Penahanan Rumah Atas Aung San Suu Kyi Diperpanjang
27 Mei 2008Junta militer Myanmar memperpanjang masa tahanan rumah penerima hadiah Nobel Perdamaian, Aung San Suu Kyi selama enam bulan. Menurut laporan media, seorang perwira polisi menyampaikan keputusan rezim militer kepada pemimpin oposisi yang berusia 62 tahun itu. 12 dari 18 tahun yang terakhir ini dihabiskan San Suu Kyi dalam tahanan.
Di jalan Universitas di Yangon, tidak jauh dari hotel tempat diselenggarakannya Konferensi Negara Donor bagi Myanmar pekan lalu, 20 demonstran yang berjalan menuju rumah Aung San Suu Kyui ditangkap hari Selasa /27/05). Anggota yunior partai oposisi Liga Nasional untuk Demokrasi NLD menuntut pembebasan Saan Suu Kyi. Selasa siang, di depan markas besar NLD di pusat kota Yangon, sejumlah kendaraan polisi, sebuah kendaraan untuk tahanan dan sebuah mobil pemadam kebakaran dikerahkan, ketika acara peringatan penangkapan pemimpinnya dimulai di markas besar NLD.
Menurut seorang pengacara keluarga, masa tahanan rumah Aung San Suu Kyi sebenarnya sudah berakhir pada akhir minggu lalu, karena tepat tanggal 25 Mei tahun lalu masa tahanannya diperpanjang selama 12 bulan. UU di Myanmar menyatakan bahwa penahanan rumah hanya boleh dilaksanakan maksimal lima tahun. Jadi perpanjangan ini jelas melanggar hukum dan UU militer Myanmar.
Demonstrasi menuntut pembebasan Aung San Suu Kyi juga digelar di depan Kedutaan Besar Myanmar di Bangkok. Warga Myanmar yang hidup di pengasingan itu juga memprotes lambannya pembagian bantuan untuk para korban akibat topan Nargis di wilayah bencana :
"Bantuan PBB masih belum mencapai para korban. Organisasi bantuan internasional harus melakukan tekanan agar mereka diijinkan masuk oleh rezim militer. Yang dilakukan Ban Ki Moon pada akhir pekan lalu di delta Irrawaddy hanyalah show belaka."
Kedutaan besar Myanmar di Bangkok saat ini masih ditutup setelah terjadi kebakaran hari Senin. Dikatakan bahwa penyebabnya adalah kecelakaan. Bangunan yang digunakan untuk bagian visa dilaporkan terbakar.
Sementara itu, semakin banyak petugas bantuan asing yang diijinkan masuk ke wilayah bencana. Organisasi bantuan World Vision hari Selasa mengirimkan petugas asing pertamanya ke delta Irrawaddy. Palang Merah Internasional diharapkan akan mendapat ijin masuk untuk enam petugasnya pada pekan ini.
Koordinator bantuan kemanusiaan PBB Richard Horsey mengatakan, jika semuanya berjalan lancar, semua korban di wilayah bencana akan dapat dicapai selambatnya akhir pekan in. Menurut perkiraan PBB, lebih dari 2, 5 juta orang kehilangan tempat tinggal akibat badai tropis Nargis dan lebih dari satu juta warga memerlukan bantuan segera. (cs)