Peneliti Menemukan Kompleks Kuil Romawi di Belanda
Rebecca Staudenmaier
23 Juni 2022
Arkeolog Belanda menyebutnya sebagai "temuan yang luar biasa". Mereka menemukan reruntuhan kompleks kuil Romawi di dekat Situs Warisan Dunia UNESCO Roman Limes.
Iklan
Para peneliti menemukan kompleks kuil Romawi berusia hampir 2.000 tahun di Belanda, demikian diumumkan para pejabat Belanda pada hari Senin (20/06).
Penemuan ini mengejutkan dan menggembirakan para arkeolog, karena ini adalah pertama kalinya kuil-kuil digali di tempat yang dulunya merupakan batas utara Kekaisaran Romawi.
Iklan
Dua kuil ditemukan
Kompleks kuil ditemukan di sebuah situs ekstraksi tanah liat di desa Herwen-Hemeling, di provinsi timur Gelderland dekat perbatasan dengan Jerman. Daerah ini terletak di dekat Situs Warisan Dunia UNESCO Roman Limes.
Arkeolog amatir menemukan beberapa artefak pada tahun 2021 dan menuntut pihak berwenang untuk melakukan penggalian yang lebih besar, kata badan warisan budaya nasional Belanda dalam sebuah pernyataan.
Tim peneliti menemukan sisa-sisa setidaknya dua kuil era Romawi yang digunakan antara abad pertama dan keempat.
Salah satunya adalah kuil Gallo-Romawi yang memiliki atap genteng dan "dinding yang dicat warna-warni" sementara yang lebih kecil terletak beberapa meter jauhnya.
Di antara artefak yang ditemukan di reruntuhan adalah sisa-sisa patung dewa-dewi, serta lubang di mana tentara Romawi menyalakan api pengorbanan yang besar. Beberapa temuan akan dipajang di museum lokal di Nijmegen, lapor kantor berita dpa.
Apa yang membuat temuan ini unik?
Biasanya, bangunan Romawi dirobohkan atau digunakan kembali untuk membangun bangunan lai, tetapi tampaknya hal ini tidak terjadi di situs Herwen-Hemeling.
"Belum pernah sebelumnya ditemukan kompleks yang begitu lengkap di Belanda," demikian badan warisan budaya nasional Belanda.
Aspek lain yang "sangat luar biasa" adalah penemuan beberapa lusin altar batu kecil tempat tentara Romawi memberikan persembahan kepada dewa-dewi mereka.
"Batu-batu ini didedikasikan untuk Hercules Magusanus, Jupiter-Serapis dan Merkurius," kata badan tersebut, menambahkan bahwa kuil-kuil itu kemungkinan digunakan selama berabad-abad.
Para peneliti juga menemukan sejumlah fragmen patung batu kapur yang "belum pernah terjadi sebelumnya".
Fosil Utuh Ichtyosaurus Ditemukan di Inggris
Petugas pemeliharaan yang mengeringkan sebuah bendungan di Rutland, Inggris menemukan fosil tulang vertebrata raksasa dari dinosaurus berusia 180 juta tahun.
Foto: Bob Nicholls/ANGLIAN WATER/PA/dpa/picture alliance
Penemuan spektakuler
Ahli paleontologi menggali fosil binatang purba raksasa ini di Midlands Timur, Inggris. Ini fosil Ichthyosaurus terbesar dan paling utuh yang ditemukan di Inggris. Namun pafa awalnya penemuan tidak dipandang spektakuler.
Foto: Matthew Power/ANGLIAN WATER/REUTERS
Rahasia di dasar sebuah bendungan
Pada Februari 2021, perusahaan Anglian Water berencana untuk mengubah tampilan kawasan lindung di tepi bendungan Rutland Nature Reserve. Saat air dikeringkan, muncul sebuah gundukan tanah seperti semenanjung.
Foto: Anglian Water/Foto: Matthew Power
Binatang yang punah jutaan tahun lalu
Ketika menelisik gundukan lebih jauh, pemimpin tim konservasi Joe Davis menemukan benda bundar yang mencuat dari lumpur. Rekannya mengira itu hanya pipa tanah liat tua, tetapi Davis mengenali benda berharga yang tertimbun lumpur.
Foto: Anglian Water/Foto: Matthew Power
Pekerjaan yang melelahkan
Dean Lomax, ahli paleontologi dan pakar ichthyosaurus (ketiga dari kanan) dan timnya mulai menggali. Tim menemukan potongan demi potongan fosil yang dieksavasi satu demi satu selama bulan Agustus. Dan akhirnya menemukan spesimen nyaris utuh binatang purba yang spektakuler.
Foto: Anglian Water/Foto: Matthew Power
Panjangnya lebih dari 10 meter
Terungkap jelas bahwa fosil itu adalah ichthyosaurus. Sejumlah kerangka hewan laut ini telah ditemukan di Inggris. Pertama kali ditemukan pada tahun 1811 oleh Mary Anning yang berusia 12 tahun dan saudara laki-lakinya. Tapi spesimen Rutland berkualitas sangat baik.
Foto: Anglian Water/Foto: Matthew Power
Spesimen yang hampir lengkap
Para ahli paleontologi melanjutkan penggalian yang melelahkan. Foto menunjukkan ujung ekor binatang itu, tampak awet dengan sangat baik untuk usianya. Ichthyosaurus hidup sekitar 90 hingga 250 juta tahun yang lalu. Ahli paleontologi memperkirakan usia spesimen ini sekitar 180 juta tahun.
Foto: Anglian Water/Foto: Matthew Power
Utuh dari kepala hingga ekor
Ukuran asli ichthyosaurus ini muncul sedikit demi sedikit. Tubuh hewan laut itu panjangnya sekitar 10 meter, kira-kira panjangnya seukuran ikan paus biru.
Foto: Matthew Power/ANGLIAN WATER/PA/dpa/picture alliance
Kepala yang menakutkan
Hewan laut lainnya mungkin takut kepada ichthyosaurus. Tengkorak besar dari fosil ini beratnya sekitar satu ton. Fosilnya terlihat seperti kepala buaya air asin yang pipih, tetapi predator ini kemungkinan jauh lebih anggun saat masih berkeliaran di laut purba.
Foto: Matthew Power/ANGLIAN WATER/PA/dpa/picture alliance
Jangan lupa Jaga jarak
Makhluk purba itu tampak seperti tersenyum pada gambar rekonstruksi. Tetapi ichthyosaurus adalah predator. Hewan dewasa memangsa vertebrata lain termasuk kura-kura dan burung, dan mungkin juga ichthyosaurus yang lebih kecil. Ichthyosaurus yang lebih kecil juga memakan kerang, hal tersebut diketahui paleontologi dari analisis isi perut fosil. (mh/as)
Foto: Bob Nicholls/ANGLIAN WATER/PA/dpa/picture alliance
9 foto1 | 9
Mengungkap lebih banyak tentang kehidupan Romawi kuno
Berdasarkan jenis prasasti pada genteng, para arkeolog percaya bahwa kompleks kuil itu terutama digunakan oleh tentara karena militer bertanggung jawab pada saat itu untuk membuat genteng.
Ujung tombak dan tombak ditemukan di dekatnya, serta sisa-sisa baju besi militer dan tali kekang kuda.
Altar-altar batu kecil dengan tulisan-tulisannya juga mengungkapkan bagaimana tentara Romawi mengucapkan terima kasih - dan apa yang mereka syukuri.
"Para perwira tinggi Romawi mendirikan lusinan batu nazar untuk berterima kasih kepada dewa atau dewi karena telah memenuhi keinginan mereka. Ini tidak selalu berhubungan dengan memenangkan pertempuran," kata badan Belanda itu. "Cukup dengan bertahan hidup di wilayah utara ini, terkadang jauh dari rumah, seringkali menjadi alasan yang cukup untuk bersyukur." (vlz/pkp)