Fase puncak wabah Corona (COVID-19) di Indonesia diprediksi bisa menembus angka 100 ribu kasus. Cina, yang sudah melewati fase puncak, kasus Coronanya tak sampai menembus 100 ribu.
Iklan
Permodelan yang terbaru mengenai penularan COVID-19 dibuat oleh Badan Intelijen Negara (BIN). Hasil pemodelan ini dijelaskan Kepala BNPB Doni Monardo selaku Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, yang digelar secara virtual, Kamis (2/4/2020).
Doni Monardo mengungkapkan bahwa jumlah positif Corona di Indonesia pada Juli 2020 diperkirakan akan mencapai lebih dari 100 ribu kasus.
"Estimasi jumlah kasus di Maret 1.577 masukan BIN. Ini relatif akurat. Estimasi akhir April 27.300, puncaknya pada akhir Juni dan akhir Juli," kata Doni dalam rapat.
Dalam data itu disebutkan bahwa puncak kasus positif Corona terjadi pada Mei, dengan penambahan jumlah kasus dari April ke Mei sebanyak 68.144.
Berikut ini estimasi jumlah kasus positif virus Corona sebagaimana pemodelan BIN:
Estimasi jumlah kasus di akhir Maret 1.577 (realitas 1.528, akurasi prediksi 99 persen)
Estimasi jumlah kasus di akhir April 27.307
Estimasi jumlah kasus di akhir Mei 95.451
Estimasi jumlah kasus di akhir Juni 105.765
Estimasi jumlah kasus di akhir Juli 106.287
Disebutkan juga, terdapat 50 dari 100 kabupaten/kota memiliki risiko tertinggi dengan 49 persen penularan. Beberapa di antara 50 kabupaten/kota itu berada di Pulau Jawa.
Namun Indonesia tidak sendirian. Negara-negara lain pun masih bergulat melawan virus Corona ini. Data yang dihimpun oleh situs CSEE Universitas John Hopkins per Jumat (3/4/2020), menunjukkan, saat ini posisi kasus Corona terbanyak diduduki Amerika Serikat dengan 245.213 kasus. Sedangkan Italia sebanyak 115.242 kasus, Spanyol 112.065 kasus, dan Jerman dengan 84.794 kasus.
Posisi keempat diduduki oleh Cina, negara pertama yang melaporkan kasus Corona pada Desember 2019 dengan kasus sebesar 82.443.
Dengan kata lain, angkanya tidak menembus ratusan ribu, sedangkan di Indonesia justru angkanya diprediksi tembus ratusan ribu.
Bagaimana cara Cina melewati fase puncak?
Jika dilihat dari lonjakan jumlah kasus, puncak Corona di Cina bisa tampak pada sekitar Februari 2020.
Menurut media Cina, CGTN, Kamis (13/2/2020), jumlah kasus terkonfirmasi virus Corona hingga Rabu (12/2) tengah malam waktu setempat mencapai 59.651 orang.
Provinsi Hubei, yang merupakan pusat wabah Corona, melaporkan adanya 14.840 pasien baru dalam satu hari, yakni pada Rabu (12/2) sehingga total kasus terkonfirmasi virus Corona di provinsi itu kini menjadi 48.206.
Komisi kesehatan Hubei melaporkan seperti dilansir CGTN, bahwa di provinsi tersebut tercatat 242 kematian pasien virus Corona hanya dalam satu hari, yakni pada Rabu (12/2). Ini merupakan angka penghitungan terbesar dalam sehari sejak wabah ini muncul.
Namun, sebelum kasus Corona terus melonjak, Cina lebih dulu melakukan lockdown. Dilansir Reuters,Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, menjadi kota pertama yang di-lockdown, yakni sejak 23 Januari. Penerbangan dari dan ke Wuhan ditutup. Di Wuhan, 58 juta orang hidup dalam karantina besar-besaran.
Pembatasan ketat dilakukan. Warga yang hendak melakukan perjalanan ke luar dan masuk wilayah yang di-lockdown harus menjalani pendataan. Jalur transportasi, termasuk tol, rel kereta api, dan transportasi umum, dinonaktifkan.
Kota lain di Hubei yang di-lockdown antara lain Huanggang dan Ezhou. Kemudian, lockdown secara parsial disusul oleh kota-kota lain di luar Provinsi Hubei, termasuk Liaoning, yang berpenduduk 41 juta jiwa, Anhui berpenduduk 62 juta jiwa, Jiangxi dihuni 46 juta jiwa, Beijing berpenduduk 22 juta jiwa, Shanghai berpenduduk 24 juta jiwa, dan Chongqing berpenduduk 30 juta jiwa.
Perjalanan Panjang Virus Corona Jenis Baru yang Gegerkan Dunia
Kurang dari sebulan, wabah virus corona jenis baru (2019-nCoV) telah dinyatakan sebagai darurat kesehatan global. Lebih dari 50 juta warga Cina dikarantina, para ilmuwan masih berjuang temukan vaksin.
Foto: Reuters/Antara Foto
Virus mirip pneumonia menyerang Wuhan
Pada 31 Desember 2019, Cina memberi tahu WHO tentang serangkaian infeksi pernapasan di Kota Wuhan yang berpenduduk 11 juta orang. Virus tersebut diduga berasal dari sebuah pasar makanan laut, yang kemudian dengan cepat ditutup oleh pemerintah Cina. Awalnya, sekitar 40 orang dilaporkan terinfeksi.
Foto: Imago Images/UPI Photo/S. Shaver
Virus corona jenis baru berhasil diidentifikasi
7 Januari 2020, para ilmuwan Cina mengumumkan telah mengidentifikasi virus corona jenis baru yang menjadi penyebab serangkaian infeksi pernapasan di Wuhan. Sama seperti flu biasa dan SARS, virus tersebut juga termasuk dalam keluarga coronavirus. Virus jenis baru itu sementara dinamai 2019-nCoV. Gejalanya meliputi demam, batuk, kesulitan bernapas, dan radang paru-paru.
Foto: picture-alliance/BSIP/J. Cavallini
Kematian pertama di Cina
Pada 11 Januari, Cina mengumumkan kematian pertama yang disebabkan oleh virus corona jenis baru. Seorang pria berusia 61 tahun yang diketahui telah berbelanja di pasar Wuhan meninggal karena komplikasi pneumonia.
Foto: Reuters/Str
Virus sampai ke negara-negara tetangga
Pada hari-hari berikutnya, negara-negara seperti Thailand dan Jepang mulai melaporkan kasus infeksi pada warganya yang diketahui pernah mengunjungi pasar yang sama di Wuhan. Pada 20 Januari, tiga orang dilaporkan meninggal di Cina, sementara lebih dari 200 orang dilaporkan telah terinfeksi virus corona jenis baru ini.
Foto: Reuters/Kim Kyung-Hoon
Menular dari manusia ke manusia
Hingga pertengahan Januari, para ilmuwan masih berjuang untuk mencari tahu bagaimana virus ini menyebar ke manusia. Keluarga virus corona adalah zoonotic, artinya virus ditularkan dari hewan ke manusia - beberapa jenis virus dapat ditularkan melalui batuk dan bersin. Baru kemudian pada 20 Januari, otoritas Cina mengonfirmasi bahwa virus dapat ditularkan dari manusia ke manusia.
Foto: picture-alliance/YONHAPNEWS AGENCY
Jutaan orang dikarantina
Pemerintah Cina menutup Kota Wuhan pada 23 Januari untuk membatasi penyebaran virus corona. Rumah sakit baru untuk merawat pasien pun mulai dibangun. Sampai pada 24 Januari, lebih dari 830 orang dilaporkan terinfeksi dan setidaknya 26 orang dinyatakan meninggal. Pemerintah kemudian memperluas karantina ke 13 kota lain. Langkah ini berdampak terhadap setidaknya 36 juta jiwa.
Foto: AFP/STR
Virus corona capai Eropa!
Pada 24 Januari, otoritas Prancis melaporkan 3 kasus virus corona baru di daerah perbatasannya. Temuan ini menjadi tanda kemunculan virus tersebut di Eropa. Beberapa jam setelah Prancis, Australia juga melaporkan bahwa empat orang warganya telah terinfeksi virus corona baru tersebut.
Foto: Getty Images/X. Chu
Liburan Tahun Baru Imlek diperpanjang
Tahun Baru Imlek di Cina dimulai dengan perayaan sederhana pada 25 Januari. Jutaan orang dilaporkan bepergian dan ikut ambil bagian dalam perayaan publik tersebut. Para pejabat membatalkan acara-acara besar untuk mengatasi wabah ini. Di akhir Januari, ada 17 kota di Cina dengan 50 juta penduduk dikarantina. Libur Imlek diperpanjang tiga hari untuk membatasi arus populasi.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Mortagne
Perbatasan dengan Mongolia, Hong Kong dan Rusia bagian timur ditutup
Kamboja mengonfirmasi kasus pertamanya, sementara Mongolia menutup perbatasannya bagi kendaraan dari Cina. Rusia juga menutup perbatasan dengan Cina di tiga wilayah bagian timur. Kerugian terhadap pariwisata global ditaksir mencapai miliaran dolar sementara harga minyak turut anjlok. Jumlah korban tewas meningkat menjadi 41, lebih dari 1.300 orang terinfeksi di seluruh dunia - kebanyakan di Cina.
Foto: Reuters/C. G. Rawlins
Jerman laporkan kasus virus corona pertama
Pada tanggal 27 Januari, Jerman mengumumkan kasus virus corona pertamanya. Pasien adalah seorang pria berusia 33 tahun di Bayern yang disebut terkena virus selama pelatihan di tempat kerja dengan seorang rekan dari Cina. Pria tersebut ditempatkan dalam karantina dan observasi di sebuah rumah sakit di München. Hari berikutnya, tiga rekannya juga dilaporkan terinfeksi virus yang sama.
Foto: Reuters/A. Uyanik
Indonesia bebas virus corona
Pada 27 Januari, sejumlah kementerian menggelar rapat koordinasi di Kementerian Perhubungan. Pemerintah Indonesia resmi melarang penerbangan dari dan menuju Wuhan, namun masih membolehkan penerbangan dari kota-kota lain di Cina. Menteri Kesehatan mengatakan Indonesia masih bebas dari virus corona jenis baru dan mengimbau masyarakat untuk jaga imunitas tubuh. 243 WNI di Wuhan juga dinyatakan sehat.
Foto: Ministry of Transportation/D. Pieterz-Kemenhub
Evakuasi internasional dimulai
Pada 28 Januari, Jepang dan AS menjadi negara pertama yang mengevakuasi warganya keluar dari Wuhan. Australia dan Selandia Baru mengatakan bahwa mereka juga akan mengirim pesawat untuk membawa pulang warganya. Kasus virus corona secara global meningkat jadi hampir 6.000 kasus infeksi, melebihi wabah SARS pada 2002 yang menewaskan sekitar 800 orang.
Foto: imago images/Kyodo News
WHO keluarkan status darurat kesehatan global
30 Januari, WHO menyatakan virus corona jenis baru sebagai darurat kesehatan publik yang menjadi perhatian internasional. Hal ini dilakukan untuk melindungi negara-negara dengan "sistem kesehatan yang lebih lemah." Namun, Sekjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus tidak merekomendasikan pembatasan perdagangan dan perjalanan, ia menyebut hal itu sebagai "gangguan yang tidak perlu."
Foto: picture-alliance/KEYSTONE/J.-C. Bott
Tim penjemput WNI diberangkatkan
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada Sabtu (01/02), melepas keberangkatan tim penjemput WNI yang ada di kota Wuhan, Hubei, Cina. Retno sebut ada 245 WNI yang akan dipulangkan ke tanah air. Tim penjemput menumpangi pesawat Batik Air. Ada 42 orang dalam tim penjemput yang terdiri atas TNI, Kemlu, Kemenkes, TNI dan kru Batik Air.
Foto: Reuters/Antara/M. Iqbal
Kematian pertama di luar Cina
Kematian pertama di luar Cina terkait dengan virus corona jenis baru dilaporkan terjadi di Filipina pada 2 Februari. Korban adalah seorang pria berusia 44 tahun dan telah melakukan perjalanan dari Wuhan ke Manila sebelum akhirnya jatuh sakit dan dibawa ke rumah sakit. Ia kemudian dilaporkan meninggal di rumah sakit karena pneumonia.
Foto: Getty Images/AFP/T. Aljibe
238 WNI dari Wuhan tiba di Natuna
Minggu (02/02), sebanyak 238 WNI tiba di Pangkalan Udara Raden Sajad, Pulau Natuna, Kepulauan Riau. Ada 7 orang yang batal diterbangkan ke tanah air karena sejumlah alasan - 4 orang mengundurkan diri dan 3 orang lainnya tidak lolos pemeriksaan Cina. Masa observasi dijalankan selama 14 hari. Presiden Jokowi sebut Natuna dipilih sebagai tempat observasi karena dinilai sebagai pulau yang paling siap.
Foto: Reuters/Antara Foto
Rumah sakit selesai dibangun dalam waktu 10 hari
Rumah Sakit Huoshenshan (Gunung Api Dewa), selesai dibangun hanya dalam waktu lebih dari satu minggu. Rumah sakit akhirnya resmi dibuka pada Senin (03/02). Rumah sakit ini bertujuan menggunakan campuran obat-obatan dari barat maupun obat tradisional Cina untuk mengobati mereka yang terinfeksi virus corona jenis baru, 2019-nCoV. (gtp/ae) (dari berbagai sumber)
Foto: Imago/L. He
17 foto1 | 17
Selain itu, sejak Januari pemerintah Cina telah menyiapkan sejumlah RS darurat untuk menangani para pasien Corona.
Hasilnya, jumlah pergerakan kasus baru Corona di Cina terus melandai pada Maret. Otoritas Provinsi Hubei untuk pertama kalinya melaporkan hanya satu digit kasus baru, yakni delapan kasus dalam sehari.
Seperti dilansir Reuters dan kantor berita Xinhua News Agency, Kamis (12/3/2020), Komisi Kesehatan Nasional Cina (NHC) dalam laporan terbaru menyebut total 15 kasus baru terkonfirmasi di wilayah Cina daratan sepanjang Rabu (11/3) waktu setempat. Angka itu menurun dari jumlah sehari sebelumnya, yang mencapai 24 kasus baru dalam sehari.
Dari 15 kasus baru yang dilaporkan NHC, sekitar delapan kasus di antaranya ada di Provinsi Hubei, yang menjadi pusat wabah virus Corona. Lebih spesifik lagi, delapan kasus baru di Provinsi Hubei itu semuanya ada di kota Wuhan--ibu kota provinsi tersebut--yang menjadi asal muasal virus Corona.
Melihat kondisi yang membaik ini, Cina pun mulai mengendurkan kebijakan lockdown-nya. Para staf medis yang bekerja di RS darurat pun mulai dipulangkan dan RS ditutup. China mulai kembali normal seperti sedia kala. (gtp/yf)