Penarikan pasukan Suriah dari Lebanon
27 April 2005Penarikan pasukan Suriah itu dilakukan atas tekanan dunia internasional dan tekanan dari dalam negeri setelah kasus tewasnya mantan Perdana Menteri Lebanon Rafik al-Hariri, dan Suriah dianggap ikut bertanggung jawab atas kematian Hariri. Berikut kami simak komentar dan reaksi berbagai harian Jerman dan internasional.
Harian Frankfurter Rundschau dalam tajuknya menulis:
Pembunuhan terhadap Hariri hendak menunjukkan siapa yang berkuasa di Beirut. Namun tampaknya aksi pembunuhan itu tidak menggoyahkan kepercayaan diri pihak oposisi. Sebaliknya, meski belum jelas arah mana yang akan ditempuh oleh kekuatan anti-Suriah , penarikan militer Suriah adalah hasil perjuangannya. Dalam rangka itu juga kepala dinas intelijen yang pro-Suriah mengundurkan diri, meski sebelumnya ia bersikeras tidak akan tunduk pada oposisi. Kini semua tergantung pada hasil pemilu yang akan diselenggarakan bulan Mei mendatang. PM Mikati , tokoh pro-Damaskus mengupayakan dialog nasional. Kini yang penting adalah konsep politik pihak oposisi.
Harian Die Welt meragukan, apakah Suriah benar-benar telah angkat kaki dari Lebanon. Harian ini berkomentar,kini Lebanon harus membenahi diri.
Tampaknya , pengaruh Suriah masih tetap ada melalui kelompok milisi Shiah Hisbollah yang akan menjadi faktor kekuatan baru. Namun baik Suriah dan Hisbollah dilanda kekhawatiran. Suriah karena ekonominya semakin lemah dan secara politis ditekan oleh AS berada di tepi jurang. Dikhawatirkan rakyatnya yang tertindas dan miskin juga akan mengambil contoh dari Lebanon dan menuntut kebebasan. Lebanon menghadapi Pemilu. Bagaimana hasil Pemilu itu setelah dominasi Suriah berkurang. Hisbollah mengkhawatirkan kehilangan suara dan pecahnya partai dalam kelompok radikal dan moderat. Bagi kaum demokrat di Lebanoin kini ada 3 target penting. Hisbollah harus diikutsertakan dalam proses politik, para pembunuh Hariri haris ditangkap dan diadili , dan semua warga lebanon di penjara Suriah harus dibebaskan.
Suratkabar Belgia De Morgen juga menganggap, kini giliran Lebanon untuk bertindak:
Suriah , kekuatan regional dengan dinas intelijen yang ditakuti dan pasukan yang cukup kuat menarik kehadirannya dari Lebanon atas desakan pihak oposisi negara itu, AS dan Perancis . Dua bulan lalu hal itu tidak dapat dibayangkan. Oposisi Lebanon memperoleh yang diinginkannya. Kini ,mereka harus membuktikan bahwa mereka mampu memanfaatkan situasi baru itu.
Harian Inggris The Daily Telegraph menilainya sebagai peluang besar bagi Lebanon:
Setelah 29 tahun kehadiran Suriah , kini Lebanon mendapat peluang untuk memperoleh kembali kedaulatan sepenuhnya. Beirut pernah dijuluki sebagai intan di Timur Tengah. Setelah berakhirnya dominasi Suriah , intan itu dapat berkilau kembali. Namun itu hanya mungkin dengan kesediaan berkompromi, yang tragisnya tidak terjadi pada tahun 70-an, sehingga mengakibatkan penderitaan panjang akibat perang saudara .
Suratkabar inggris The Guardian berkomentar, penarikan Suriah bukanlah obat yang ajaib bagi Timur Tengah:
Penarikan Suriah bukanlah obat yang ajaib bagi berbagai masalah dan konflik di Timur Tengah, dari ketidakstabilan di Irak , konflik Israel-Palestina sampai Konfrontasi Iran-AS. Seperti yang diperingatkan di Damaskus, hendaknya PBB juga menunjukkan niat tegas dalam pengimplementasian resolusi dewan keamanan , bila menyangkut Israel dan Dataran Tinggi Golan. Penarikan berikutnya tahun ini , yakni penarikan mundur Israel dari Jalur Gaza,akan berdampak lebih besar. Mengakhiri pendudukan bagaimann pun membawa dampak positif bagi kawasan itu secara menyeluruh.