Pengadilan Angola Sita Harta Perempuan Terkaya Afrika
1 Januari 2020
Sebuah pengadilan di Angola memerintahkan pembekuan rekening bank Isabel dos Santos atas tuduhan korupsi lebih dari US$ 1 miliar. Putri mantan presiden Angola itu dijuluki perempuan terkaya Afrika.
Iklan
Jaksa penuntut umum Angola hari Selasa (31/12) mengatakan, rekening bank milik Isabel dos Santos, putri mantan penguasa Angola, Jose Eduardo dos Santos, dibekukan sesuai dengan perintah pengadilan.
Pengadilan bertindak dalam penyelidikan kasus korupsi dan penyimpangan yang melibatkan perusahaan negara, termasuk raksasa minyak Sonangol dan sebuah perusahaan berlian, Sodiam, yang dijalankan Isabel dos Santos,.
"Negara melalui perusahaannya ... mentransfer sejumlah besar mata uang asing ke perusahaan di luar negeri, dan penerima dananya adalah terdakwa, tetapi mereka tidak pernah mengembalikannya lagi kepada negara" kata pengadilan dalam amar putusannya tanggal 23 Desember.
"Para terdakwa mengakui keberadaan utang itu, tetapi menyatakan mereka tidak memiliki sarana untuk membayar.", demikian disebutkan lebih lanjut.
Korupsi "Sang Putri"
Isabela dos Santos, yang disebut-sebut sebagai perempuan terkayai Afrika, adalah anak perempuan Jose Eduardo dos Santos yang berkuasa di Angola hampir 30 tahun, dari 1979 sampai 2017.
Isabela dan suaminya Sindika Dokolo sedang diselidiki dalam kasus korupsi yang jumlahnya lebih dari satu miliar US dolar. Selain rekening bank, pengadilan juga membekukan kepemilikan mereka di beberapa perusahaan Angola. Karena sepak terjangnya sebagai anggota keluarga presiden, Isabela juga dijuluki "Sang Putri."
Isabela Dos Santos mengumpulkan banyak uang melalui saham di perusahaan-perusahaan besar Angola, termasuk bank dan perusahaan telekomunikasi Unitel. Dia juga memimpin perusahaan minyak Sonangol - yang merupakan ujung tombak ekonomi Angola yang bergantung pada ekspor minyak - sebelum kemudian dipecat oleh pengganti ayahnya, Presiden Joao Lourenço tak lama setelah dia naik jabatan pada tahun 2017.
Dokumen pengadilan menyatakan bahwa pasangan itu, bersama dengan Mario da Silva, ketua Banco de Fomento Angola (BFA), bank swasta terbesar kedua di negara Afrika itu, telah menyebabkan kerugian negara lebih dari 1 miliar US Dolar.
Memburu uang negara
Perintah pengadilan mengatakan bahwa bank sentral akan memastikan bahwa tidak ada dana meninggalkan rekening bank pribadi dari tiga tersangka.
Presiden Joao Lourenço mengakhiri kekuasaan Jose Eduardo dos Santos selama hampir 40 tahun pada 2017. Sejak itu dia berusaha membatasi pengaruh mantan dinasti penguasa Angola itu, dan memulihkan aset negara yang hilang.
Mantan presiden Jose Eduardo dos Santos menuduh pemerintahan baru melakukan "penindasan" terhadap keluarganya. Isabel Dos Santos dan keluarganya hengkang meninggalkan Angola ke Eropa tahun 2017 dengan alasan, dia menghadapi ancaman pembunuihan. Dia sebelumnya membantah melakukan kesalahan selama ayahnya menjabat sebagai presiden.
Sekalipun memiliki cadangan minyak, gas, dan mineral yang besar, mayoritas penduduk Angola hidup dalam kemiskinan dan terus bergantung pada sektor pertanian untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
Koruptor Paling Tamak Dalam Sejarah
Hampir tidak ada diktatur di dunia yang tidak menilap uang negara. Tapi ketika sebagian puas dengan vila atau jet pribadi, yang lain rakus tanpa henti. Berikut daftar koruptor yang paling getol mengumpulkan uang haram
Foto: AP
#1. Soeharto, Indonesia
Selama 32 tahun berkuasa di Indonesia, Suharto dan keluarganya diyakini menilap uang negara antara 15 hingga 35 miliar US Dollar atau sekitar 463 trilyun Rupiah. Jendral bintang lima ini lihai menyembunyikan kekayaannya lewat berbagai yayasan atau rekening rahasia di luar negeri. Hingga kini kekayaan Suharto masih tersimpan rapih oleh keluarga Cendana
Foto: picture alliance/CPA Media
#2. Ferdinand Marcos, Filipina
Ferdinand Marcos banyak menilap uang negara selama 21 tahun kekuasaanya di Filipina. Menurut Transparency International, ia mengantongi setidaknya 10 milyar US Dollar. Terutama isterinya, Imelda, banyak menikmati uang haram tersebut dengan mengoleksi lebih dari 3000 pasang sepatu. Imelda kini kembali aktif berpolitik dan ditaksir memiliki kekayaan sebesar 22 juta USD
Foto: picture-alliance/Everett Collection
#3. Mobutu Sese Seko, Zaire
Serupa Suharto, Mobutu Sese Seko berkuasa di Zaire selama 32 tahun. Sang raja lihai memainkan isu invasi negara komunis Angola untuk mengamankan dukungan barat. Ketika lengser, Mobutu Sese Seko menilap hampir separuh dana bantuan IMF sebesar 12 milyar US Dollar untuk Zaire dan meninggalkan negaranya dalam jerat utang.
Foto: AP
#4. Sani Abacha, Nigeria
Cuma butuh waktu lima tahun buat Sani Abacha untuk mengosongkan kas Nigeria. Antara 1993 hingga kematiannya tahun 1998, sang presiden meraup duit haram sebesar 5 milyar US Dollar atau sekitar 66 trilyun Rupiah. Sesaat setelah meninggal, isterinya lari ke luar negeri dengan membawa 38 koper berisi uang. Polisi kemudian menemukan perhiasan senilai jutaan dollar ketika menggeledah kediaman pribadinya
Foto: I. Sanogo/AFP/Getty Images
#5. Slobodan Milosevic, Serbia
Slobodan Milosevic yang berkuasa di Serbia antara 1989-1997 dan kemudian Yugoslavia hingga 2000 tidak cuma dikenal berkat serangkaian pelanggaran HAM berat yang didakwakan kepadanya, melainkan juga kasus korupsi. Selama berkuasa Milosevic diyakini menilap uang negara sebesar 1 milyar US Dollar atau sekitar 13 trilyun Rupiah.
Foto: picture-alliance/dpa/dpaweb
#6. Jean-Claude Duvalier, Haiti
Selama 15 tahun kekuasaannya di Haiti, Jean-Claude Duvalier tidak cuma bertindak brutal terhadap oposisi, tetapi juga rajin mengalihkan uang negara ke rekening pribadinya di Swiss. Saat kembali dari pengasingan 2011 silam, Duvalier didakwa korupsi senilai 800 juta US Dollar.
Foto: picture-alliance/AP/Dieu Nalio Chery
#7. Alberto Fujimori, Peru
Alberto Fujimori berkuasa selama 10 tahun di Peru. Buat pendukungya, dia menyelamatkan Peru dari terorisme kelompok kiri dan kehancuran ekonomi. Tapi Fujimori punya sederet catatan gelap, antara lain menerima uang suap dan berbagai tindak korupsi lain. Menurut Transparency International ia mengantongi uang haram sebesar 600 juta US Dollar atau sekitar 8 trilyun Rupiah.