1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pemuda Portugal Andalkan Pertanian

Hilke Fischer/Greta Hamann21 Maret 2013

Krisis mata uang Euro memaksa banyak pemuda Portugal bermigrasi ke luar negeri. Mereka yang bertahan mencoba keberuntungan di bidang pertanian dan ekoturisme.

Foto: DW/H. Fischer

Tiga tahun yang lalu Filipe Alves bersama empat rekannya memulai sebuah proyek pertanian. Nama proyeknya : 'Biovilla', atau pertanian organik. Kini jumlah "petani baru" yang terlibat dalam proyek tersebut lebih dari tiga kali lipatnya. Kebanyakan anak muda yang baru tamat kuliah. Salah serang diantaranya adalah Ines Besugo. Ia lulusan jurusan teknik lingkungan. Namun, kemungkinan baginya untuk mendapat pekerjaan sebagai insinyur sangat kecil. “Kami harus menemukan rencana cadangan. Kadang rencana cadangan lebih logis dari rencana awal."


Krisis Hasilkan Ide Baru

Tahun 2011, warga Portugal yang berusia di bawah 40 tahun memulai lebih dari 1000 proyek pertanian. Bagi Ines dan Filipe penting agar Portugal kelak tidak lagi bergantung pada produk impor. Mereka ingin mengandalkan penyediaan kebutuhan sendiri, menanam bahan pangan sendiri dan juga tigak bergantung pada suplai listrik dan air.

Filipe Alves pencetus proyek BiovillaFoto: DW/H. Fischer

Proyek Biovilla berorientasi pada permakultur. Konsep ini tercipta tahun 70an di Australia. Permakultur merupakan singkatan dari permanent agriculture atau pertanian jangka panjang. Jenis pertanian ini harus memanfaatkan sumber alam secara hati-hati untuk memastikan pembagian yang adil dan tetap memperoleh keuntungan ekonomi. Kata kuncinya adalah kesinambungan.


Keuntungan Bagi Semua

Filipe adalah ahli ekonomi. Ia tahu proyek semacam itu butuh waktu lama. Karena itu ia dan pekerja proyek Biovilla lain, tetap masih punya kerja sampingan. Untuk bisa mewujudkan impiannya, Filipe juga memperoleh dana dari pemerintah Portugal dan Uni Eropa. Mereka membantu proyek tersebut dengan 300.000 Euro.

Masa depan Biovilla dan ekoturismeFoto: DW/H. Fischer

Di masa depan, Biovilla tidak hanya akan menjual hasil panennya saja. Filipe dan rekan-rekannya tengah merancang konsep ekoturisme. Mereka ingin menawarkan seminar dan kursus yoga kepada para turis. "Kami berharap, empat, lima tahun ke depan Biovilla bisa mendapat keuntungan dan bermanfaat bagi masyarakat setempat." Rangka bangunan rencana ini sudah bisa terlihat di balik beberapa pohon zaitun. Tahun depan bangunan itu akan menjadi tempat penyelenggara seminar tentang pertanian berkesinambungan.

Filipe dan Ines telah memutuskan untuk tetap tinggal di Portugal dan tidak mengikuti akademisi muda lain untuk mencari kerja di luar negeri. "Impian saya untuk masa depan adalah bisa sedikit melakukan perubahan di dunia dalam hidup saya. Dan dengan dunia, berarti juga negara saya."


Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait