Pemogokan masinis terpanjang dalam sejarah perkeretaapian Jerman, nyaris melumpuhkan transportasi di atas rel. Dampak ikutannya bagi sektor ekonomi dan bisnis juga diperkirakan akan cukup berat.
Iklan
Rakyat Jerman yang biasanya tepat waktu dan berdisplin ketat, dalam 4 hari ke depan harus merasakan apa yang disebut terlambat, jalanan macet total, menunggu cukup lama serta gangguan lain di sektor ekonomi dan bisnis. Aksi pemogokan selama 4 hari, yang digalang serikat buruh masinis kereta di Jerman GDL yang dimulai Kamis (06/11)/14 dinihari, nyaris melumpuhkan transportasi massal di negara ini.
Jutaan penumpang dan pelanggan Deutsche Bahn terkena impak dari konflik perburuhan antara sekitar 34.000 masinis dengan pihak majikan Deutsche Bahn. Dilaporkan sekitar 60 persen jadwal perjalanan dibatalkan, dan kereta yang masih beroperasi dipastikan mengalami keterlambatan.
Lewat aksi mogok, serikat buruh masinsi kereta GDL hendak menekan operator nasional kereta apai Jerman Deutsche Bahn untuk mengabulkan tuntutan. Mereka antara lain meminta kenaikan upah dan gaji sebesar 5 persen dan pengurangan jam kerja dari 39 menjadi 37 jam seminggu, serta 5 shift kerja dalam 5 hari. Perundingan dengan Deutsche Bahn sejauh ini tidak membuahkan hasil memuaskan, hingga serikat kerja masinis memutuskan melancarkan pemogokan.
GDL juga menyatakan berniat meraih anggota serikat buruh awak kereta dan kondektur untuk juga melancarkan pemogokan, agar efek tekanan makin besar. Sejauh ini Deutsche Bahn terus melakukan pendekatan kepada serikat buruh awak kereta agar tidak melibatkan diri dalam aksi mogok marathon itu.
Kereta di Jerman yang dikelola Deutsche Bahn terkenal paling nyaman, tepat waktu, relatif murah serta bersih, sehingga menjadi moda transportasi yang paling banyak penggunanya. Menanggapi pemogokan para masinisnya, Deutsche Bahn mengeluarkan jadwal perjalanan darurat, yang didukung masinis swasta yang tidak mogok.
Dari Pemberontakan sampai Soal Upah Minimum
Telah banyak yang dicapai gerakan buruh dalam 150 tahun terakhir ini. Semuanya berawal dari pemberontakan para pekerja terhadap pemilik-pemilik pabrik.
Foto: Getty Images
Kutukan dan Berkah Industrialisasi
Industrialisasi yang dimulai pada abad ke- 18 di Inggris bukan saja membawa kemajuan di bidang teknologi, tapi juga menimbulkan krisis sosial. Buruh pabrik, yang merupakan tulang punggung produksi industri, berusaha membela diri atas tindakan eksploitatif pemilik pabrik. Kerusuhan pertama pecah di Inggris, saat para buruh menghancurkan mesin pabrik, menewaskan banyak buruh.
Foto: imago/Horst Rudel
Manifesto Komunis
Juga para pekerja lainnya di bidang industri menghadapi kondisi yang tidak lebih baik dibandingkan para buruh: jam kerja yang panjang, upah dan hak yang rendah. Karl Marx (foto) dan Friedrich Engels menggagas satu program bagi para pekerja yang tertindas: Manifesto Komunis, yang menyerukan "perjuangan kelas“ dengan tujuan untuk satu kemenangan bagi kelas proletar atas borjuis.
Foto: picture-alliance /dpa
Gerakan Buruh menjadi Politis
Tahun 1864 berbagai gerakan buruh bergabung untuk bekerja sama secara internasional. Selain itu, bermunculan partai dan serikat buruh, seperti Asosiasi Pekerja Jerman ADAV dan Partai Pekerja Sosial Demokrat SDAP pimpinan Wilhelm Liebknecht (dalam foto tengah mengangkat tangan) serta August Bebel (di kanan Liebknecht). SDAP menjadi cikal bakal partai Partai Sosial Demokrat Jerman SPD.
Foto: AdsD der Friedrich-Ebert-Stiftung
Sosial Demokrat vs Komunis
Sosial Demokrat Jerman menjadi model bagi negara-negara Eropa lainnya. Perjuangan mereka bagi hak pekerja sangat dipengaruhi ideologis. Setelah akhir Perang Dunia I, gerakan buruh di banyak negara Eropa terpecah, memisahkan diri menjadi gerakan sosialis dan komunis, di mana Lenin (foto) merupakan salah seorang motor gerakan ini.
Foto: Getty Images
Nazi Bubarkan Serikat Buruh
Perpecahan di tahun 1920-an tidak menghentikan masa kejayaan gerakan buruh: serikat-serikat buruh berhasil merangkul rekor jumlah anggota. Berkuasanya Nazi menjadi akhir gerakan buruh di Jerman: serikat-serikat buruh dibubarkan, aktivis buruh dikerja dan bahkan beberapa di antara mereka dihukum mati. Foto: Paramiliter Partai Nazi mengambil alih satu kantor serikat buruh.
Foto: picture-alliance/dpa
Pemberontakan di Jerman Timur
Setelah Perang Dunia II berakhir di bawah pengawasan Sekutu, serikat-serikat buruh kembali diakui. Di Jerman Timur serikat-serikat buruh bernaung dalam Federasi Serikat Buruh Bebas FDGB. Pada 17 Juni 1953 terjadi pemberontakan: ratusan ribu buruh memprotes kebijakan politik Jerman Timur. Pemberontakan dibasmi oleh pasukan Soviet. FDGB berpihak pada rezim Jerman Timur.
Foto: picture-alliance / akg-images
Gerakan Buruh tanpa Buruh
Setelah tahun 1945, gerakan buruh meredup di negara-negara demokratis. Semakin sedikit pekerja industri yang terlibat dalam gerakan buruh. Selain itu, antara tahun 1960 dan 70-an muncul berbagai gerakan lain seperti gerakan perempuan atau gerakan lingkungan.
Foto: picture-alliance/dpa
Dari Pemimpin Serikat menjadi Presiden
Satu serikat buruh yang terkenal secara internasional: Solidarność di Polandia. Dalam waktu hanya beberapa bulan, gerakan yang didirikan tahun 1980 ini berubah menjadi gerakan massa, yang turut berperan dalam peralihan haluan politik di Polandia. Ketua Solidarność yang pertama, Lech Walesa (foto), berhasil menjadi presiden Polandia di tahun 1990.
Foto: picture-alliance/dpa
Gerakan Buruh Hari Ini
Saat ini di Jerman, serikat-serikat buruh dan partai-partai kiri terus berjuang menuntut perbaikan hak para pekerja, seperti menentang upah dumping, diskriminasi di tempat kerja atau memperjuangkan pensiun yang memadai.
Foto: Getty Images
9 foto1 | 9
Dampak meluas
Bukan hanya calon penumpang yang mengalami dampaknya, aksi pemogokan masinis kereta itu juga berdampak langsung pada moda transportasi lainnya, khususnya lalu lintas mobil. Akibat mogok, pelanggan berganti menggunakan mobil pribadi, yang mengakibatkan kemacetan parah di jalanan. Klub otomotif Jerman-ADAC melaporkan, pukul 7 waktu setempat, sudah mencatat 209 titik kemacetan lalu lintas, bahkan di satu negara bagian total panjang kemacetan mencapai 145 km.
Sementara sektor logistik memperkirakan, cadangan bensin di seluruh Jerman akan semakin menipis pada akhir pekan mendatang. Juga produksi manufaktur akan terganggu atau dihentikan sementara, akibat terlambatnya pemasokan bahan baku dan sukucadang.
Juga kegiatan bongkar muat kontainer di dua pelabuhan utama Jerman, Bremen dan Hamburg, terimbas berat oleh aksi pemogokan. Wakil ketua kamar dagang dan industri Jerman, Achim Dercks, menyebutkan, "Moda transportasi di atas rel tidak tergantikan, dan sulit dalam waktu singkat memindahkan kapasitas transportasi logitik ke moda jalan raya atau kapal laut." Kerugian akibat aksi mogok bisa mencapai puluhan juta Euro.
Sebelummya Deutsche Bahn menawarkan perundingan sela untuk mencegah aksi pemogokan marathon itu. Namun ketua serikat buruh GDL Claus Weselsky menolak tawaran perundingan, dengan alasan pihak Deutsche Bahn tidak serius dengan solusi konflik rancangan mereka.