Pengendara Sepeda Telanjang Terfoto Kamera Lalu Lintas
30 Juli 2018
Mungkin karena terlalu panas, seorang pria di Jerman memutuskan untuk 'mencari angin' dengan cara yang tidak biasa.
Iklan
Polisi di kota Kiel di bagian utara Jerman mengatakan bahwa mereka telah mengalami salah satu pelanggaran lalu lintas yang paling aneh yang pernah terjadi.
Seorang pria tertangkap basah oleh kamera lalu lintas sedang mengendarai sepeda tanpa busana pada Sabtu (21/7).
Dengan hanya mengenakan sepatu, ia mengayuh sepedanya lebih cepat daripada batas kecepatan maksimal mobil menuju pusat kota Kiel pada pukul 11:30 malam.
Pria itu bersepeda dengan kecepatan 47 kilometer per jam, padahal batas kecepatan maksimum yang dibolehkan di area itu maksimal 30 km per jam.
Insiden itu terjadi seiring adanya gelombang panas di Jerman.
Jerman memang membolehkan warganya untuk bertelanjang bulat hanya di beberapa tempat tertentu dan tidak di tempat umum seperti jalan raya.
Sepertinya pria tersebut kali ini cukup beruntung. Menurut harian setempat, Kieler Nachrichten, hingga berita ini diturunkan Polisi belum bisa memberinya denda karena identitasnya masih belum diketahui.
Kuburan Sepeda Warna-Warni di Cina
Gagasan awalnya adalah sebuah prakarsa ramah lingkungan: Berbagi sepeda atau bike sharing. Tapi kota-kota besar di Cina kelihatannya belum siap, sehingga sepeda besi tua menumpuk.
Foto: picture-alliance/Imaginechina/S. Chunchen
Alat transportasi massal
Dua tahun lalu, peminjaman sepeda menjadi sangat populer di kota-kota besar Cina. Puluhan perusahaan membanjiri jalan-jalan dengan sepeda pinjaman. Tapi infrastruktur di kota-kota besar ternyata belum mampu menghadapi ledakan jumlah sepeda dan pengendara sepeda. Akhirnya, gunung sepeda bekas muncul dimana-mana, seperti di Xiamen.
Foto: Reuters
Ditinggal di mana saja
Pengguna sepeda pinjaman memarkir sepedanya sembarangan saja di setiap tempat. Di kota-kota metropolitan seperti Beijing dan Shanghai, kerumunan sepeda tak bertuan dengan cepat tumbuh menjadi tumpukan yang mengganggu lalu lintas. Polisi lalu menyita sepeda-sepeda itu, yang kemudian ditumpuk di tempat pembuangan sepeda di luar kota.
Foto: Getty Images/AFP/G. Khanna
Sepeda warna-warni
Karena masing-masing perusahaan sepeda punya ciri khas warna sendiri, jajaran sepeda pinjaman yang menunggu pelanggan terlihat seperti sebuah lukisan abstrak, seperti dalam foto di Shanghai ini. Sepeda memang merupakan alat transportasi di Cina. Puluhan juta sepeda setiap hari memenuhi jalan-jalan di kota besar.
Foto: Getty Images/AFP/G. Khanna
Sewa sepeda dengan app
Meminjam sepeda di Cina sangat mudah. Pengguna memasang aplikasi yang sesuai di smartphonenya. Lalu dengan membayar beberapa Yuan saja, sepeda sudah bisa digunakan. Setelah selesai, sepeda diparkir dan dikunci dengan menggunakan aplikasinya. Beberapa kota sekarang sudah menyediakan lapangan parkir khusus untuk sepeda pinjaman.
Foto: Getty Images/AFP/J. Eisele
Mengumpulkan sepeda terlalu mahal
Kebanyakan perusahaan peminjaman sepeda adalah pemula, alias Start-ups. Mereka memang punya pekerja yang bertugas mengumpulkan sepeda-sepeda itu lagi. Tapi jumlah sepeda yang tersebar di seluruh kota terlalu banyak bagi sedikit pekerja. Dinas balai kota akhirnya kesal, karena merekalah yang nantinya harus menyingkirkan sepeda-sepeda itu.
Foto: Getty Images/AFP/J. Eisele
Jadi tumpukan besi tua
Peminjaman sepeda memang alternatif yang baik dan lebih ramah linkungan ketimbang transportasi dengan mobil. Tapi di Shanghai dan Beijing, penawaran sudah jauh melebihi permintaan. Karena itu otoritas kota sekarang membatasi jumlah sepeda. Akibatnya, sepeda-sepeda yang berlebih ditumpuk di tempat pembuangan sepeda seperti dalam foto di atas.
Foto: Getty Images/AFP
Ketika gelembung bisnis pecah
Pasar peminjaman sepeda yang tadinya mengalami booming, sekarang ambruk. Banyak pengusaha kecil yang berspekulasi terlalu tinggi, sekarang harus gukung tikar. Pengamat ekonomi mengatakan, bisnis peminjaman sepeda akan terus ada, tapi pertumbuhannya tidak seperti dulu lagi. Yang sekarang tumbuh adalah „tempat penguburan sepeda“.