Antropolog dan peneliti sosial Kameel Ahmady didenda € 600.000 (Rp 10,2 miliar) atas tuduhan mencoba menggulingkan rezim Iran. Penelitiannya terdiri dari topik kontroversial seperti pernikahan anak dan sunat perempuan.
Iklan
Iran menjatuhkan hukuman sembilan tahun penjara kepada peneliti berkewarganegaraan ganda Inggris-Iran Kameel Ahmady, menurut laporan kantor berita Iran Tasnim, Mingu (13/12).
Antropolog dan peneliti sosial ini dihukum karena melakukan penelitian yang bersifat "subversif" (pemberontakan dalam meruntuhkan sebuah kekuasaan). Dia juga didenda € 600.000 (Rp 10,2 miliar), yang menurut otoritas Iran, jumlah tersebut diduga sama dengan yang dia terima untuk penelitiannya oleh lembaga-lembaga yang dituduh mencoba menggulingkan rezim Iran.
Melalui Twitter-nya, Ahmady mengatakan bahwa haknya ditolak untuk mendapatkan pengacara selama masa penahanan. "Bertentangan dengan semua ... harapan untuk pengadilan yang adil, saya dijatuhi hukuman setelah akses ke pengacara ditolak selama 100 hari penahanan dan interogasi di luar hukum, dan setelah dua sesi persidangan tidak profesional yang penuh dengan pelanggaran yudisial," cuitnya.
Pengacara Ahmady, Amir Raesian, mengatakan di Twitter bahwa mereka akan mengajukan banding atas keputusan hukuman penjara sembilan tahun itu. Alasan perbedaan durasi hukuman penjara Ahmady itu belum jelas.
Berkeliling Meninjau Keindahan Kebudayaan Iran
Siapapun yang datang ke Iran akan menemukan sejarah dan kebudayaan yang usianya ribuan tahun, juga bangunan memesona dan alam yang memukau sekaligus keramahan luar biasa.
Foto: DW/F. Schlagwein
Kota kecil Kashan yang ramah
Kota ini punya kecantikan tersendiri dengan rumah-rumah tradisional, masjid dan pasar-pasar. Lingkungan sekitar Kashan juga menawarkan berbagai hal. Terutama danau garam dan bukit-bukit di gurun pasir Maranjab layak dikunjungi.
Foto: DW/F. Schlagwein
Isfahan: Seni ada di mana-mana
Seni ada di mana-mana di Iran. Kecintaan orang Iran akan detail tidak bisa disangkal, misalnya pada kubah dan dinding bagian dalam Masjid Sheikh Lotfollah di Isfahan. Tapi di luarnyapun orang bisa menemukan berbagai warna, motif dan mosaik serta seni jalanan.
Foto: DW/F. Schlagwein
Abyaneh: Desa "merah"
Desa kecil di antara Kashan dan Isfahan ini populasinya hanya sekitar 300 orang. Namun demikian, hampir semua orang di Iran tahu kota Abyaneh. Desa dengan rumah-rumah dari tanah liat berwarna merah kecoklatan berhasil menjaga kelestarian kebudayaan dan bahasanya sendiri selama lebih dari 2.000 tahun. Sehingga banyak orang Iran menganggap desa ini mencerminkan sejarah mereka.
Foto: DW/F. Schlagwein
Gurun Lut: Sangat panas
Mungkin seperti inilah bayangan orang tentang permukaan Mars. Dasht-e Lut, atau Kalut, adalah tempat di mana tidak ada kehidupan. Menurut pengukuran suhu yang dilakukan Badan Antariksa AS, NASA tahun 2005 suhu tanah yang paling panas di sana 70,7 °C.
Foto: DW/F. Schlagwein
Yazd: Oasis di gurun
Di sebuah oasis di antara dua gurun terbesar Iran terletak kota Yazd. Ini salah satu kota paling cantik di Iran. Dulunya ini tempat karavan bertemu, dan terkenal dengan gedung-gedung bersejarah, yang masih terawat hingga sekarang.
Foto: picture alliance/Prisma
Provinsi Golestan: Pemandangan menakjubkan
Di bagian Timur Laut Iran, di luar rute yang biasa ditempuh wisatawan, terdapat provinsi Golestan. Yang harus dikunjungi adalah makam Khaled Nabi (foto). Dari sini orang bisa melihat bukit-bukit tanpa batas yang membentang hingga horison.
Foto: DW/F. Schlagwein
Shiraz: Kota favorit orang Iran
Banyak orang Iran mengatakan Shiraz adalah kota favorit mereka. Kota ini memang punya banyak lokasi cantik yang bisa dikunjungi. Antara lain makam pujangga kenamaan Hafez. Yang juga jadi pusat perhatian adalah Masjid Nasir-ol-Mol dengan jendela warna-warninya.
Foto: DW/F. Schlagwein
Persepolis: Peninggalan Persia kuno
Kota istana Persepolis terletak di sebelah utara Shiraz. Ini adalah saksi kerajaan Persia kuno, yang membentang dari Afrika Utara hingga India. Tahun 330 Sebelum Masehi, sebagian kota itu dihancurkan Aleksander Agung.
Foto: DW/F. Schlagwein
Tempat yang damai
Iran punya berbagai taman, yang tidak hanya cantik, melainkan juga menjadi tempat mendapat kedamaian bagi banyak warga Iran. Salah satu yang paling cantik adalah taman Shazdeh Mahan (foto), yang berarti taman pangeran, dekat Kerman di Iran Timur. (Ed.: ml/hp)
Foto: DW/F. Schlagwein
9 foto1 | 9
Penelitian kontroversial
Ahmady meneliti isu-isu seperti pernikahan anak dan sunat perempuan di Iran. Dia sebelumnya ditahan pada 2019 karena diduga terkait dengan lembaga yang berafiliasi dengan dinas intelijen asing, tetapi kemudian dibebaskan dengan jaminan.
Istri Ahmady mengatakan kepada Pusat Hak Asasi Manusia di Iran bahwa penelitiannya telah diterbitkan dengan persetujuan pemerintah.
Laporan kantor berita Tasnim mengatakan Ahmady telah dituduh bekerja sama dengan kedutaan besar Eropa untuk mempromosikan homoseksualitas, kunjungan ke Israel, kerja sama dan komunikasi dengan media asing musuh, infiltrasi, dan mengirimkan laporan palsu tentang Iran kepada pelapor khusus PBB tentang hak asasi manusia di Iran.
Di bawah hukum Iran, homoseksualitas dan bepergian ke Israel dianggap ilegal. Iran juga tidak mengakui kewarganegaraan ganda.
Iran telah menahan beberapa orang dengan kewarganegaraan ganda selama bertahun-tahun. Orang Inggris-Iran Nazanin Zaghari-Ratcliffe, seorang karyawan dari Thomson Reuters Foundation, dijatuhi hukuman lima tahun penjara atas tuduhan spionase.