1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Penggerebekan Besar-Besaran Kelompok Salafi

15 November 2016

Polisi Jerman melakukan razia di sepuluh negara bagian Jerman dalam memburu kelompok Islamis garis keras dari bagian kelompok Salafi “True Religion”.

Deutschland Salafisten Koran-Verteilung
Foto: picture-alliance/dpa/J. Stratenschulte

Pemerintah Jerman secara resmi melarang aktivitas kelompok tersebut, yang diduga mencoba merekrut anggota ISIS yang baru, demikian ditegaskan kementerian dalam negeri Jerman. Menteri Dalam Negeri Thomas de Maiziere menegaskan, kelompok tersebut melanggar konstitusi Jerman dan menghasut kebencian.

Buru Salafi, Polisi Jerman Melakukan Penggerebekan Besar-Besaran

01:40

This browser does not support the video element.

Pihak berwenang menyisir 200 lokasi di berbagai tempat, termasuk perkantoran, apartemen dan mesjid, pada Selasa (15/11) pagi. Menurut kantor berita DPA, penggerebekan berlangsung di 10 negara bagian.

Pihak berwenang menargetkan individu-individu yang tergabung dalam "True Religion",  kelompok Salafi yang telah menimbulkan kontroversi karena dianggap membuat terjemahan Al-Quran dengan interpretasi yang amat keras.

Kementerian Dalam Negeri Jerman secara tegas melarang keberadaan organisasi itu di Jerman:

Sebanyak 65 razia dilakukan di negara bagian Hessen, 15 dari jumlah itu dilakukan di kota Frankfurt.

Foto: picture-alliance/dpa/B. Pedersen

Salafisme mempromosikan penafsiran yang sangat keras dari kitab suci Islam dan memaksakan hukum Syariah. Kelompok salafi "True Religion" terkenal dengan predikat buruk di Jerman dalam beberapa tahun terakhir. Mereka kerap  menyebarkan salinan Al-Quran dihiasi dengan slogan "Baca Ini!" di zona pejalan kaki,

Dalam sebuah akun twitter yang mengatasnamakan "True Religion" atau Die Wahre Religion dalam bahasa Jerman, tertera posting bahwa Al-Quran dilarang di Jerman. 

 

Pernyataan dalam postingan tersebut tidak terjadi di Jerman. Jerman memberi kebebasan penuh bagi warga dalam memeluk dan menjalankan ibadahnya masing-masing.  

Penggerebekan dilakukan hanya satu minggu setelah pemerintah Jerman mulai mengambil tindakan tegas terbaru atas kelompok yang mengusung ideologi negara atas nama Salafi dan penyebaran khotbah bernada kebencian dari Ulama Abu Walaa. Walaa yang beretnis Irak telah menetap di Jerman sejak tahun 2000. Ia ditengarai mendukung kepentingan IS di Jerman. Abu Walaa sudah berada dalam pengawasan Badan Perlindungan Konstitusi Jerman sejak tiga tahun lalu.

ap/vlz (ap/afp/rtr)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait