Pria paruh baya punya risiko penurunan mental yang lebih cepat jika mereka telah minum terlalu banyak alkohol selama bertahun-tahun, demikian hasil penelitian terbaru.
Iklan
Sebuah studi konsumsi alkohol baru-baru ini dilakukan dengan mengambil sampel dari sekitar 5.000 pegawai sipil di Inggris. Penurunan mental yang terjadi akibat konsumsi alkohol sama dengan dua tahun tambahan penuaan dini, dalam hal berkurangnya kemampuan mental seperti penalaran serta sekitar enam tahun untuk penurunan memori. Dalam penelitian ini dibandingkan antara para peminum berat dan tidak berat.
Tidaklah mengherankan bahwa konsumsi alkohol yang berat dapat mempengaruhiotak. Namun studi ini berfokus pada rentang usia yang selama ini kurang mendapat perhatian dari para peneliti alkohol
Efeknya berbeda dengan perempuan
Penelitian ini juga mengambil sampel beberapa perempuan peminum berat yang dibandingkan hasilnya dengan peminum pria, papar Severine Sabia, penulis studi tersebut dari Universitas College London. Hasilnya, para peneliti tidak menemukan efek serupa pada perempuan. Hasil studi ini diterbitkan oleh jurnal Neurology.
5 Jenis Makanan dan Minuman yang bisa Memperpendek Usia
Makanan merupakan bagian dari rahasia umur panjang. Namun ada beberapa makanan dan minuman yang sebaliknya dihindari karena bisa memperpendek usia. Apa saja?
Foto: Hilmo Buch/Fotolia.com
Soda
Sebuah riset yang dipublikasikan American Journal of Public Health menemukan remaja yang mengkonsumsi 20 ons soda setiap hari, akan tampak 4,6 tahun mengalami penuaan. Minum soda 8 ons sehari juga tetap berdampak, walaupun sedikit, yakni 1,9 tahun mengalami penuaan. Soda tanpa gula, tampaknya tidak berpengaruh banyak dan dikaitkan dengan risiko 67 persen lebih tinggi terserang diabetes.
Foto: Fotolia/ Nitr
Daging Olahan
Daging olahan seperti hotdog dan pepperoni rupanya memiliki dampak tak bagus buat kesehatan karena akan merusak telomer, yakni bagian paling ujung DNA, yang bertugas meremajakan sel-sel tubuh. Para peneliti menemukan, orang yang mengkonsumsi daging olahan setiap minggu berisiko memiliki telomer yang lebih pendek daripada mereka yang tidak makan daging olahan.
Foto: Reuters
Daging Merah
Daging merah bisa ditemukan dalam hamburger dan steak. Jenis daging ini sudah lama sering dikaitkan dengan penyakit jantung, kanker dan berdampak buruk pada telomer. Para peneliti di Clinical Nutrition, melakukan ujicoba dengan memberi makan tikus daging merah. Imbasnya, tikus-tikus percobaan tersebut mengalami penurunan telomer pada sel-sel ususnya.
Foto: Fotolia
Alkohol
Sama seperti daging merah, alkohol juga bisa memperburuk kondisi kesehatan. Sebuah penelitian yang diumumkan dalam American Association for Cancer Research Annual Meeting pada 2010, menemukan alkohol bisa mempercepat pemendekan telomer. Orang yang mengkonsumsi alkohol hingga lebih dari 22 persen perhari, maka telemore-nya jauh lebih pendek dibanding orang yang tidak minum alkohol.
Foto: volff/Fotolia
Gula
Dibalik manisnya gula, tersimpan sejumlah dampak negatif yang sungguh tidak baik bagi kesehatan. Gula bisa merusak jantung karena glukosa 6-fosfat, yang ada pada gula bisa menyebabkan perubahan pada otot-otot jantung hingga akhirnya terjadi gagal jantung. Gula juga bisa menimbun lemak di perut dan mempercepat proses penuaan sel, termasuk sel-sel otak. sumber : www.news.health.com
Foto: Hilmo Buch/Fotolia.com
5 foto1 | 5
Studi tersebut menggunakan data rentang waktu lebih dari 20 tahun. Penelitian ini menggunakan kuesione, lalu peneliti menghitung rata-rata asupan harian alkohol pada pria hingga ketika mereka rata-rata berusia 56 tahun. Kemudian , mereka melacak penurunan kemampuan mental selama dekade selanjutnya, dari tes yang dilakukan setiap lima tahun.
Penurunan mental pada peminum berat
Penurunan mental yang cepat terlihat untuk kelompok peminum berat, pada 469 pria yang mengkonsumsi berbagai alkohol. Jumlah minimumnya h setara dengan sekitar 13 ons (368,54 gram) minuman anggur sehari atau sekitar 30 ons (850,47gram ) bir. Maksimumnya, adalah sekitar tiga kali lipatnya.
Pria yang minum dalam jumlah minimum tidak selalu berisiko percepatan penurunan mental, kata Sara Jo Nixon, salah satu pakar dari Universitas Florida. Dia juga mengatakan bahwa penelitian yang baru-baru ini diterbitkan itu menunjukkan hubungan antara minum dan
penurunan mental. Tetapi tidak bukti bahwa asupan alkohol semata-mata yang bertanggung jawab atas penurunan mental tersebut.