Salah seorang tersangka pelaku Holocaust diseret ke pengadilan, 70 tahun setelah Perang Dunia II berakhir. Oskar Gröning (93) didakwa membantu pembunuhan dalam 300.000 kasus di kamp konsentrasi Auschwitz.
Iklan
Oskar Gröning yang mantan anggota Waffen-SS NAZI dulu bertugas sebagai penanggung jawab admistrasi harta kekayaan kaum Yahudi berupa emas, perhiasan dan kertas berharga yang disita di kamp konsentrasi Auschwitz. Ia dijuluki "pemegang buku Auschwitz". Ia berulangkali menyatakan dirinya tidak bersalah dan tidak pernah membunuh satu orangpun.
Tapi hari Selasa 21 April 2015 ini di Lüneburg digelar proses yang diperkirakan pengadilan terbesar terakhir terdakwa NAZI di Jerman. Gröning yang saat ini berusia 93 tahun didakwa membantu pembunuhan dalam 300.000 kasus di kamp konsentrasi Auschwitz.
Dakwaan kejaksaan Hannover, yang bertanggung jawab untuk kasus pengejaran penjahat NAZI, dibatasi berdasar bukti dari yang disebut "Aksi Hongaria", yakni peristiwa deportasi 450.000 orang Yahudi dari Hongaria ke kamp konsentrasi Auschwitz dari tanggal 16 Mei hingga 11 Juli 1944. Sekitar 300.000 kaum Yahudi langsung dibantai di kamar gas kamp maut itu.
Pembantu mesin pembunuh
Gröning pada saat itu juga bertugas sebagai petugas penyortir tahanan Yahudi. Ia ikut menentukan, siapa yang "mampu bekerja" dan siapa yang "tidak berguna". Sebagai pejabat di kamp maut Auschwitz, ia juga tahu persis bahwa seleksi tersebut berarti hukuman mati dalam kamar gas bagi yang berstatus "tidak berguna".
Auschwitz - Menengok Kekejaman Sebuah Kamp
Kamp konsentrasi Auschwitz berhasil dibebaskan pasukan Soviet, 27 Januari 1945. Sejak tahun 1996, tanggal ini dijadikan sebagai hari peringatan bagi para korban kekejaman Nationalsozialismus (Nazi).
Foto: AP
Pembebasan
75 tahun lalu, Tentara Merah berhasil membebaskan kamp konsentrasi dan kamp pemusnahan Auschwitz-Birkenau. Antara tahun 1940-1945, lebih dari satu juta orang, kebanyakan warga Yahudi, tewas dibunuh di kamp ini. Ketika tentara Soviet membebaskan kamp, mereka hanya menemukan sekitar 7000 orang yang selamat. Tampak dalam foto yang diambil Januari 1945, tiga orang penghuni kamp yang berhasil selamat.
Foto: AP
Hampir Mati Kelaparan
10 hari sebelum Tentara Merah membebaskan kamp ini, Nazi menggiring sekitar 60 ribu tawanan, dengan apa yang disebut Todesmarsch atau Mars Kematian, ke kamp lain. Mereka yang tinggal di kamp adalah para tahanan yang kondisinya telah lemah akibat kelaparan.
Foto: AP
Tahanan Anak
Nazi menahan sekitar 232 ribu anak-anak di Auschwitz-Birkenau. Kebanyak dari mereka adalah anak-anak keturunan Yahudi. Selain itu terdapat juga anak-anak Roma, anak-anak yang dikirim dari Polandia, Rusia dan Ukraina. Saat ini, masih hidup sekitar 300 anak dari 2000 anak yang berhasil diselamatkan 70 tahun lalu.
Foto: AP
Sinisme Nazi
"Arbeit macht frei“ atau terjemahan harfiahnya "Kerja Dapat Membebaskan“, semboyan yang terpampang di depan gerbang utama kamp konsentrasi Auschwitz I. Tahun 2009, plang tulisan asli di gerbang ini telah dicuri, dan diganti dengan satu replika. Plang asli yang berhasil ditemukan kembali kini disimpan di museum.
Foto: AP
Holocaust
Auschwitz-Birkenau merupakan kamp konsentrasi dan kamp pemusnahan terbesar yang dibangun Nazi. Dan kamp ini merupakan satu-satunya yang berhasil dipertahankan kondisinya sesuai dengan kondisi ketika kamp ini dibebaskan tahun 1945 – atau seperti tampak dalam foto yang dibuat tahun 1946.
Foto: AP
Tugu Peringatan Asli
Untuk mempertahankan kamp ini sebagai tugu peringatan, Polandia telah membentuk satu yayasan. Jerman telah menjanjikan 120 juta Euro dana yang dibutuhkan, sehingga pekerjaan pemeliharaan dapat terus dilaksanakan dalam tahun-tahun mendatang. Foto yang diambil tahun 1958 memperlihatkan gudang penyimpanan di balik pagar listrik tegangan tinggi
Foto: AP
Pembunuh
Salah satu dari 116 foto langka para petinggi Nazi di Auschwitz ini diambil pada tahun 1944. Richard Bär, yang sejak Mei 1944 memegang komando tertinggi di Auschwitz, di sebelahnya, Dr. Josef Mengele, komandan di Birkenau, Josef Kramer (tertutup wajahnya), serta mantan komandan Auschwitz Rudolf Höß. Pria paling kanan tidak diketahui identitasnya.
Foto: AP
Fotografer
Wilhelm Brasse berusia 25 tahun ketika tiba sebagai tahanan politik di Auschwitz. Atas perintah SS, ia membuat foto dari sekitar 40 ribu tahanan. Ia pun diharuskan mendokumentasikan eksperimen medis brutal yang dilakukan Dr. Mengele. Akibat trauma, setelah perang berakhir, tidak pernah sekalipun menyentuh kamera lagi. Kisah Brasse diabadikan dalam satu film Polandia berjudul "Potrecista“.
Foto: dpa
Seleksi
Foto dari tahun 1944 yang kini tersimpan di Museum Yad Varshem ini memperlihatkan para perempuan dan anak-anak, yang dipisahkan dari kelompok laki-laki. Mereka sedang menjalani psores ‚penyeleksian, ketika tiba di Auschwitz-Birkenau.
Foto: AP
Kerja Rodi
Mereka yang lolos dari 'seleksi’ diharuskan melakukan kerja yang berat. Tampak dalam foto, para perempuan yang lolos seleksi berdiri dalam antrian untuk menerima perintah kerja.
Foto: AP
Barak Perempuan
Kelaparan dan kedinginan merupakan keseharian yang harus dijalani para perempuan penghuni kamp di Birkenau. Mereka ditempatkan dalam barak terpisah di lokasi kamp.
Foto: dpa
Warisan Holocaust
Di area kamp Auschwitz seluas hampir 200 hektar terdapat 300 barak tahanan. Banyak bagian dari kamp konsentrasi Auschwitz yang sampai sekarang tetap terpelihara keasliannya dan dijadikan sebagai tugu peringatan serta museum kekejaman Holocaust. Museum ini juga dijadikan pusat penelitian Holocaust.
Foto: dpa
Krematorium
Auschwitz-Birkenau memiliki enam kamar gas serta empat krematorium. Rasa kengerian masih dapat dirasakan para pengunjung ketika melihat bekas oven pembakaran jenazah ini. Banyak tahanan dari seluruh Eropa dibunuh pada hari kedatangan mereka dan jenazah mereka dibakar di tempat ini.
Foto: AP
Rencana Pemusnahan
Salinan asli dari rencana pembangunan kamp konsetrasi dan kamp pemusnahan Auschwitz tahun 1941 dan 1942. Salinan asli ini kini disimpan di Museum Holocaust Yad Vaschem di Yerusalem. Dalam salinan ini digambarkan berapa besar dan di mana saja akan dibangun kamar gas dan oven pembakaran korban. Salinan ini ditemukan pada tahun 2008 di sebuah apartemen di Berlin.
Foto: AP
14 foto1 | 14
Seluruh koper dan barang bawaan dari warga Yahudi yang dikirim ka kamar gas, langsung dikumpulkan dan diangkut dari lokasi untuk menghilangkan jejak pembantaian massal. Isi koper berupa uang tunai dihitung disortir dan diteruskan ke markas pasukan khusus SS di Berlin. Dalam dakwaan setebal 85 halaman, Gröning dituduh mendukung pembunuhan sistmatis dari rezim NAZI.
Banyak yang mengritik pengadilan "pemegang buku Auschwitz" itu dilakukan amat terlambat. Kejaksaan Hannover mengajukan argumen, sejauh ini mereka kekurangan bukti. Dulu di kamp maut Auschwitz bekerja lebih 7.000 anggota Waffen-SS, dan penyidikan terhadap Gröning dihantikan tahun 1985 karena ia tidak terbukti terlibat langsung dalam pembunuhan. "Tugasnya hanya mengawasi koper", kata kejaksaan Hannover.
Walau terlambat, beberapa korban selamat dari Auschwitz mengatakan, paling tidak mereka bisa melihat keadilan ditegakkan. Pengadilan Lüneburg merencanakan 27 proses peradilan dan vonis diharapkan bisa dijatuhkan akhir Juli mendatang.