Aksi penembakan di sebuah sekolah menengah atas di kota Graz, Austria, menewaskan setidaknya 10 orang, termasuk tersangka pelaku.
Kepolisian merespon laporan penembakan yang terjadi di salah satu sekolah menengah di Kota GrazFoto: Erwin Scheriau/APA/AFP
Iklan
Penembakan terjadi pada pukul 10 waktu setempat di sekolah menengah atas Borg Dreierschützengasse di kota Graz, selatan Austria. Operasi penyelamatan dilakukan setelah laporan masuk kepada pihak kepolisian setempat. Helikopter ikut dilibatkan dalam operasi penyelamatan para korban penembakan.
Kepolisian Steiermark mengumumkan berhasil melakukan proses evakuasi "Situasi telah kembali aman,” jelas pihaknya, "Tidak ada bahaya baru yang terdeteksi,” laporan yang dirilis pada media X.
Sebanyak sepuluh orang tewas dalam insiden penembakan ini, delapan diantaranya anak-anak dan satu orang dewasa, termasuk pelaku penembakan yang ditemukan tewas di lokasi kejadian.
Berdasarkan informasi yang dirilis lembaga penyiaran ORF, penembak diperkirakan berusia 22 tahun dan merupakan mantan pelajar sekolah tersebut. Dalam aksinya ia menggunakan dua buah senjata, yakni sepucuk pistol dan senapan gentel, serta menembak di bekas ruang kelasnya. Pelaku dikatakan memiliki persenjataan tersebut secara legal.
Rekam Kasus Penembakan Massal di AS
Aksi penembakan di Sekolah Dasar di Texas yang menewaskan 19 anak sekolah dan dua guru menjadi catatan buruk terakhir dalam rangkaian peristiwa penembakan massal di AS.
Foto: Reuters
Uvalde, Texas 2022
Seorang remaja pria berusia 18 tahun menembak mati sedikitnya 19 anak sekolah dan dua guru setelah menyerbu sebuah sekolah dasar di Texas pada 24 Mei 2022. Inilah serangan terbaru dari rangkaian pembunuhan massal di Amerika Serikat dan merupakan aksi penembakan sekolah terburuk di negara itu dalam hampir satu dekade.
Foto: Marco Bello/REUTERS
Buffalo, New York 2022
10 orang tewas ketika seorang pelaku menembakkan senjata di sebuah supermarket di New York pada 15 Mei 2022. Tiga orang lainnya luka-luka.
Foto: Scott Olson/Getty Images
Oxford Township, Michigan 2021
Seorang remaja pria berusia 15 tahun melakukan penembakan di sebuah sekolah di negara bagian Michigan pada 30 November 2021 dan menewaskan tiga pelajar.
Foto: Todd McInturf/AP Photo/picture alliance
Las Vegas, Nevada 2017
Penembakan yang terjadi pada 1 Oktober 2017 saat konser musik berlangsung di Las Vegas dilaporkan menyebabkan sedikitnya 58 orang meregang nyawa dan lebih dari 400 lainnya terluka.
Foto: Getty Images/D. Becker
Orlando, Florida 2016
Akhir pekan pada pertengahan bulan Juni 2016 menjadi saat paling mencekam bagi para pengunjung kelab malam gay Pulse Orlando, saat Omar Mateen mengarahkan senjata AR-15. Pria yang mengaku kepada 911 sebagai simpatisan ISIS tersebut membunuh 50 orang dan menyebabkan 53 lainnya terluka. Omar Mateen tewas saat baku tembak dengan polisi terjadi.
Foto: Reuters/C. Allegri
San Bernardino, California 2015
Insiden penembakan pada awal Desember 2015 itu terjadi di Inland Regional Center. Saat kejadian ada lebih dari ratusan orang di dalam gedung. Sebanyak 14 orang tewas dan 18 lainnya terluka di tangan pasangan suami istri berlatar belakang Pakistan, Syed Rizwan Farook dan Tashfeen Malik.
Foto: Getty Images/D. McNew
Sandy Hook, Connecticut 2012
Sebanyak 27 orang tewas dalam insiden penembakan di SD Sandy Hook di Newtown, Connecticut, 20 diantaranya anak-anak. Tersangka bernama Adam Lanza (20 tahun) terlebih dulu membunuh ibunya, guru TK di Sandy Hook.
Foto: Reuters
Aurora, Colorado 2012
Seorang pria melepaskan tembakan saat pemutaran perdana tengah malam film The Dark Knight Rises di sebuah bioskop di Colorado. Insiden ini menewaskan 12 orang dan melukai 58 lainnya. Pelaku diketahui bernama James Holmes, pemuda putus kuliah yang berusia 24 tahun. Kasus ini memicu perdebatan kontroversial mengenai kepemilikan senjata api di Amerika.
Foto: picture-alliance/dpa
Binghamton, New York 2009
Seorang pria bersenjata menyandera sedikitnya 40 orang di pusat imigrasi di Binghamton, New York, sebelum akhirnya membunuh 13 orang sanderaannya. Pelaku bernama Jiverly Voong (41 tahun) menembak dirinya ketika dikepung aparat keamanan.
Foto: AP
Virginia Tech, Virginia 2007
Mahasiswa asal Korea Selatan, Cho Seung-Hui, adalah pelaku penembakan di ruang kuliah Insitut Politeknik dan Universitas Negeri Virginia. Sebelum melakukan penembakan di ruang kelas, pelaku menembak dua mahasiswa di asrama kampus. Sebanyak 32 orang termasuk pelaku dan seorang mahasiwa asal Indonesia, Partahi Lumbantoruan menjadi korban tewas. (ts/vlz/hp/ha)
Foto: AP
10 foto1 | 10
Merespon hal tersebut, Kanselir Federal Austria, Christian Stocker (ÖVP), segera membentuk tim khusus untuk merespon kasus ini . "Kejadian penembakan di sebuah sekolah di Graz merupakan tragedi nasional yang sangat mengguncang seluruh negara kita,” tulis kanselir pada di Platform X.
Ucapan belasungkawa turut disampaikan oleh Presiden Uni Eropa, Ursula von der Leyen. "Sekolah adalah simbol harapan dan masa depan bagi kaum uda. Sangat berat menerima kenyataan ini ketika sekolah menjadi tempat yang mengancam nyawa dan penuh kekerasan.”
Sekitar 160 petugas penyelamat dikerahkan merespon krisis ini. Palang Merah Austria memprediksikan setidaknya 50 orang terluka.
Graz memiliki sekitar 300.000 penududuk dan merupakan ibukota dari negara bagian Steiermark.
Proyek penelitian Small Arms mencatat sekitar 30 dari 100 penduduk sipil di Austria memiliki senjata api. Meski pemerintah melarang kepemilikan senjata otomotis dan pump action namun revolver, pistol, dan senjata semi-otomatis masih diperbolehkan dengan izin khusus. Senapan dan senapan gentel diperbolehkan jika memiliki izin kepemilikan senjata api, izin menembak untuk berburu, atau merupakan anggota dari klub menembak.
Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Inggris dengan sumber Reuters dan dpa