Pengamat politik memberikan pandangannya terhadap elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden pasca debat perdana. Menurut mereka hal tersebut tidak berdampak signifikan terhadap elektabilitas pasang calon.
Iklan
Debat pertama pasangan calon presiden dan wakil presiden pemilu 2019 telah terlaksana. Kedua pasang calon telah memaparkan visi misi mereka terkait masalah hukum, HAM, korupsi, dan terorisme. Menurut Direktur Eksekutif lembaga survey Charta Politica, Yunarto Wijaya, jalannya debat tidak mempengaruhi nilai elektabilitas kedua pasang calon. "Asumsi saya enggak pengaruh," ujarnya saat dihubungi DW Indonesia.
Pasalnya kedua pasang calon ini sudah memiliki basis pendukung yang loyal. Diketahui persentase kemantapan pemilih Jokowi - Ma'ruf berada di angka 80,9% dan pemilih Prabowo - Sandi berada di angka 79,6%. Yunarto menambahkan, masih butuh waktu untuk melihat tren elektabilitas kedua pasang calon karena harus melihat jalannya debat di sisa empat putaran berikutnya.
Dalam rilis resmi lembaga survey Charta Politica, elektabilitas kedua pasang calon Jokowi - Ma'ruf serta Prabowo - Sandi cenderung stagnan di dua bulan terakhir. Berdasarkan rilis resminya yang dikeluarkan pada 16 Januari 2019, elektabilitas Jokowi - Ma'ruf di bulan Desember berada di angka 53,2% sama dengan nilai survei di bulan Oktober. Sementara pasangan Prabowo - Sandi diketahui sedikit menurun dari 35,5% di bulan Oktober menjadi 34,1% di bulan Desember.
Hasil survey Saiful Mujani Research Centre belum banyak mengubah peta elektabilitas tokoh politik di Indonesia. Siapa saja yang berpeluang maju ke pemilu kepresidenan 2019.
Foto: Imago/Zumapress
1. Joko Widodo
Presiden Joko Widodo kokoh bertengger di puncak elektabilitas dengan 38,9% suara. Popularitas presiden saat ini "cendrung meningkat," kata Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan.
Foto: Reuters/Beawiharta
2. Prabowo Subianto
Untuk sosok yang sering absen dari kancah politik praktis pasca pemilu, nama Prabowo masih mampu menarik minat pemilih. Sebanyak 12% responden mengaku akan memilih mantan Pangkostrad itu sebagai presiden RI.
Foto: Reuters
3. Anies Baswedan
Selain Jokowi dan Prabowo, nama-nama lain yang muncul dalam survey belum mendapat banyak dukungan. Gubernur terpilih DKI Jakarta, Anies Baswedan, misalnya hanya mendapat 0,9%.
Foto: Reuters/Antara Foto/M. Agung Rajasa
4. Basuki Tjahaja Purnama
Nasib serupa dialami bekas Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama. Sosok yang kini mendekam di penjara lantaran kasus penistaan agama itu memperoleh 0,8% suara. Jumlah yang sama juga didapat Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.
Foto: Getty Images/T. Syuflana
5. Hary Tanoesoedibjo
Pemilik grup MNC ini mengubah haluan politiknya setelah terbelit kasus hukum berupa dugaan ancaman terhadap Kepala Subdirektorat Penyidik Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Yulianto. Hary yang tadinya beroposisi, tiba-tiba merapat ke kubu Presiden Joko Widodo. Saat inielektabilitasnya bertengger di kisaran 0,6%
Foto: picture-alliance/AP Photo/A. Ibrahim
6. Agus Yudhoyono
Meski diusung sebagai calon pemimpin Indonesia masa depan, saat ini popularitas Agus Yudhoyono masih kalah dibanding ayahnya Soesilo Bambang Yudhoyono yang memperpoleh 1,9% suara. Agus yang mengorbankan karir di TNI demi berpolitik hanya mendapat 0,3% dukungan.
Foto: Getty Images/AFP/M. Naamani
7. Gatot Nurmantyo
Jumlah serupa didapat Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang belakangan terkesan berusaha membangun basis dukungan. Nurmantyo hanya mendapat 0,3%. Meski begitu tingkat elektabilitas tokoh-tokoh ini akan banyak berubah jika bursa pencalonan sudah mulai dibuka, klaim SMRC.
Foto: Imago/Zumapress
7 foto1 | 7
Tercatat visi misi yang ditawarkan calon presiden dan wakil presiden masih menjadi alasan utama pemilih untuk menentukan pilihan mereka. Sebanyak 21,3% mendukung jagoannya karena alasan tersebut. Maka dari itu penting bagi masyarakat untuk melihat lebih jauh pemaparan visi misi kedua psang calon di debat-debat berikutnya.
Hal senada juga diungkapkan pengamat politik, Djayadi Hanan. Menurutnya debat pertama kali ini tidak berdampak signifikan terhadap elektabilitas kedua pasang calon. "Kalau publik menganggap ada pemenang debat, atau ada paslon yang dianggap tampil jauh lebih baik dari lawannya, dia bisa dapat kenaikan elektabilitas sekitar 2 - 3 persen," ujarnya saat dihubungi DW Indonesia.
Namun ia menambahkan, hal ini tergantung perbedaan nilai elektabilitas kedua pasang calon. Jika jarak antara kedua kandidat telihat ketat, maka hasil debat dapat merubah jalannya permainan.
Kebangkitan Pemimpin Perempuan di Indonesia
Meski hanya memenangkan 15 dari 111 daerah pemilihan, kemunculan pemimpin perempuan di sejumlah daerah menjadi salah satu catatan manis Pilkada 2018. Inilah sejumlah figur yang patut Anda kenal.
Foto: Detik.com
Khofifah Indar Parawansa
Meski awalnya tidak mendapat dukungan besar, Khofifah merebut hati penduduk Jawa Timur dan mengalahkan Saifullah Yusuf yang lebih diunggulkan. Sosokyang juga mantan anak didik bekas Presiden Abdurrahman Wahid ini sejak awal berkecimpung di Nahdlatul Ulama. Ia menjabat ketua umum Muslimat NU selama empat periode berturut-turut. Tidak heran jika Alm. Gus Dur pernah menyebutnya "srikandi NU".
Foto: Detik.com
Tri Rismaharini
Sebanyak 86,34% suara dikumpulkan Risma saat memenangkan masa jabatan kedua dalam Pemilihan Walikota Surabaya 2015 silam. Kinerjanya yang apik dan faktor kesederhanaan membuat walikota perempuan pertama Surabaya ini berulangkali masuk dalam nominasi walikota terbaik di dunia, termasuk memenangkan Lee Kuan Yew World City Prize 2018.
Foto: Detik.com
Haryanti Sutrisno
Didaulat sebagai salah satu bupati terkaya di Indonesia saat ini, Haryanti akan melakoni masa jabatan kedua di Kabupaten Kediri menyusul hasil Pilkada 2018. Namun kemenangannya itu juga turut memperpanjang kekuasaan dinasti Sutrisno di Kediri selama hampir 20 tahun. Suaminya itu juga menjabat sebagai bupati untuk periode 2000-2010.
Foto: Detik.com
Chusnunia Chalim
Dengan usia yang baru menginjak 36 tahun, Chusnunia Chalim atau lebih sering dipanggil Nunik sudah mengantongi riwayat karir yang cemerlang. Ia tidak hanya pernah menjabat sebagai bupati Lampung Timur, tetapi juga memenangkan Pilkada Lampung 2018 sebagai wakil gubernur. Politisi muda Partai Kebangkitan Bangsa ini juga pernah duduk di Dewan Perwakilan Rakyat antara 2009-2014.
Foto: Detik.com
Anna Muawanah
Sejak 2004 Anna Muawanah yang merupakan kader PKB sudah malang melintang sebagai anggota legislatif sebelum memenangkan Pemilihan Bupati Bojonegoro dengan perolehan suara 35,2% pada Pilkada 2018 silam. Dalam kehidupan sehari-hari Anna bekerja sebagai seorang pengusaha yang bergerak di bidang industri logam dan peternakan.
Foto: Detik.com
Mundjidah Wahab
Mundjidah Wahab boleh jadi salah satu pemimpin perempuan paling berpengalaman di Indonesia saat ini. Sejak tahun 1971 ia sudah aktif di DPRD Jombang dan di Jawa Timur, sebelum menjabat wakil bupati Jombang sejak 2013 silam. Dalam Pilkada kemarin Mundjidah yang juga sempat menjadi pengurus MUI memenangkan kursi bupati Jombang untuk lima tahun ke depan.
Foto: Detik.com
Puput Tantriana Sari
Kemenangan Puput Tantriana dalam Pilbup Probolinggo 2018 membetoni kekuasaan keluarganya yang sudah memerintah kawasan tersebut sejak dipegang suaminya, Hasan Aminuddin antara 2003-2013. Dengan usianya yang baru 35 tahun, Puput saat ini tercatat sebagai salah satu bupati perempuan termuda di Indonesia.
Foto: Detik.com
Faida
Sebagai Bupati perempuan pertama di Jember, karir Faida banyak mendapat sorotan selama Pilkada 2018. Pasalnya sebelum terjun ke dunia politik, dia lebih banyak bergelut dengan profesinya sendiri sebagai seorang dokter. Sepanjang karirnya Faida lebih banyak mengurusi rumah sakit al-Huda, Banyuwangi, yang dibangun oleh ayahnya sendiri. (rzn/hp: detik, kompas, tirto, tribunnews)
Foto: Detik.com
8 foto1 | 8
Direktur Eksekutif lembaga survei Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, juga mengatakan hal yang senada. Ia menuturkan pengaruh debat terhadap elektabilitas bisa dilihat berdasarkan sejumlah pengalaman baik di pilkada maupun pilpres 2014. Saat pilpres 2014 contohnya, menurut Burhanuddin banyak orang yang pesimis Jokowi-JK bisa mengimbangi Prabowo-Hatta dalam debat pilpres 2014. Namun faktanya Jokowi-JK mampu menjawab keraguan publik dan meraup suara tambahan. "Di debat pertama Jokowi justru melampaui ekspektasi yang diharapkan oleh publik. Sementara pemilih saat itu sebelum debat merasa Prabowo akan tampil cemerlang di debat,” kata Burhanuddin dilansir Kompas.com.
Ia juga berpendapat capres dan cawapres wajib untuk menguasai jalannya debat, baik dari penguasaan substansi, artikulasi penyampaian, hingga penampilan di atas panggung guna meraup suara yang tinggi.
Optimis Menang
Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf, Jusuf Kalla optimis elektabilitas pasangan nomor urut 01 ini melambung. Terlihat dari jawaban-jawaban mereka saat debat. Ia mengatakan cukup puas melihat jalannya debat kedua pasangan calon. "Jadi debat yang pertama ini kita lihat calon nomor 1 Pak Jokowi dan Ma'ruf Amin lebih siap. Baik lebih siap menjawab, siap juga bertanya," ujar JK dilansir merdeka.com.
Sementara itu juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahean, juga memberikan penilaiannya terhadap jalannya debat. Dalam cuitannya ia menilai pasangan Prabowo - Sandi lebih menguasai jalannya debat.
Debat putaran kedua calon presiden dan wakil presiden pemilu 2019 akan dilaksanakan pada tanggal 17 Februari mendatang, bertempat di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta. Tema yang akan diangkat pada debat mendatang yakni mengenai energi, pangan, sumber daya alam, dan lingkungan hidup. Berbeda dengan debat pertama, debat kedua hanya akan mempertemukan kedua calon presiden.
Janji Politik Prabowo Subianto
Calon presiden Prabowo Subianto mengumbar janji saat menyampaikan pidato 'Indonesia Menang' di hadapan pendukungnya di Jakarta (14/1). Di dalamnya ia memaparkan visi-misi jika ia terpilih sebagai presiden kelak
Foto: Reuters
Membangun Bank Tani dan Bank Nelayan
Prabowo mengklaim petani Indonesia kalah bersaing dengan produk-produk impor yang ada. Dia berjanji, petani dan nelayan akan mendapatkan modal dan teknologi yang canggih guna mendukung hasil panen dan hasil tangkapan mereka.
Foto: Imago/Blickwinkel
Memperbaiki Tata Kelola BPJS
Prabowo merasa banyak rumah sakit di Indonesia yang menolak pasien BPJS karena rumah sakit tersebut belum dibayar oleh pemerintah. Ia berjanji akan mencegah defisit yang ada dan memperbaiki sistem tata kelola BPJS dan jaminan sosial lainnya, sehingga masyarakat mendapatkan mutu layanan kesehatan yang lebih baik.
Foto: Getty Images/D. Ardian
Pastikan Utang Pemerintah Tidak Membengkak
Mantan Danjen Kopassus ini berjanji akan hentikan pembengkakan utang luar negeri Indonesia. Prabowo merasa dengan membengkaknya utang Indonesia akan membahayakan posisi keuangan negara. Ia meyakini utang pemerintah selama ini rutin digunakan untuk pemembayaran gaji pegawai negeri.
Foto: picture-alliance/ Photoshot
Naikkan Gaji Polisi, Hakim, dan Jaksa
Prabowo berjanji akan menaikkan gaji aparat keamanan dan aparat hukum. Ia meyakini para prajurit, polisi, hakim, serta jaksa wajib dipenuhi semua kebutuhannya. Keberadaaan mereka sangat vital bagi jalannya Pemerintahan Republik Indonesia. Bahkan ia tidak mempermasalahkan kenaikan gaji berkali-kali lipat.
Foto: imago/ZUMA Press
Memperbaiki Kualitas Pendidikan
Dengan memberikan program-program tepat sasaran seperti beasiswa atlet, beasiswa santri, maupun transportasi gratis bagi pelajar. Menyejahterakan para guru juga termasuk kedalam janji poltiknya, terutama guru-guru honorer yang menurutnya penting untuk diperbaiki kualitas hidupnya. Dia juga berjanji memperbaiki sarana prasarana sekolah, universitas, pondok pesantren, hingga madrasah.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Irham
Membangun Lembaga Tabung Haji
Prabowo berjanji akan membentuk sebuah lembaga tabungan haji bagi calon jamaah haji dan umrah. Ini dilakukan demi meringankan beban umat islam yang ingin berangkat ke tanah suci. Nantinya masyarakat bisa menabung dalam jangka waktu tertentu hingga dana terkumpul.
Foto: Reuters/Z. Bensemra
Mendirikan Asrama Haji di Arab
Jika ia terpilih menjadi presiden, ia akan melakukan negosisasi dengan Kerajaan Arab Saudi agar Indonesia bisa membangun gedung-gedung milik Indonesia untuk dijadikan asrama haji bagi jamaah Indonesia. Ini diyakini dapat menekan tingginya biaya naik haji.
Foto: Reuters/Z. Bensemra
Ubah Hutan Yang Rusak
Prabowo mengklaim akan menyulap jutaan hektar hutan sekunder menjadi hutan produktif. Nantinya hutan tersebut bisa diberdayakan masyarakat Indonesia untuk produksi pangan dan produksi energi.
Foto: Reuters/YT Haryono
Jadikan Industri Indonesia Kelas Dunia
Tak mau tertinggal negara-negara lain seperti India dan Korea Selatan, Prabowo juga berambisi menjadikan industri Indonesia kelas dunia. Menciptakan mobil nasional, helikopter, kapal niaga, bahkan kapal perang menurutnya bukan hal yang mustahil dilakukan. Ia juga pastikan perusahaan-perusahaan BUMN seperti Krakatau Steel, Pertamina, dan Garuda tidak akan merugi jika ia terpilih.
Foto: AP
Kepastian Hukum Bagi Pengendara Ojek Online
Banyaknya masyarakat yang menggantungkan hidup di jalanan seperti pengendara ojek online maupun taksi online, mantan menantu Soeharto ini berjanji akan memberikan kepastian hukum dan menetapkan tarif minimal yang menguntungkan pengemudi dan perusahaan. Hal ini menjawab keluhan para pengemudi online selama ini terkait tarif mereka. (rap/rzn: dari berbagai sumber)