1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Kesigapan Penumpang Berhasil Hentikan Laju "Trem Liar"

23 Desember 2019

Sebuah trem di kota Bonn melaju liar melewati beberapa pemberhentian, sebelum dihentikan oleh penumpang setelah mendobrak pintu kabin pengemudi. Ternyata pengemudi trem pingsan di tengah perjalanan.

Deutschland Stadtbahn in Bonn
Foto: picture-alliance/dpa/R. Vennenbernd

Penumpang yang naik trem nomor 66 di kota Bonn, tengah malam Minggu (22/12) terkejut setengah mati, ketika trem mereka tidak berhenti di halte pemberhentian tetapi menerobos beberapa halte. Setelah pintu kabin sopir didobrak dua penumpang, ternyata pengemudinya pingsan di tengah perjalanan. Setelah menghubungi biro trem lokal, mereka akhirnya berhasil menghentikan trem di pemberhentian ke delapan di tengah kota.

Pengelola trem dan aparat keamanan memuji respons cepat sebagian penumpang yang mereka sebut "para pahlawan" yang berhasil menghindari kecelakaan besar.

Peristiwa itu terjadi di sekitar pukul 1 pagi hari Minggu di jalur trem antara kota Bonn dan Siegburg. Setelah menyadari trem terus melaju dan pengemudi trrem tidak memberi tanggapan, para penumpang menghubungi kantor polisi.

Mendobrak pintu kabin pengemudi

Penumpang makin panik karena setelah menarik rem darurat yang biasanya ada dekat pintu trem, ternyata trem tidak bereaksi berhenti seperti yang diharapkan.

"Kami sangat takut akan mati. Kami tidak bisa berbuat apa-apa," kata salah seorang penumpang, Manfred Daas, kepada harian lokal General Anzeiger.

Polisi mengatakan, pengemudi trem telah mengalami "keadaan darurat medis" dan tidak responsif. Setelah jelas bahwa trem tidak juga melambat walau rem darurat ditarik, dua pria mendobrak pintu kaca menuju ke kabin pengemudi. Seorang penumpang lainnya, mengontak petugas perusahaan transportasi, meminta petunjuk cara menghentikan trem liar itu.

Pegawai perusahaan transportasi umum SWB dan seorang karyawan lalu menginstruksikan penumpang bersangkutan tentang cara menghentikan trem di stasiun berikutnya. Trem akhirnya berhasil dihentikan di pemberhentian ke delapan. Pengemudinya yang naas itu kemudian dilarikan ke rumah sakit, kata polisi. Kedua pria yang mendobrak pintu pengemudi mengalami luka ringan di tangan mereka.

Tindakan cepat 'kemungkinan menyelamatkan nyawa'

Walikota Bonn Ashok Sridharan memuji tindakan cepat para penumpang di atas trem.

"Mereka melakukan hal yang benar dalam situasi berbahaya dan kemungkinan telah  menyelamatkan banyak nyawa," kata Ashok Sridharan kepada harian lokal General Anzeiger.

"Menurut pernyataan saksi, upaya menarik tuas rem darurat tidak memperlambat kereta," demikian polisi dalam sebuah pernyataan.

SWB mengatakan, tuas rem darurat memang tidak menghentikan kereta, melainkan hanya memberi sinyal kepada pengemudi agar segera menghentikan trem.

SWB menjelaskan, trem sebenarnya dilengkapi dengan tombol khusus yang harus ditekan sewaktu-waktu oleh pengemudi. Jika tidak, trem akan berhenti dengan sendirinya. Tombol khusus itu untuk menghadapi kemungkinan pengemudi tidak sadar di tengah perjalanan. Tetapi kemungkinan besar badan pengemudi justru jatuh di atas tombol khusus itu, sehingga trem terus melaju.

Polisi saat ini memeriksa kasus tersebut. Trem sempat menembus beberapa perempatan jalan secara liar. Untungnya, peristiwa terjadi tengah malam ketika jalan sudah sepi, sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

SWB mengatakan mereka bisa saja memutuskan aliran listrik untuk menghentikan trem secara paksa, namun mendobrak pintu kabin pengemudi dipuji sebagai solusi yang lebih cepat.

hp/as (dpa)