Mantan PM Pakistan Imran Khan dijatuhi hukuman penjara setelah gagal melaporkan hadiah negara yang diterimanya saat berkuasa. Juru bicaranya mengatakan bahwa dia diperlakukan seperti "teroris".
Iklan
Mantan Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan tengah menghadapi kondisi sel penjara yang tidak layak, kata tim kuasa hukumnya pada hari Senin (07/08).
Khan dijatuhi hukuman tiga tahun penjara pada hari Sabtu (05/08), setelah gagal menyatakan hadiah-hadiah negara yang diterimanya saat dia berkuasa. Keputusan tersebut mendiskualifikasi Khan dari pencalonan dirinya sebagai presiden pada pemilihan umum yang dijadwalkan akhir tahun ini.
Eks PM Pakistan itu telah menghadapi lebih dari 200 kasus hukum yang menimpanya sejak dirinya digulingkan dalam mosi tidak percaya pada bulan April 2022.
Pengacara ungkap kondisi sel Khan
Juru bicara Khan untuk urusan hukum, Naeem Haider Panjutha, mengatakan kepada wartawan bahwa dirinya adalah satu-satunya orang yang diizinkan untuk bertemu Khan sejak penangkapan mantan PM Pakistan tersebut.
Iklan
Khan mengatakan kepada Panjutha saat berkunjung: "Saya diperlakukan seolah-olah saya adalah seorang teroris."
Panjutha juga mengatakan bahwa Khan dimasukkan ke dalam sel penjara yang kecil dan gelap dengan toilet terbuka. Dia mengatakan bahwa satu-satunya fasilitas di dalam sel penjara itu adalah kipas angin.
"Semangatnya tinggi dan dia akan terus berjuang untuk menegakkan hukum dengan cara apapun," tegas Panjutha.
"Dia ditahan dalam kondisi yang menyedihkan dan tidak layak bagi manusia, tapi dia masih memiliki semangat yang baik," tambah juru bicara Khan lainnya, Raoof Hasan, kepada kantor berita AFP.
Khan menyampaikan kepada Hasan untuk "mengatakan kepada orang-orang bahwa saya tidak akan berkompromi dengan prinsip-prinsip saya."
Bintang Olahraga Yang Terjun ke Politik
Imran Khan, mantan pemain kriket legendaris, memenangkan pemilihan umum Pakistan. Dia bukan satu-satunya olahragawan yang beralih menjadi politisi setelah menggantung karir olahraganya.
Foto: picture-alliance/AP Photo/K.M. Chaudary
Imran Khan – Perdana Menteri terpilih Pakistan
Imran Khan dengan partainya PTI memenangkan pemilihan umum Pakistan, Juli 2018. Sebagai pemain kriket legendaris, dia memimpin tim Pakistan sebagai kapten dan memenangkan Piala Dunia Kriket tahun 1992.
Foto: picture-alliance/AP Photo/K.M. Chaudary
George Weah — Presiden Liberia
George Weah, mewakili Koalisi untuk Perubahan Demokratis, memenangkan lebih dari 60 persen suara dalam pemilihan tahun 2017 di Liberia. Sebagai pemain sepakbola, dia pernah bergabung dengan klub AS Monaco, Paris Saint-Germain, dan AC Milan. Tahun 1995 dia dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Dunia FIFA untuk tahun itu.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Jallanzo
Manny Pacquiao — bakal mewarisi kursi Presiden Duterte?
Bintang tinju Filipina Manny Pacquiao menjadi pendukung Presiden Rodrigo Duterte sejak menanggalkan sarung tangannya. Duterte beberapa kali mengatakan, dia berharap Pacquiao, yang sekarang menjabat senator, untuk menggantikannya sekali waktu. Pacquiao membela kebijakan keras Duterte dalam perang melawan narkoba dan mengatakan, dia sendiri sempat kecanduan narkoba pada usia muda.
Foto: Getty Images/M.Dejeto
Vitali Klitschko — Walikota Kiev
Vitali, salah satu dari dua bersaudara Klitschko, memulai karir politik ketika masih mendominasi arena tinju kelas berat. Dia pmemenangkan pemilihan Walikota Kiev tahun 2014. Vitali yang fasih berbahasa Jerman dalam foto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Jerman Sigmar Gabriel tahun 2014.
Foto: picture alliance/dpa/B. von Jutrczenka
Arnold Schwarzenegger — dari Hollywood ke kursi gubernur
Terutama dikenal lewat perannya dalam film "Terminator", Arnold Schwarzenegger sebelumnya binaragawan profesional. Pada usia 23 tahun dia menjadi "Mr. Olympia" yang termuda. Tahun 2003 dia terpilih sebagai Gunernur Kalifornia yang ke 38 dan tahun 2006 terpilih lagi untuk periode kedua. Setelah itu, dia kembali berperan dalam sekuel Terminator.
Foto: picture-alliance/dpa
Ayrton Senna — aktivis melawan kemiskinan
Ratusan ribu warga Brasil berbaris mengucapkan selamat jalan pada idola mereka Ayrton Senna tahun 1994. Dia meninggal dalam kecelakaan di sirkuit San Marino. Dia pembalap mobil yang agresif. Namun di luar sirkuit, dia sangat religius, filantropis dan jadi aktivis melawan kemiskinan. Banyak yang berharap, dia akan terjun ke dunia politik setelah menanggalkan karir. (Teks: Joschka Weber/hp/rzn)
Foto: picture alliance/dpa
6 foto1 | 6
Khan bersiap menghadapi kemungkinan terburuk
Para pengacara Khan mengajukan permohonan banding pada hari Selasa (08/08) di Pengadilan Tinggi Islamabad, setelah mengunjunginya di penjara untuk mendapatkan surat kuasa, ungkap Hasan.
Hasan mengatakan bahwa eks PM Pakistan itu juga telah siap untuk menghadapi situasi yang lebih berat lagi.
Tim kuasa hukum Khan meminta Pengadilan Tinggi Islamabad untuk memberikan fasilitas dalam sel penjara yang lebih baik, mencakup meja, kursi, televisi, tempat tidur pribadi, pakaian, dan makanan.
Para pengacaranya juga meminta agar Khan diberikan izin untuk bertemu dengan istri, tim kuasa hukum, dan anggota-anggota senior partainya, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI).
"Kami berharap dapat memperoleh banding dan keputusan saat ini akan ditangguhkan, serta diskualifikasi akan segera dicabut," tambah Hasan.