Cina Bebaskan Pria Dituduh Membunuh Setelah 27 Tahun Dibui
Melissa Sou-Jie Van Brunnersum
6 Agustus 2020
Zhang Yuhuan jadi narapidana terlama yang secara keliru dihukum atas tuduhan pembunuhan terhadap dua bocah laki-laki. Setelah 27 tahun ia akhirnya dibebaskan karena tidak terbukti bersalah.
Iklan
Pengadilan di bagian Cina tenggara telah membebaskan Zhang Yuhuan dari tuduhan pembunuhan setelah 27 tahun dipenjara.
Pengadilan Tinggi Jiangxi pada hari Selasa (04/08) memutuskan Zhang tidak bersalah, dengan alasan tidak adanya cukup bukti untuk membuktikan tuduhan kepadanya. Media-media Cina melaporkan hal ini secara luas, dengan tayangan televisi di sana menyiarkan pertemuan Zhang dengan keluarganya.
Seorang hakim sebelumnya membatalkan putusan semula di mana pria berusia 52 tahun itu divonis hukuman mati.
Dalam sebuah pernyataan, Hakim Tian Ganlin menyatakan: "Setelah kami meninjau materi, kami menemukan tidak ada bukti langsung yang dapat membuktikan tuduhan terhadap Zhang. Jadi kami menerima saran jaksa dan menyatakan Zhang tidak bersalah."
Setelah putusan diumumkan, pengadilan Jiangxi meminta maaf kepada Zhang dan memberi tahu dia tentang haknya untuk mengajukan kompensasi negara atas dakwaan yang salah.
"Saya akan menegosiasikan jumlah pasti kompensasi dengan klien saya," kata Wang Fei, pengacara Zhang, kepada China Daily. "Kami juga berencana untuk meminta mereka yang melakukan kekeliruan yudisial dalam kasus ini bertanggung jawab."
Seorang warga lokal dari Jinxian di Nanchang, di provinsi Jiangxi, mengatakan Zhang sebagai narapidana yang secara keliru paling lama dihukum di negara itu.
Keadilan datang “sedikit terlambat“
Pada bulan Oktober 1993, mayat dua bocah laki-laki ditemukan di waduk di sebuah desa di Jinxian. Polisi mengidentifikasi Zhang, yang merupakan tetangga kedua korban, sebagai tersangka utama dan menahannya beberapa hari kemudian.
Pada Januari 1995, Pengadilan Menengah Rakyat Nanchang menghukum mati Zhang dengan tuduhan pembunuhan berencana, tetapi memperbolehkan hukumannya diubah menjadi penjara seumur hidup setelah dia menjalani hukuman dua tahun.
Menurut media lokal, Zhang mengaku bersalah kepada polisi pada saat itu tetapi kemudian menyatakan bahwa dia telah disiksa dan akhirnya mengaku tidak bersalah di pengadilan. Dia juga mengajukan banding beberapa kali. Setelah dibebaskan minggu ini, dia berterima kasih kepada otoritas Cina karena memberikan keadilan yang muncul "sedikit terlambat".
Pengadilan menilai tidak mungkin membuktikan bahwa karung dan tali rami yang ditemukan di tempat kejadian perkara dan diidentifikasi sebagai alat yang digunakan untuk membunuh itu terhubung ke Zhang, lapor Xinhua.
7 Pembunuhan yang Guncang Dunia
Berlatar belakang rasisme, kefanatikan, kebencian, ambisi, berikut beberapa kasus pembunuhan yang dicatat oleh sejarah serta juga mengubah sejarah.
Foto: Fotolia
Julius Caesar
Sekelompok senator, yang diperkirakan berjumlah 50 sampai 60 orang, menjalankan rencana mereka untuk menghabisi kaisar Romawi, Julius Caesar. 23 tusukan belati menghujam tubuh, menewaskan diktator Romawi ini pada 15 Maret 44 SM. Marcus Junius Brutus dianggap sebagi pemimpin konspirasi pembunuhan, yang menyebabkan meletusnya perang saudara sampai tahun 30 SM.
Foto: Hulton Archive/Getty Images
Franz Ferdinand
Pewaris Kekaisaran Austria-Hongaria ini tewas ditembak saat mobilnya melintasi Jembatan Latin di Sarajevo pada 28 Juni 1914. Aksi pembunuhan yang dilancarkan oleh Gavrilo Princip, anggota kelompok nasionalis Serbia, Mlada Bosna, dianggap sebagai salah satu pemicu pecahnya Perang Dunia I.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Abraham Lincoln
Presiden AS ke-16 ini dianggap sebagai salah satu tokoh yang memiliki andil besar untuk mengakhiri perang saudara yang berlangsung antara tahun 1861 dan 1865. Di bawah pemerintahannya, praktek perbudakan di Amerika Serikat dihapuskan. Lincoln tewas dibunuh pada 14 April 1865, menjadikannya tercatat sebagai presiden Amerika Serikat pertama yang meninggal akibat pembunuhan.
Foto: National Archives/Newsmakers
Martin Luther King Jr
Penerima Nobel Perdamaian termuda yang memperjuangkan persamaan hak warga kulit hitam di Amerika Serikat ini meninggal pada usia 39 tahun. 4 April 1968, sebutir peluru menerjang kepalanya saat ia sedang berdiri di balkon lantai 2 Lorraine Motel di Memphis. Pidatonya yang masih terus dikenang: Saya memiliki impian, pidato 17 menit yang menyerukan kesetaraan ras dan diakhirinya diskriminasi.
Foto: William H. Alden/Evening Standard/Getty Images
John Lennon
Musisi Inggris yang bersama The Beatles telah mencatatkan sejarah musik ini tewas dibunuh oleh Mark David Chapman pada 8 Desember 1980. Empat dari lima tembakan yang dilepaskan Mark David Chapman bersarang ditubuh John Lennon saat pentolan The Beatles itu memasuki gedung tempat tinggalnya di Manhattan, New York.
Foto: Keystone Features/Getty Images
Mahatma Gandhi
Dianggap sebagai pemimpin terbesar India, memperjuangkan kemerdekaan negaranya dengan gerakan tanpa kekerasan serta aksi demonstrasi damai. Bapak Nasional India ini tewas dibunuh oleh Vinayak Godsa Nathuram pada 30 Januari 1948. Sejak 1934, Mahatma Gandhi luput dari lima upaya pembunuhan.
Foto: AP
John F. Kennedy
22 November 1963, dunia dikagetkan oleh berita kematian John F. Kennedy. Presiden Amerika Serikat ke-35 ini ditembak oleh Lee Harvey Oswald, saat melakukan parade dengan mobil kap terbuka di Dallas.