1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pengadilan Jerman: Acara Tradisi Tak Boleh Larang Perempuan

30 Juli 2021

Selama 500 tahun, hanya pria yang diperbolehkan ikut kompetisi menangkap ikan di kota Memmingen di Jerman. Tapi kini pengadilan memutuskan, larangan keikutsertaan perempuan harus dihapus.

Acara tradisi tahunan Fischertag di Memmingen
Acara tradisi tahunan Fischertag di MemmingenFoto: picture-alliance/dpa/K.-J. Hildenbrand

Kompetisi memancing di kanal air kota Memmingen di negara bagian Bayern selama ini hanya boleh diikuti oleh pria, dalam rangka perayaan Hari Nelayan Fischertag. Tradisi Jerman di kota ini sudah berlangsung selama 500 tahun. Tapi pengadilan sekarang memutuskan, kompetisi tradisional Fischertag yang diadakan setiap tahun itu harus mengizinkan perempuan untuk berpartisipasi.

Setiap tahun di kota Memmingen akan diramaikan dengan pesta tradisional Fischertag. Ratusan pria melompat ke kanal kota untuk mencoba menangkap ikan, sebelum kanal itu dikeringkan untuk dibersihkan. Orang yang menangkap ikan terbanyak akan dinyatakan sebagai "Raja Nelayan".

Penyelenggara kompetisi tradisional itu, klub Fischertagsverein, mengatakan tradisi itu sudah ada sejak abad ke-16. Statuta klub yang kemudian dibuat tahun 1931 secara eksplisit membatasi partisipasi hanya untuk kaum pria yang telah tinggal di kota Memmingen setidaknya selama lima tahun. Perempuan biasanya hanya berdiri di tepi kanal dan memegang ember untuk menampung ikan.

Tapi seorang perempuan anggota klub, Christiane Renz, menggugat klub setelah dia ditolak untuk berpartisipasi. Pengadilan negara bagian Bayern hari Rabu (28/7) memenangkan gugatannyanya. Klub Fischertagsverein belum memutuskan, apakah akan mengajukan banding ke Mahkamah Agung Jerman.

Christiane Renz menggugat tradisi yang melarang partisipasi perempuan di MemmingenFoto: Karl-Josef Hildenbrand/dpa/picture alliance

Apa alasan hakim memenangkan gugatan?

Hakim ketua Konrad Bess dalam putusannya mengatakan, klub memang berhak menentukan aturan partisipasi, tetapi jika aturan itu memperlakukan anggota secara berbeda, maka hal ini hanya bisa dibenarkan kalau ada alasan yang berkaitan dengan tujuan organisasi.

Pengadilan mengatakan, tujuan Fischertagsverein sesuai anggaran dasarnya adalah melayani sejarah lokal, budaya dan perlindungan lingkungan. Tujuan itu tidak membenarkan adanya perlakuan diskriminatif terhadap anggotanya.

Pengadilan Bayern juga memutuskan bahwa acara tersebut bukanlah reproduksi satu banding satu dari tradisi aslinya, itu berarti bahwa perempuan boleh berpartisipasi, tanpa mengabaikan tujuan klub untuk melestarikan sejarah lokal.

Bagaimana reaksi warga?

Ketua Fischertagsverein Michael Ruppert menerangkan, keputusan pengadilan "dapat mempengaruhi banyak klub di seluruh Jerman." Dia mengatakan, putusan itu "sayangnya tidak mengedepankan hak otonomi klub," yang juga dilindungi oleh undang-undang.

Asosiasi Pelestarian Warisan Budaya Negara Bagian Bayern "Bayerischer Landesverein für Heimatpflege" menyerukan ketenangan setelah putusan pengadilan atas kasus tersebut, dengan mengatakan adalah "wajar dan sehat" untuk mengubah tradisi.

Juru bicara Landesverein Michael Ritter mengatakan, asumsi bahwa kebiasaan dan tradisi tidak boleh berubah adalah kesalahpahaman sejarah. "Kita harus mengakui bahwa tidak ada kerugian dalam perubahan - malah ada keuntungan," katanya.

Penggugat Christiane Renz menyambut baik keputusan tersebut, dengan mengatakan "sepatunya sudah siap," dan berjanji untuk tampil

Walikota Memmingen Manfred Schilder berjanji bahwa acara tersebut sekarang akan berubah.

hp/gtp (dpa, ap, epd, kna)

 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait