1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikBrasil

Brasil: Pendukung Bolsonaro Bentrok dengan Polisi

13 Desember 2022

Pendukung Jair Bolsonaro yang marah bentrok dengan polisi di ibu kota Brasil, saat Lula da Silva disahkan sebagai pemenang pemilu presiden di negara itu. Para perusuh berusaha menyerbu markas polisi federal.

Aksi protes pendukung Jair Bolsonaro di Brasilia
Aksi protes pendukung Jair Bolsonaro di BrasiliaFoto: Adriano Machado/REUTERS

Pendukung presiden ultra kanan Brasil Jair Bolsonaro hari Senin (12/12) berusaha untuk menyerbu markas polisi federal di Brasilia. Mereka memrotes pengukuhan kemenangan politisi kiri Lula da Silva dalam pemilihan presiden 30 Oktober lalu.

Sekretariat keamanan publik Brasilia dalam sebuah pernyataan menyebutkan, kerusuhan terjadi setelah polisi mengeluarkan surat perintah penangkapan. Polisi menahan seorang pendukung Bolsonaro karena diduga mengorganisir "tindakan anti-demokrasi" yang kejam, menurut hakim yang memerintahkan penangkapannya. Setelah penangkapan itu, kerusuhan pecah.

Sebelumnya Hakim Agung Alexandre de Moraes memerintahkan penangkapan sementara Jose Acacio Serere Xavante, yang diduga memotori aksi protes "anti-demokrasi” itu.

Sejak Jair Bolsonaro dinyatakan kalah dalam pemilihan susulan pada 30 Oktober lalu, banyak pendukungnya berkumpul di luar barak militer di seluruh negeri, menolak untuk mengakui kekalahan Bolsonaro dan meminta angkatan bersenjata untuk campur tangan.

Para pemrotes membakar sebuah bisFoto: Adriano Machado/REUTERS

Bolsonaro tidak mau mengalah

Jair Bolsonaro, yang berulang kali mengklaim sistem pemungutan suara elektronik Brasil rentan terhadap penipuan, secara resmi belum mengakui kekalahan. Namun dia memberi lampu hijau pada proses transisi kekuasaan kepada pemerintahan Lula da Silva.

Tetapi sebagian pendukung Bolsonaro yang paling gigih telah memblokir jalan raya sebagai protes dan berkemah di depan barak-barak tentara, menyerukan kudeta militer dan melarang Lula mengambil alih jabatan presiden.

Ratusan pendukung Bolsonaro berkumpul di luar kediaman presiden pada Senin sore dengan spanduk-spanduk yang menyerukan "intervensi militer". Bolsonaro kemudian bergabung dengan mereka untuk doa umum, tetapi tidak berbicara kepada orang banyak.

"Tidak akan ada pelantikan," kata Jose Trindade, 58, salah satu pendukung Bolsonaro di tengah kerumunan. "Bolsonaro terpilih kembali, tetapi mereka mencurinya. Jadi hanya tentara yang bisa membereskan semuanya."

Jair Bolsonaro pekan lalu memecah kesunyian selama berminggu-minggu pascapemilihan, untuk mengatakan bahwa situasinya "menyakiti jiwa saya".

"Siapa yang memutuskan ke mana saya pergi adalah Anda. Siapa yang memutuskan ke mana angkatan bersenjata pergi adalah Anda," kata Bolsonaro kepada para pendukungnya di gerbang kediaman presiden hari Jumat lalu (9/12).

Lula dikukuhkan sebagai pemenang Pilpres Brasil

Sementara itu, Presiden terpilih Lula Inacio Lula da Silva menangis saat Mahkamah Brasil hari Senin mengukuhkan kemenangannya dalam pemilu presiden.

Mantan pekerja logam berusia 77 tahun itu terlihat emosional saat dia memuji "keberanian warga Brasil dalam menyerahkan dokumen ini kepada seseorang yang telah diserang berkali-kali karena tidak memiliki ijazah universitas."

Lula da Silva menggambarkan putusan Mahkamah hari Senin sebagai kemenangan demokrasi di tengah klaim penipuan Bolsonaro yang tidak berdasar. Lula akan dilantik sebagai presiden Brasil pada 1 Januari 2023. Dia saat ini mulai menyusun anggota kabinet barunya.

hp/as (ap, afp, rtr)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait