Pengadilan kejahatan perang Kamboja yang didukung PBB nyatakan Khmer Merah laksanakan genosida saat berkuasa 1975-1979. Dua pemimpin seniornya juga dinyatakan laksanakan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Iklan
Lewat sebuah vonis bersejarah, tribunal kejahatan perang Kamboja yang disokong PBB menyatakan, dua mantan pemimpin Khmer Merah dinyatakan bersalah melaksanakan genosida.
Pengadilan menemukan bukti kuat bahwa genosida dilaksanakan terhadap warga etnis Vietnam dan warga Muslim Cham. Demikian dinyatakan hakim ketua Nil Nonn. Ini adalah pertama kalinya tribunal yang sudah berjalan lama, menjatuhkan vonis semacam itu.
Nuon Chea (92) dan Khieu Samphan (87) (gambar utama) adalah dua pemimpin senior rezim berdarah yang dipimpin Pol Pot, yang masih hidup. Mereka sudah menjalani hukuman seumur hidup karena bertanggungjawab atas pemindahan paksa dan hilangnya orang secara masal.
Monumen Mengenang Korban Rezim Komunisme
Hingga Tembok Berlin runtuh tahun 1989, sekitar sepertiga warga dunia masih hidup di bawah rezim komunis. Melalui monumen dan karya seni, negara-negara berikut ingin menegaskan kalau para korban tidak dilupakan.
Foto: Bundesstiftung zur Aufarbeitung der SED-Diktatur
Kamboja: Korban Khmer Merah
Diperkirakan 2,2 juta orang Kamboja dibunuh selama pemerintahan teror Khmer Merah yang berhaluan komunis. Jumlah ini setara dengan separuh populasi negara itu. Setelah diinvansi oleh tentara Vietnam yang juga komunis, sisa-sisa jenazah manusia dan tengkorak dipamerkan kepada masyarakat guna memperingati kejahatan perang. Bahkan hingga kini, diduga masih ada kuburan massal yang belum ditemukan.
Foto: Bundesstiftung zur Aufarbeitung der SED-Diktatur
Jerman: Memorial Hohenschönhausen
Lebih dari 11.000 orang dipenjara antara tahun 1951 hingga 1989 di pusat penahanan polisi rahasia Jerman Timur (Stasi). Sebelumnya, bangunan di area Berlin Hohenschönhausen ini digunakan oleh tentara pendudukan Soviet sebagai kamp khusus untuk orang-orang yang dituduh melawan rezim. Dari sana, para tahanan diangkut ke kamp kerja paksa Gulag, banyak yang mati karena kelaparan dan kelelahan.
Foto: picture alliance/dpa/P. Zinken
Korea: "Jembatan Kebebasan"
Jembatan di atas Sungai Imjin ini didirikan awal abad ke-20, dan menjadi satu-satunya jembatan yang menghubungkan Korea Utara dengan Selatan. Jembatan ini juga memegang peran besar bagi kepentingan militer selama Perang Korea tahun 1950-1953. Dari sisi selatan melalui dermaga kayu Anda dapat mencapai perbatasan. Banyak pengunjung yang meninggalkan bendera dan pesan pribadi di tempat ini.
Foto: Bundesstiftung zur Aufarbeitung der SED-Diktatur
Republik Ceko: Memorial untuk para korban
Tujuh patung perunggu berdiri di tangga putih di kaki Bukit Petřin di Praha. Diresmikan tahun 2002, monumen ini dibuat oleh pematung yang juga mantan tahanan politik, Olbram Zoulbek. Monumen ini tidak hanya didedikasikan bagi mereka yang "dipenjarakan atau dieksekusi tetapi juga bagi semua orang yang hidupnya hancur oleh rezim totalitarian."
Foto: Bundesstiftung zur Aufarbeitung der SED-Diktatur
Kazakhstan: Korban kelaparan
Sekitar 1,5 juta orang dari etnis Kazakh mati karena kelaparan tahun 1932-1933. Tragedi ini terjadi diantaranya karena kegagalan sistem pertanian kolektif yang dipaksakan oleh rezim Soviet. Patung di Ibukota Astana ini dibuat untuk mengenang para korban dan diresmikan 31 Mei 2012, yang merupakan hari nasional untuk memperingati para korban penindasan politik.
Foto: Dr. Jens Schöne
Georgia: Museum pendudukan Uni Soviet
Di kota kelahirannya di Gori, Georgia, diktator Soviet Joseph Stalin menjadi pahlawan dan ada museum yang memakai namanya. Ini terjadi dalam jangka waktu 65 tahun setelah kematiannya dan 27 tahun setelah Georgia kembali merdeka. Namun saat ini ada rencana untuk mengubah isi pameran di museum karena kejahatan Stalin menjadi isu sentral di Museum Nasional Georgia di Tbilisi sejak 2006.
Foto: Bundesstiftung zur Aufarbeitung der SED-Diktatur
Amerika Serikat: Para korban di desa Katyn
Pada 1940, Soviet membunuh sekitar 4.400 tahanan perang Polandia, utamanya para perwira, di sebuah hutan dekat desa Katyn di Rusia. Di Polandia, pembantaian ini identik dengan serangkaian pembunuhan massal. Inisiatif pendirian monumen di New Jersey ini diawali oleh seorang migran Polandia di AS untuk mengenang semua korban komunisme Soviet. (ae)
Foto: Dr. Jens Schöne
7 foto1 | 7
Hari ini, Jumat (16/11) tribunal juga menyatakan mereka bersalah melaksanakan kejahatan atas kemanusiaan dan melanggar sejumlah poin yang ditetapkan dalam Konvensi Jenewa. Untuk itu mereka kembali dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Pembunuhan masal
Khieu Samphan dinyatakan bersalah hanya atas genosida warga Vietnam. Ia tidak dinyatakan bersalah bagi genosida warga Muslim Cham karena tidak adanya bukti.
Lebih dari 1,7 juta warga Kamboja, yaitu hampir seperempat dari populasinya, tewas antara tahun 1975 dan 1979, saat Pol Pot, yang dikenal dengan sebutan "Saudara Nomor 1", berusaha mengubah Kamboja menjadi republik agraria sosialis secara paksa.
Daftar Pelanggaran HAM yang Belum Terselesaikan
Sejumlah kasus pelanggaran HAM di Indonesia berat tersandung oleh sikap batu lembaga negara. Kejaksaan Agung seringkali menjadi kuburan bagi keadilan. Inilah sebagian kasus besar yang masih menjadi PR buat pemerintah.
Foto: AFP/Getty Images/Dewira
Tragedi Trisakti
Pada 12 Mei 1998 demonstrasi mahasiswa menuntut pengunduran diri Suharto memuncak di kampus Universitas Trisakti, Jakarta. Komnas HAM mencatat jumlah korban kekerasan oleh aparat keamanan mencapai 685 orang, sementara tiga meninggal dunia akibat tembakan. Ironisnya berkas penyelidikan yang dikirimkan ke Kejaksaan Agung dinyatakan hilang pada Maret 2008 oleh Jampidsus Kemas Yahya Rahman.
Foto: picture-alliance/NurPhoto/D. husni
Semanggi Berdarah
Kejaksaan Agung di bawah kendali Hendarman Supandji menjadi jalan buntu pengungkapan kasus pelanggaran HAM 1998. Berkas laporan Komnas HAM terhadap kasus kekerasan aparat yang menewaskan 17 orang (Semanggi I) dan melukai 127 lainnya pada November 1998 menghilang tak berbekas. Setahun berselang tragedi kembali berulang, kali ini korban mencapai 228 orang.
Foto: picture alliance/dpa
Hilangnya Widji Tukul
Satu per satu aktivis pro demokrasi menghilang tanpa jejak menjelang runtuhnya kekuasaan Suharto, termasuk di antaranya Widji Thukul. Ia diduga diculik aparat keamanan setelah dinyatakan buron sejak peristiwa Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli 1996 (Kudatuli). Kasus Widji Thukul mewakili puluhan aktivis yang sengaja dilenyapkan demi kekuasaan.
Foto: Wahyu Susilo
Pembantaian 1965
Antara 500.000 hingga tiga juta nyawa simpatisan PKI melayang di tangan militer dan penduduk sipil setelah kudeta yang gagal pada 1965. Hingga kini upaya pengungkapan tragedi tersebut tidak pernah menyentuh pelaku. Adalah sikap membatu TNI yang melulu menjadi sandungan bagi penuntasan tragedi 1965.
Petaka di Wamena
Tragedi Wamena berawal dari penyerangan gudang senjata oleh orang tak dikenal yang menewaskan 2 anggota TNI pada April 2003. Aksi penyisiran yang kemudian dilakukan aparat menewaskan 9 penduduk sipil, sementara 38 luka berat. Seperti kasus sebelumnya, laporan penyelidikan Komnas HAM ditolak Kejagung dengan alasan tidak lengkap. TNI juga dituding menghalangi penyelidikan kasus tersebut.
Foto: picture-alliance/AP/dpa/A. Vembrianto
Pembunuhan Munir
Sosok yang sukses membongkar pelanggaran HAM berat oleh Tim Mawar dan mengakhiri karir Danjen Kopassus Prabowo Subianto ini meninggal dunia setelah diracun dalam perjalanan menuju Belanda. Pollycarpus Budihari Priyanto dinyatakan bersalah dan divonis 14 tahun penjara. Namun hingga kini kejaksaan sulit memburu tersangka utama yakni Muchdi Pr. yang dikenal dekat dengan Prabowo.
Foto: AFP/Getty Images/Dewira
6 foto1 | 6
Tribunal PBB, yang secara resmi disebut Extraordinary Chambers in the Courts of Cambodia, didirikan tahun 1997. Tetapi proses pengadilan berjalan tersendat-sendat akibat merosotnya kesehatan para tertuduh dan intervensi politik.
Pengadilan hanya menjatuhkan vonis terhadap tiga orang. Banyak orang menduga, vonis yang dijatuhkan hari ini adalah yang terakhir yang dijatuhkan tribunal, mengingat Perdana Menteri Hun Sen yang dulu juga anggota Khmer Merah, mengklaim investigasi selanjutnya bisa mengancam stabilitas negara.
Pol Pot, pemimpin rezim berdarah Khmer Merah, meninggal 1998 dalam usia 72 tahun ketika dalam tahanan rumah, sebelum ia bisa diserahkan kepada tribunal internasional manapun. Banyak orang mengatakan, ia melaksanakan bunuh diri dengan meminum obat-obatan.
My Lai - Monumen Kejahatan Perang Amerika
Dunia murka ketika prajurit Amerika Serikat membantai lebih dari 500 penduduk desa My Lai di tengah perang Vietnam 1968. Meski terbukti sebagai kejahatan perang, pelakunya kemudian diampuni oleh pemerintah di Washington
Foto: picture-alliance/dpa
Frustasi Berbuah Petaka
Memasuki dekade kedua Perang Vietnam, militer AS mulai kehabisan sabar menghadapi taktik gerilaya prajurit Viet Cong. Pada saat itulah sebuah satuan tempur pimpinan Letnan Kolonel Frank A. Barker diterjunkan ke selatan buat menguasai desa My Lai dan mengidentifikasi pejuang komunis. Saat itu komando sentral militer beranggapan setiap penduduk sipil harus dicurigai berpihak pada musuh
Foto: AP
Balas Dendam
Dalam operasi rahasia tersebut militer AS terutama membidik Batalyon 48 Vietcong yang diperkirakan bercokol di kawasan Son yang juga mencakup desa My Lai. Saat itu militer AS baru saja kehilangan lebih dari 4000 serdadunya dalam Serangan Tet yang dilancarkan Vietcong.
Foto: Getty Images
Bakar dan Hancurkan
Letkol Barker kemudian memerintahkan serdadunya untuk berlaku agresif, antara lain dengan membakar rumah, membunuh hewan ternak, meracuni sumber air dan membakar persediaan beras penduduk desa. Namun apa yang dilakukan tentara AS kemudian adalah melenyapkan desa My Lai dari peta.
Foto: picture alliance/CPA Media
Kengerian di Tanggal 16 Maret
Penduduk desa sedang bersiap pergi ke pasar ketika prajurit AS berdatangan. Tanpa aba-aba mereka mulai menusuki penduduk dengan bayonet, menjajarkan mereka di tembok lalu dilempar granat, mengeksekusi satu per satu dengan tembakan di kepala. Pembantaian itu sempat dihentikan saat jeda makan siang.
Foto: AP
Pahlawan dari Langit
Tidak semua serdadu AS ikut serta dalam pembantaian My Lai. Beberapa menolak membunuh. Pembantaian baru berakhir setelah pilot helikopter Hugh Thompson mengancam akan menembaki serdadu jika tetap melanjutkan pembunuhan. Ia berhasil menyelamatkan sebelas perempuan dan anak-anak. Kembali ke markas Thompson melaporkan aksi pembantaian yang ditanggapi oleh militer AS dengan menarik pasukan dari My Lai
Foto: AP
Tertutup Hingga Diungkap
Militer awalnya berusaha menutup-nutupi tragedi di My Lai dari publik. Laporan pertama yang muncul cuma menyebut angka 20 warga sipil. Baru ketika salah satu perwira yang terlibat, William L. Calley, diajukan ke mahkamah militer 14 bulan kemudian, media AS mulai mengendus sebuah skandal. Terutama laporan wartawan investigatif AS, Seymour Hersh, akhirnya mengungkap kejahatan perang tersebut.
Foto: AP
Tanpa Konsekuensi
Selain Calley, tidak ada prajurit lain yang terlibat pembantaian My Lai yang didakwa oleh pengadilan militer. Calley yang divonis hukuman kurung seumur hidup kemudian mendapat pengampunan dari Presiden Richard Nixon. Namun pembantaian My Lai kemudian mengubah animo warga Amerika Serikat dan memicu aksi demonstrasi anti perang.