Rencana pemerintah untuk memindahkan ibu kota dikhawatirkan akan menambah hutang negara. Oleh karena itu pemerintah perlu diingatkan agar tak tergesa-gesa mengambil keputusan pemindahan ibu kota.
Hal tersebut juga ia tegaskan melalui cuitannya di Twitter. "DKI Jakarta kini memikul dua beban sekaligus: sebagai pusat pemerintahan dan layanan publik, juga pusat bisnis. Banyak negara memindahkan ibu kotanya, sementara kita hanya menjadikannya gagasan di setiap era Presiden," tulisnya.
Selain itu ia juga mengajak warga net untuk memberi masukkan di kota mana sebaiknya ibu kota Indonesia ditempatkan. "Menurut Anda, di mana sebaiknya ibu kota negara Indonesia?"
Biaya besar jangan gunakan utang
Sementara itu pemindahan ibu kota dianggap membutuhkan biaya yang sangat besar oleh pengamat ekonomi dari INDEF (Institute for Development of Economics and Finance) Bhima Yudhistira Adhinegara. "Pemindahan ibu kota dalam jangka panjang, cost (biaya)-nya memang sangat besar dan kalau ini membebani APBN, maupun APBD dengan kondisi anggaran yang sekarang masih defisit, saya khawatir utang kita akan semakin banyak," katanya kepada ABC.
Ia berharap agar sumber pembiayaan pemindahan ibu kota tidak berasal dari utang. "Karena kalau pembangunannya dari utang, terutama karena sekarang kita bayar utang dengan bunga yang cukup mahal, tertinggi se-Asia Pasifik, di atas 7-8 persen, maka ini akan bisa menjadikan ruang fiskal semakin sempit," ujarnya. Maka dari itu ia mengingatkan pemerintah agar tak tergesa-gesa mengambil keputusan pemindahan ibu kota.
Bangun pusat bisnis baru
Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda mengungkapkan pembangunan pusat bisnis baru akan lebih mudah terealisasi dan menghemat biaya dibanding pemindahan ibu kota.
Kota-kota Termahal Dunia
Paris, Hongkong dan Singapura adalah kota-kota termahal dunia. Beberapa kota di AS juga masuk dalam peringkat sepuluh besar "Economist Intelligence Unit".
Foto: Getty Images/Bloomberg/C. Morin
1: Paris, Hongkong, Singapura
Paris bersama Hongkong dan Singapura menduduki tempat teratas dalam peringkat kota-kota termahal dunia versi "Economist Intelligence Unit", sebuah divisi dari Economist Gruppe, yang juga mengeluarkan majalan ekonomi "Economist".
Foto: Getty Images/Bloomberg/C. Morin
Hong Kong
Tim survei menganalisa 133 kota dunia dengan menggunakan lebih dari 150 indikator. Misalnya harga makanan, sewa rumah, biaya transportasi umum, harga pakaian, termasuk perkembangan harga-harga. Hong Kong masuk peringkat 1, karena harga-harga barang tahun lalu naik drastis.
Foto: Getty Images/AFP/P. Lopez
Singapura
Banyak pengunjung menggunakan kota ini sebagai tempat transit, sebelum melakukan perjalanan selanjutnya di kawasan Asia. Singapura sejak bertahun-tahun ada di peringkat atas kota-kota termahal dunia, dan menjadi salah satu tempat belanja populer kelompok kalangan atas Asia.
Foto: Imago/robertharding/F. Hall
4: Zurich
Tahun sebelumnya, Zurich di Swiss masih menempati peringkat kedua, sekarang turun ke peringkat 4. Menurut para peneliti, yang mahal di Swiss adalah biaya rekreasi. Sebotol kecil bir di sini harganya lebih dari 3 dolar AS, padahal 10 tahun lalu masih di bawah 1,70 dolar.
Foto: Imago/Travel-Stock-Image
5: Osaka dan Jenewa
Kota Osaka di Jepang (dalam gambar) bersama-sama dengan Jenewa di Swiss menduduki peringkat lima. Osaka tahun sebelumnya masih berada di peringkat 11. Terutama harga bahan makanan menunjukkan kenaikan pesat. Di Jenewa, 1 kg roti harganya di atas 6 dolar AS.
Foto: Imago/robertharding/N. Cuvelier
7: New York, Kopenhagen dan Seoul
Peringkat tujuh ditempati tiga kota: New York (dalam gambar), Kopenhagen dan Seoul. Kopenhagen masuk 10 besar kota termahal dunia karena tingginya transportasi dan rekreasi. New York juga naik empat tempat dalam peringkat ini, alasannya: nilai tukar dolar yang makin kuat, sehingga harga-harga jadi lebih mahal bagi pendatang.
Foto: Reuters/A. Kelly
10: Tel Aviv dan Los Angeles
Tel Aviv adalah satu-satunya negara di Timur Tengah yang masuk peringkat 10 besar kota termahal dunia. Yang mahal di sini terutama harga mobil dan pemeliharannya, seperti harga bengkel dan asuransi mobil.
Foto: imago/robertharding
Los Angeles
Los Angeles bersama-sama dengan Tel Aviv menduduki peringkat 10. Tahun sebelumnya kota ini masih ada di peringkat 14. Tetapi harga kebutuhan sehari-hari naik cukup banyak, sehingga mendorong posisi kota ini empat tempat ke atas. Penulis: Jennifer Wagner (hp/ml)
Foto: picture-alliance/dpa
8 foto1 | 8
"Masalahnya yang utama menurut saya mengenai biaya dan kesinambungan pembangunan. Bagusnya buat kota-kota bisnis di luar Jawa untuk pemerataan pembangunan, tidak usah ibu kota. Karena kalau ibu kota banyak yang harus dipindahkan," katanya kepada Liputan6.com.
Apa lagi mengingat Indonesia yang merupakan negara kepulauan, hal ini akan menambah kesulitan tersendiri dalam pemindahan ibu kota. "Bangun ibukota mungkin juga bisa lebih dari 5 tahun. Kalau kota bisnis dalam perjalanannya semakin baik, maka mungkin saja nanti bisa bertransformasi sebagai ibukota," ujarnya. yp/hp (abc, detik.com, liputan6.com)