Penganggur Jerman Punya Risiko Terbesar Jatuh Miskin
28 Februari 2018
Jerman adalah ekonomi terkuat di Eropa saat ini, angka pengangguran terus turun. Tapi resiko seorang penganggur terjerumus dalam kemiskinan adalah yang tertinggi di Uni Eropa.
Iklan
Kaum pengangguran di Jerman menghadapi risiko jauh lebih besar untuk jatuh ke dalam kemiskinan daripada di negara Uni Eropa lainnya, demikian menurut laporan yang dikeluarkan kantor statistik Eropa, Eurostat, awal minggu ini. Menurut data-data tahun 2016, Eurostat menyebutkan bahwa risiko kemiskinan bagi mereka yang mendapat tunjangan pengangguran di Jerman adalah 70,8 persen - jauh lebih tinggi daripada angka rata-rata di seluruh Eropa 48,7 persen.
Jerman masih berada di atas Lituania pada posisi kedua dengan risiko kemiskinan 60,5 persen, diikuti Latvia di posisi ketiga dengan risiko kemiskinan 55,8 persen. Negara-negara dengan tingkat kemiskinan terendah - semuanya di bawah 40 persen - adalah Perancis, Siprus dan Finlandia. Eurostat mendefinisikan risiko kemiskinan adalah jika tunjangan pengangguran kurang dari 60 persen pendapatan rata-rata secara nasional.
Orang Jerman yang kehilangan pekerjaan pada awalnya mendapat tunjangan pengangguran sekitar 60 persen dari gaji terakhir mereka. Jika memiliki anak, mereka mendapat tunjangan lain juga. Persyaratannya, mereka telah membayar iuran asuransi sosial paling sedikit 12 bulan. Setelah periode tertentu, tergantung pada berapa lama mereka telah bekerja, penganggur kemudian hanya mendapat tunjangan standar, yang dalam bahasa sehari-hari disebut "Hartz IV" - saat ini sekitar 400 Euro. Selain itu mereka mendapat tunjangan sewa rumah secara terpisah.
Terpaksa bekerja dengan penghasilan rendah
"Angka-angka baru itu tidak mengejutkan saya," kata Ulrich Schneider, kepala Paritätische Gesamtverband, organisasi payung untuk sejumlah lembaga bantuan dan organisasi.
"Ini adalah hasil dari kebijakan jaminan sosial Jerman. Tahun 2005, Jerman mengubah kebijakan tunjangan pengangguran dan akibatnya banyak penganggur yang cepat merosot ke status Hartz IV. Hasilnya, terjadi kesenjangan sangat besar antara pendapatan pekerja dan pendapatan pengangguran dibandingkan di negara lain," katanya.
"Keputusan politik ini akhirnya memaksa lebih banyak orang mengambil pekerjaan dengan penghasilan rendah," sambungnya. Negara sosial Jerman sejak tahun 2002 dipreteli, demikian juga dengan asuransi kesehatan, yang fasilitasnya makin lama makin minim.
"Jika pendapatan saya jauh di bawah pendapatan rata-rata, saya menjadi terpinggirkan. Karena itu berarti, banyak hal yang umum bagi orang lain menjadi tidak mungkin lagi bagi saya - misalnya menjadi anggota klub olahraga, atau mendaftarkan anak saya belajar instrumen musik."
Apakah Ada Area Slum di Negara Maju Seperti Jerman?
Daerah kumuh seperti Kampung Pulo di Jakarta tidak ada di Jerman. Tapi di sini juga ada "kemiskinan" dan tunawisma. Berikut fakta-fakta tentang kemiskinan di Jerman yang mungkin Anda belum ketahui.
Foto: picture-alliance/dpa/N.Armer
860 ribu orang tidak punya tempat tinggal
Saat ini di Jerman tercatat ada sekitar 860.000 tunawisma. Tapi hanya sedikit dari mereka yang harus tidur di jalan. Kebanyakan mendapat tumpangan di rumah kerabat, teman atau kenalan.
Foto: picture-alliance/dpa/B.Roessler
Tidur di stasiun kereta api
Ada sekitar 52.000 orang yang hidup di jalan, sekitar 6 persen dari jumlah tunawisma yang ada. Stasiun kereta api dan trem bawah tanah di Frankfurt menyediakan tempat khusus bagi para tunawisma untuk berlindung dari hujan dan cuaca musim dingin.
Foto: picture-alliance/dpa/A.Arnold
Ratusan ribu pengungsi perlu tempat tinggal
Ada sekitar 440 ribu pengungsi di Jerman yang berhak mendapatkan tempat tinggal, seperti keluarga pengungsi dari Suriah ini. Tapi kebanyakan pengungsi masih ditampung di tempat-tempat penampungan pengungsi.
Foto: picture alliance/dpa/S. Pförtner
Kampung peti kemas penampungan sementara pengungsi
Di sini dibangun "kampung peti kemas". Ada 256 rumah kecil yang dibuat dari peti kemas dibangun di tempat penampungan pengungsi Tempelhofer Feld di Berlin ini. Satu rumah kecil terdiri dari tiga peti kemas, lengkap dengan kamar mandi dan dapur. Kampung ini siap menampung lebih 1000 pengungsi.
Foto: picture alliance/dpa/B. von Jutrczenka
Terutama perempuan dan keluarga migran
Yang sering terusir dari rumah tinggalnya terutama perempuan dan keluarga migran pengungsi. Mereka sering tidak mampu lagi membayar sewa rumahnya. Foto di atas: Anna di kamar tinggalnya seluas 7 m2 di Hamburg. Sebuah peti kemas yang dialih fungsikan menjadi kamar tinggal.
Foto: picture-alliance/dpa/G. Wendt
Apartemen Sosial
Di Jerman ada rumah susun yang khusus dibangun untuk warga berpendapatan rendah. Biasanya disebut apartemen sosial (Sozialwohnung). Namun dalam 30 tahun terakhir, makin sedikit apartemen sosial. 30 tahun lalu masih ada 4 juta apartemen sosial di seluruh Jerman, saat ini tinggal sekitar 1,3 juta.
Foto: colourbox.de
Apartemen kecil untuk sendiri
Terutama apartemen kecil dengan 1 sampai 2 kamar tidur sulit didapat, karena makin banyak orang tinggal sendirian. Di Jerman saat ini diperkirakan ada 17 juta orang yang tinggal sendirian. Sedangkan hanya ada sekitar 5,2 juta apartemen kecil. Terutama di daerah perkotaan harga sewanya makin melangit.
Foto: picture alliance/dpa/A. Warnecke
Menjadi tunawisma dan berharap dapat kerja
Di Berlin saja diperkirakan ada sekitar 10.000 tunawisma, yang sering disebut "Penner". Sekitar 60 persen berasal dari Rumania, Bulgaria dan Polandia. Mereka bertahan dan berharap bisa mendapat pekerjaan kasar di kota besar.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Zinken
Tempat untuk tidur di musim dingin
Saat musim dingin, para tunawisma harus mencari tempat hangat untuk tidur. Pemerintah kota dan organisasi bantuan maupun gereja sering menyediakan bangsal tidur, seperti dalam foto di atas. Di Berlin, sejak tahun 1990 sudah ada sekitar 300 tunawisma yang mati kedinginan karena tidur di jalanan. (Teks: Volker Wagener/hp/vlz)
Foto: picture-alliance/dpa/B.Pedersen
9 foto1 | 9
Masalahnya pengangguran jangka panjang
Christoph Schröder, peneliti senior di Cologne Institute for Economic Research (IW), menunjukkan bahwa tingkat pengangguran total memang telah turun secara signifikan dalam dekade terakhir. Tingkat pengangguran saat ini 5,8 persen, turun dari 11,7 persen di tahun 2005. Tapi masalahnya adalah pengagguran jangka panjang.
"Orang-orang yang masih menganggur sekarang cenderung sudah menganggur jangka panjang," kata Schröder. "Tapi kami juga mengkritik bahwa dana yang disediakan untuk membantu pengangguran jangka panjang sekarang jauh lebih sedikit daripada sebelumnya."
Hal ini berarti, memang ada kesenjangan pendapatan yang makin besar, dan itu yang membuat risiko kemiskinan meningkat, tambahnya.
Kekuatan Ekonomi Global Masa Depan
Cina diprediksi akan merajai perekonomian dunia tahun 2050 menurut Economist Intelligence Unit. Tapi kiprah negeri tirai bambu itu bukan temuan yang paling mengejutkan, melainkan posisi Indonesia.
Foto: Fotolia
1. Cina
Negeri tirai bambu ini berada di peringkat kedua daftar negara sesuai besaran Produk Domestik Brutto-nya (PDB). Cina tahun 2014 berada di posisi kedua, di bawah AS dengan 11,212 Triliun Dollar AS. Tapi pada tahun 2050, Economist Intelligence Unit memprediksi Cina akan mampu melipatgandakan PDB-nya menjadi 105,916 Triliun Dollar AS.
Foto: imago/CTK Photo
2. Amerika Serikat
Saat ini AS masih mendominasi perekonomian global. Dengan nilai nominal PDB yang berada di kisaran 17,419 Triliun Dollar AS per tahun, tidak ada negara lain yang mampu menyaingi negeri paman sam itu. Tapi untuk 2050 ceritanya berbeda. AS akan turun ke peringkat dua dengan nilai PDB 70,913 Triliun Dollar AS.
Foto: picture-alliance/dpa/J. F. Martin
3. India
Tahun 2050 India akan menikmati pertumbuhan konstan di kisaran 5%, menurut studi EIU. Saat ini raksasa Asia Selatan ini bertengger di posisi sembilan daftar raksasa ekonomi terbesar dunia dengan nilai PDB 2 Triliun Dollar AS. Tapi 35 tahun kemudian India akan merangsek ke posisi ketiga di bawah AS dengan pendapatan nasional sebesar 63 triliun Dollar AS.
Foto: Reuters/N. Chitrakar
4. Indonesia
Perekonomian Indonesia membaik setekah tiga kali bangkrut menyusul krisis moneter berkepanjangan. Saat ini Indonesia mencatat nilai nominal PDB sebesar 895 Miliar Dollar AS dan berada di peringkat 16 dalam daftar kekuatan ekonomi global. Tahun 2050, Econimist Intelligence Unit memproyeksikan Indonesia menjadi kekuatan ekonomi terbesar keempat dengan PDB sebesar 15,4 Triliun Dollar AS.
Foto: picture-alliance/dpa
5. Jepang
Serupa AS, Jepang terpaksa turun peringkat di tahun 2050. Saat ini negeri sakura itu masih bertengger di posisi ketiga kekuatan ekonomi terbesar sejagad, dengan perolehan PDB sebesar 4,6 Triliun Dollar AS. 35 tahun kemudian, Jepang digeser oleh Indonesia dan terpaksa melorot ke peringkat lima dengan 11,7 Triliun Dollar AS.
Foto: AP
6. Jerman
Perekonomian Jerman banyak ditopang oleh sektor riil yang didominasi oleh industri padat karya. Tapi menurut EIU, justru sektor inilah yang akan banyak menyusut di masa depan. Jerman diyakini bakal kehilangan seperlima tenaga kerjanya pada 2050. Hasilnya, Jerman yang saat ini di posisi keempat dengan PDB sebesar 3,8 Triliun, akan merosot ke posisi enam dengan perolehan 11,3 Triliun Dollar AS.
Foto: imago/Caro
7. Brasil
Dari semua negara di posisi sepuluh besar, cuma Brasil yang tidak berubah. Saat ini raksasa Amerika Selatan itu berada di posisi tujuh dengan nominal PDB sebesar 2,3 Triliun Dollar AS. Di posisi yang sama Brasil bakal mencatat perolehan sebesar 10,3 Triliun Dollar AS tahun 2050.