Peneliti Brasil Temukan Bebatuan Plastik 'Mengerikan'
17 Maret 2023
Para peneliti Brasil menemukan bebatuan yang terbuat dari sampah plastik di Pulau Trindade, tempat perlindungan penyu yang terpencil. Temuan itu memicu kekhawatiran.
Iklan
Plastik yang meleleh telah menyatu dengan bebatuan di pulau yang terletak 1.140 km dari negara bagian tenggara Espirito Santo, Brasil, menurut para peneliti merupakan bukti pengaruh manusia yang semakin besar terhadap siklus geologi Bumi.
"Ini merupakan hal yang baru sekaligus menakutkan, karena limbah telah mencapai geologi," ujar Fernanda Avelar Santos, seorang ahli geologi di Universitas Federal Parana.
Santos dan timnya melakukan uji kimia untuk mengetahui jenis plastik yang ada di dalam bebatuan yang disebut "plastiglomerat" karena terbuat dari campuran butiran sedimen dan puing-puing lain yang tersatukan oleh plastik.
"Kami mengidentifikasi (limbah) terutama berasal dari jaring ikan, yang merupakan sampah yang sangat umum di pantai-pantai Pulau Trinidad," kata Santos. "Jaring-jaring tersebut terseret arus laut dan menumpuk di pantai. Ketika suhu meningkat, plastik ini meleleh dan tertanam dengan material alami pantai."
Buat Paving Block dari Bungkus Mi Instan, Bagaimana Caranya?
Salah satu limbah terbesar yang diproduksi rumah tangga adalah plastik sisa kemasan makanan dan minuman ringan. Di Bandung, Jawa Barat, sampah plastik diolah jadi paving block.
Foto: L. Galuh/DW
Berawal dari prihatin banyaknya sampah plastik di Bandung
Toni Permana, lelaki asal Bandung lulusan sekolah kejuruan jurusan mesin industri menemukan formula yang tepat untuk memproduksi paving block dari sampah plastik. Data BPS Kota Bandung menunjukkan bahwa sampah plastik berada di urutan kedua setelah sisa makanan.
Foto: L. Galuh/DW
Sampah plastik dipilah dan dikumpulkan
Masih menurut BPS, Kota Bandung menghasilkan sampah plastik sebesar 324,28 meter kubik per hari atau 18% dari total 1.753 meter kubik sampah per harinya di tahun 2020. Banyak di antaranya adalah bekas bungkus mi instan dan minuman ringan. Dalam foto: sampah plastik bahan baku paving block.
Foto: L. Galuh/DW
Sampah dicacah sebelum diolah
Toni belajar secara mandiri bagaimana memproduksi paving block dari sisa-sisa bungkus plastik. Dia mulai membuat paving block di tahun 2018. Rumah tangga adalah salah satu penyumbang sampah plastik dengan jumlah terbesar.
Foto: L. Galuh/DW
'Dimasak' hingga menjadi 'dodol plastik'
"Dua kilogram sampah plastik yang sudah dicacah lalu dibakar dan diaduk sampai meleleh seperti adonan dodol selama 30 menit," kata Toni. Awalnya ia kerap dicibir karena kegiatan ini. "Ngapain ngurusin sampah. Sampah itu bau," ujar Toni mengingat komentar orang sekitar.
Foto: L. Galuh/DW
Dimasukan ke dalam cetakan
Adonan yang sudah berbentuk menyerupai dodol itu dimasukkan ke cetakan, dipress, lalu direndam di dalam air selama 30 menit, terang Toni kepada DW Indonesia.
Foto: L. Galuh/DW
Niat untuk pekerjaan sosial
"Saya tidak mengambil keuntungan sepeser pun dari bank sampah. Itu pekerjaan sosial. Pengabdian saya untuk masyarakat," ucap Toni sambil memamerkan hasil karyanya.
Foto: L. Galuh/DW
Bank Sampah Sukamaju
Tahun 2019 istri Toni dan seorang rekannya mendirikan Bank Sampah Sukamaju Sejahtera. Hingga kini mereka rutin berselancar di dunia maya dan berdiskusi dengan banyak pihak untuk mempelajari isu-isu penyelamatan lingkungan. (ae)
Foto: L. Galuh/DW
7 foto1 | 7
Tempat konservasi penyu hijau
Pulau Trindade adalah salah satu tempat konservasi terpenting di dunia untuk penyu hijau (Chelonia mydas). Ribuan penyu datang ke sini setiap tahunnya untuk bertelur. Manusia yang tinggal di di Trindade adalah anggota angkatan laut Brasil, yang memiliki pangkalan di pulau itu dan melindungi penyu-penyu yang bertelur.
"Tempat di mana kami menemukan sampel (plastik) ini adalah area yang dilestarikan secara permanen di Brasil, dekat dengan lokasi penyu hijau bertelur," kata Santos.
Penemuan ini menimbulkan pertanyaan tentang dampak manusia di muka Bumi, kata Santos. "Kita berbicara banyak tentang Antroposen dan inilah dia," kata Santos, mengacu pada istilah di mana manusia memengaruhi geologi dan ekosistem planet ini.
"Polusi, sampah di laut, dan plastik yang dibuang secara tidak benar di lautan menjadi materi geologi... yang terekam dalam catatan geologi Bumi," pungkasnya.