Penemuan Senjata Kimia PD I, Sekolah di Jerman Dievakuasi
17 September 2019
Dua sekolah dekat kota Berlin dievakuasi setelah adanya penemuaan zat berbahaya di sekitar gedung sekolah tersebut. Hasil penyelidikan mengungkapkan zat berbahaya tersebut adalah zat beracun peninggalan Perang Dunia I.
Iklan
Dua sekolah di negara bagian Bradenburg, Jerman, dievakuasi sebagai langkah pencegahan atas penemuan beberapa botol berisikan zat kimia beracun yang berasal dari Perang Dunia I, Senin (16/09) waktu setempat.
Botol-botol tersebut ditemukan oleh salah seorang pekerja yang sedang menggali di sebuah lokasi konstruksi proyek dekat Leonardo Da Vinci Comprehensive School dan sebuah sekolah dasar di Postdam, dekat Berlin.
Siswa yang lebih tua diizinkan untuk meninggalkan sekolah tanpa pendampingan, sementara siswa yang lebih muda harus menunggu orang tua untuk menjemput mereka.
Jumlah dari zat kimia berbahaya tersebut sangat kecil, sehingga tidak berbahaya bagi para siswa, seperti yang diungkapkan juru bicara dewan Kota Postdam, Juliane Güldner.
Namun begitu, beberapa pekerja mengalami gangguan pernapasan. Zat kimia tersebut biasa digunakan untuk uji coba ketahanan masker gas.
Pasukan dari Explosive Ordnace Disposal (EOD) atau yang biasa kita kenal dengan istilah pasukan gegana, mengamankan botol-botol tersebut untuk dianalisis lebih lanjut.
Foto-foto yang menjadi saksi dari "bencana awal abad 20" yang juga merupakan karya seni besar. Perang Dunia I seratus tahun lalu dalam warna.
Foto: TASCHEN
Dari Kota-Kota Yang Hancur...
Di masa Perang Dunia I, fotografi terutama digunakan untuk keperluan militer dan propaganda. Gambar menunjukkan pemandangan sungai Maas dan kota Verdun yang hancur. Di pihak Jerman, dalam musim gugur 1916, 400 orang diberi wewenang mengurus pengambilan gambar dari udara. Beberapa fotografer juga mengambil foto untuk keperluan pribadi, sehingga juga mendokumentasikan momen bahagia.
Foto: TASCHEN
... sampai Matahari Terbenam dalam Damai
Penerbit TASCHEN mempublikasikan dalam album foto berjudul "Der Erste Weltkrieg in Farbe" (Perang Dunia I dalam Warna) lebih dari 320 foto berwarna. Ini hasil kumpulan dari Eropa, AS dan Australia. Mereka mendokumentasikan peristiwa masa perang ini lewat fotografi. Mulai pergerakan pertama tahun 1914 sampai perayaan kemenangan di London, New York dan Paris, 14 Juli 1919 di Arc de Triomphe.
Foto: TASCHEN
Foto Berwarna - Sebuah Pembaharuan
Foto dibuat dengan teknik autochrom, yang digagas Lumière bersaudara tahun 1904. Partikel berwarna berukuran kecil menjadi filter warna, seperti halnya dalam fotografi digital jaman sekarang. Titik-titik warga memberikan gambar kesan seperti lukisan. Tampak pada foto kapal udara Alsace milik Perancis, yang ditembak jatuh 3 Oktober 1915.
Foto: TASCHEN/LVR LandesMuseum Bonn
Di Front
Karena cara pembuatan foto autochrom perlu waktu pencahayaan cukup lama, foto-foto kerap menunjukkan skenario yang dikomposisikan dengan sempurna, dan diambil dalam jarak dekat. Di lain pihak, orang juga dapat melihat kehidupan sehari-hari ketika itu dan kengerian yang harus mereka hadapi. Foto: kendaraan bermotor untuk mentranspor meriam sebagai pertahanan udara Verdun 1916.
Foto: TASCHEN
Imbauan Menyumbang
Ini foto gudang amunisi di Perancis. Foto diambil 1918 berdasarkan pesanan dari American Committee for Devastated France (1917-1924). Komite berusaha untuk mengurangi kesengsaraan anak pengungsi Perancis. Foto-foto ini digunakan, untuk memberi gambaran tentang perang kepada warga AS dan mengumpulkan sumbangan.
Foto: Collection Mark Jacobs
Dokumentasi Pribadi untuk Keluarga
Untuk pertama kalinya, foto masa perang juga diambil untuk kepentingan pribadi, untuk kenangan atau untuk ditunjukkan kepada keluarga, dan tidak hanya untuk kepentingan propaganda. Dalam militer Perancis, pengambilan foto secara resmi dilarang, tetapi peraturan ini rupanya tidak dikontrol. Foto: tentara dalam lubang perlindungan.
Foto: TASCHEN/LVR LandesMuseum Bonn
Perang dari Udara
Dalam Perang Dunia I, untuk pertama kalinya serangan dari udara berperan besar. Foto menunjukkan pesawat perang Perancis. Inggris dan Perancis awalnya punya jumlah pesawat terbang sama seperti Jerman. Pengamatan dari udara oleh Royal Flying Corps memberi sumbangan besar, sehingga pergerakan Jerman di daerah sungai Marne bisa dihentikan.
Foto: TASCHEN
Roda Panser Bergulir
Panser pertama digunakan di musim gugur 1916 oleh tentara Inggris, untuk mendobrak fron. Ini foto panser Inggris di daerah Péronne dekat Amiens, Perancis. Sekutu bisa menggunakan sekitar 6.000 panser hingga 1918. Di Jerman, senjata itu awalnya dianggap ringan. Baru di awal tahun 1918 panser "A7V" buatan Jerman mulai digunakan.
Foto: Collection Mark Jacobs
Kecepatan Perang
Perang Dunia I mendatangkan sejumlah senjata baru. Mulai dari panser, perang dari udara, hingga penggunaan gas beracun. Tetapi penggunaan alat bermotor membuat banyak hal mudah dilaksanakan. Orang yang cedera bisa diangkut cukup cepat ke tempat pengobatan medis. Misalnya dengan mobil ambulans dari tahun 1914.
Foto: TASCHEN
Karya Seni dan Saksi
Para pionir fotografi berhasil menyelamatkan lempengan autochrom selama perang. Foto-foto mereka tidak hanya saksi "Bencana Awal Abad ke-20", ini terutama karya seni besar. Sudah saatnya karya-karya ini dipopulerkan kembali.
10 foto1 | 10
Kompleks perumahan
Proyek konstruksi di Jerman biasanya melakukan proses pemindaian terhadap bom-bom tersembunyi sebelum masuk ke tahap penggalian.
Kota Postdam diketahui banyak memiliki lapangan, yang sering digunakan pihak militer hingga tahun 1990-an.
Di beberapa lapangan tersebut sudah sering dilakukan pemindaian berkala terhadap amunisi sisa perang dan sisanya sedang dipersiapkan untuk proyek pengembangan perumahan ketika adanya penemuan tersebut, seperti yang diberitakan harian lokal Märkische Allgemeine.
Temuan rutin
Evakuasi pencegahan sering dilakukan di seluruh Jerman.
Di tahun 2015, sebuah bom di Hanover seberat 250 kg berhasil dijinakkan pada malam hari yang mengharuskan 31.000 warganya dievakuasi. Bom tersebut tidak terdeteksi selama 70 tahun terakhir di bawah sebuah bangunan sekolah.
Tahun 2014, sebuah bom di Postdam seberat 250 kg juga berhasil dijinakkan setelah melakukan evakuasi singkat kantor parlemen Brandenburg. Bom tersebut diketahui berasal dari Inggris, saat Inggris menyerang Jerman pada 14 April 1945.
Tahun 2011, sekitar 45.000 orang harus dievakuasi ketika sebuah bom peninggalan perang ditemukan di bagian barat Kota Koblenz.