dan Jerman Pamer Keakraban di Bregancon
21 Agustus 2020
Presiden Prancis Macron mengundang Kanselir Jerman Merkel ke tempat peristirahatan musim panasnya untuk membahas berbagai krisis. Kedua pemimpin mendemonstrasikan keakaraban poros Paris-Berlin.
Iklan
Undangan ke Benteng Bregancon, peristirahatan musim panas Presiden Prancis, adalah kehormatan besar bagi Angela Merkel. Sebelumnya hanya satu kanselir Jerman yang pernah datang ke tempat ini, yaitu Helmut Kohl ketika memenuhi undangan Presiden Francois Mitterrand tahun 1985.
Kepada wartawan Angela Merkel berkisah, ketika itu dia masih berada di Jerman Timur dan hanya bisa membayangkan betapa indahnya benteng yang berdiri di pulau karang di pantai selatan Prancis itu.
Dalam sejarah Prancis, Benteng Bregancon punya posisi strategis secara militer dan pertahanan. Sebab itu Napoleon Bonaparte melengkapi benteng ini dengan 23 pucuk meriam. Sekarang, tempat ini menjadi lokasi kenegaraan, tempat Presiden Prancis menerima tamu-tamu kehormatan dalam suasana yang santai.
Angela Merkel dan Emmanuel Macron memang terlihat makin akrab, dan keduanya ingin menegaskan lagi haluan bersama Prancis-Jerman menghadapi berbagai krisis dan isu politik global.
Jerman dan Prancis dukung aksi damai di Belarus
Jerman dan Prancis menegaskan lagi dukungannya kepada aksi protes damai di Belarus. Uni Eropa sebelumnya sudah menyatakan menolak hasil pemilu yang memenangkan Presiden Aleksander Lukashenko dan menuntut pemilu diulang.
Macron juga memperingatkan Rusia agar situasi di Ukraina tidak terulang, di mana penggulingan presiden pro-Rusia pada tahun 2014 diikuti perpecahan dan pemberontakan kelompok militan pro-Rusia di timur dan aneksasi Rusia atas wilayah Krimea.
Jerman dan Prancis menawarkan diri untuk melakukan mediasi di Belarus bersama Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), namun hingga saat ini Lukashenko menolak semua gagasan penengahan yang disebutnya “campur tangan asing“.
Tawarkan bantuan untuk Alexei Navalny
Pemimpin Prancis dan Jerman juga menyerukan penyelidikan atas dugaan peracunan tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny, yang jatuh dalam keadaan koma hari Kamis (20/8) setelah mendadak sakit dalam penerbangan domestik dan dilarikan ke rumah sakit di sebuah kota Siberia, setelah pesawat melakukan pendaratan darurat.
Prancis maupun Jerman menyatakan siap memberikan bantuan medis atau memberikan suaka kepada Navalny. Angela Merkel menyatakan keprihatinannya dan menuntut agar kasus Navalny “benar-benar diselidiki secara transparan“.
Jerman menawatkan pengobatan di Beerlin untuk Alexei Navalny dan sudah mengirim sebuah pesawat medis ke Siberia untuk menjemputnya. Namun masih belum jelas, apakah kondisi Navalny cukup baik untuk melakukan penerbangan ke Berlin.
Merkel dan Macron juga membahas situasi di Mali setelah kudeta militer. Mereka menyerukan agar mantan Presiden Ibrahim Keita dibebaskandari tahanan. Emmanuel Macron mengatakan, kekuasaan harus diserahkan kepada warga sipil secepat mungkin, dan "transisi demokrasi yang cepat" harus dilakukan.
Dihancurkan Teroris: Warisan Budaya UNESCO
Untuk pertama kalinya Mahkamah Pidana Internasional memproses penghancuran warisan budaya UNESCO. Terutama bangunan bersejarah di Timbuktu, Mali. Tapi di seluruh dunia, bukan itu saja yang dihancurkan teroris.
Foto: Getty Images/AFP/J. Eid
Dianggap Pemujaan Berhala (Timbuktu, Mali)
Di kota oasis di Mali utara, 2012 pemberontak Islam Ansar Dine menghancurkan beberapa mausoleum Muslim yang umurnya ratusan tahun. Alasan penghancuran: makam sejumlah ulama Islam tersebut jadi tempat pemujaan berhala. Minaret yang terbuat dari tanah liat (foto) juga dihancurkan.
Foto: picture-alliance/dpa/E.Schneider
Pembangunan Kembali Disokong PBB (Timbuktu, Mali)
Mohamed Maouloud Ould Mohamed (foto) memelihara makam di dalam mausoleum di Timbuktu. Pada foto dari tahun 2014 tampak ia bersembayang di pinggir salah satu makam yang dihancurkan. Tapi di lokasi itu kini sudah ada perubahan positif, berkat sokongan PBB.
Foto: picture-alliance/AP Photo/B. Ahmed
Mausoleum Dirawat Keluarga (Timbuktu, Mali)
Banyak mausoleum bisa didirikan kembali dengan bantuan dari PBB. Sane Chirfi (foto) dan keluarganya memelihara mausoleum Alpha Moya.
Foto: Getty Images/AFP/S. Rieussec
"Gerbang Kemenangan" (Palmyra, Suriah)
Organisasi teror yang menyebut diri "Islamic State" (ISIS) hancurkan Palmyra 2015. Antara lain kuil Baal yang berusia 2.000 tahun, beberapa menara makam serta Gerbang Kemenangan. Seorang fotografer memegang foto kuil Baal yang dibuatnya tahun 2014 di depan sisa kuil. Setelah ISIS berhasil ditendang dari Palmyra, arkeolog lega, karena kehancuran tidak separah perkiraan.
Foto: Getty Images/AFP/J. Eid
Tempat Berziarah (Mar Elian, Suriah)
Biara Mar Elian adalah salah satu tempat berziarah bagi warga Kristen Suriah. Biara ini berdiri di bagian tengah Suriah dekat kota Karjatain, dan berasal dari abad ke-5.
Foto: UNESCO
Akan Dibangun Kembali (Mar Elian, Suriah)
2015 ISIS hancurkan biara. Di internet mereka menunjukkan bagaimana mereka menghancurkan temboknya. Sekarang ISIS hengkang dari kota itu. Bagian dalam biara terbakar, biara ini juga akan dibangun kembali.
Foto: picture-alliance/AP Photo/N. Sancha
Ibukota Kerajaan (Al-Hadra di Irak)
Al-Hadra adalah ibukota kerajaan Arab pertama. Karena temboknya yang tinggi, tebal serta diperkuat dengan sejumlah menara, Al Hadra bisa menahan infasi di tahun 116 dan 198 setelah masehi.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Antonio Castaneda
Dihancurkan ISIS (Al-Hadra di Irak)
Awal 2015, ISIS hancurkan sebagian Al Hadra. Foto ini disebar ISIS. Keasliannya diuji kantor berita AP. ISIS juga hancurkan patung berusia ribuan tahun dari masa Asiria di museum kota Mossul dan Ninive. Kota bersejarah Nimrud kabarnya dihancurkan ISIS dengan bulldozer.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Militant video
Patung Buddha Raksasa (Lembah Bamian, Afghanistan)
Di provinsi Bamian dulu berdiri dua patung Buddha raksasa. Para biksu Buddha mengukirnya pada batu cadas 1.500 tahun lalu. Sehingga jadi saksi sejarah masa lalu Afghanistan sejak masa sebelum Islam masuk. Dalam foto dari tahun 1973, tampak patung yang tingginya 53 meter, dan ketika itu masih jadi patung tertinggi di dunia.
Foto: ddp
Dihancurkan Taliban (Lembah Bamian, Afghanistan)
Kelompok radikal Islam Taliban menghancurkan kedua patung tahun 2001. Dengan panser, roket dan dinamit, mereka perlu waktu beberapa pekan sampai patung hancur. Sejak 2003, Lembah Bamian termasuk warisan budaya UNESCO. Penulis: Uta Steinwehr (ml/ap)
Foto: AP
10 foto1 | 10
Merkel dan Macron juga menyerukan stabilitas di Mediterania Timur, di tengah ketegangan antara Yunani dan Turki tentang hak untuk mendapatkan minyak dan gas alam. Keduanya mengimbau pihak yang bersengketa untuk menghormati "kedaulatan" masing-masing negara dan mencari solusi diplomatik. "Kami membutuhkan stabilitas di sana dan bukan ketegangan," kata Angelsa Merkel.
Perselisihan di kawasan itu memanas oleh kegiatan pengeboran baru Turki, serta kesepakatan tahun lalu antara Ankara dan pemerintah Libya tentang wilayah perbatasan Zona Ekonomi Eksklusif.